Confused

336 15 0
                                    

Tangan Jeshper masih menggengam tanganku dengan sangat kencang.

"lepasin tanganku!" pintaku.

"gak akan, kamu jawab dulu pertanyaanku. Ada apa dengan mu, kenapa kamu diemin aku seolah kamu juga ngehindar dari aku?" tanyanya lagi.

"ok, aku bakal jawab sebenarnya. Aku sengaja ngelakuin itu." jawabku.

"kenapa kamu sengaja ngelakuin itu?!" tanyanya.

"aku udah gak nyaman sama kamu, dan satu lagi aku mau kita pura-pura gak kenal dan anggap aja kita gak pernah jadian" ucapku.

"maksudnya kamu minta putus?, bukannya kamu dulu nerima aku apa adanya" ucap Jeshper.

"Coba inget-inget lagi. Disaat kamu nembak aku, apa aku ngejawab tawaran kamu?, enggak kan, yang ngejawab itu kamu sendiri." ucapku.

"Ini bukan kamu Lun, kok tiba-tiba sikap kamu berubah gini, ada apa? apa kamu lagi ada masalah?" tanya Jeshper.

aku hanya menunduk dan diam.

"Jeshper aku minta maaf. Mulai hari ini kita cuma sebatas teman sekolah aja" ucapku.

Aku melepas gelang couple dari Jeshper, dan memberikannya kembali pada Jeshper.

aku berbalik dan langsung pergi meninggalkan Jeshper sendirian.

disaat berbalik air mataku sempat jatuh.
aku merasa bersalah banget sama dia.

'Tuhan, kenapa disaat aku udah mulai nyaman sama dia, masalah baru datang lagi' ucapku dalam hati.

aku pun kembali ke kelas. Joey dan Lily yang tadi terkejut melihatku di tarik-tarik oleh Jeshper langsung bertanya-tanya.

"Lun kamu gak kenapa-kenapa?" tanya Lily.

"loh aku emang gak kenapa-napa kok" ucapku yang berusaha menutupi masalah ini dari mereka.

"kok tumben ya Jeshper tadi jadi kasar banget kaya yang lagi emosi gitu" ucap Joey.

"entahlah" ucapku yang tak mau membicarakan dia lagi.

|> Skip

Sudah hampir satu minggu aku tidak bertemu Jeshper, bahkan di sekolahpun aku tidak melihatnya.

Lama-kelamaan aku penasaran dengan keadaan Jeshper. Maka aku pergi ke kelasnya.
tapi dia tidak ada di sana.

"Eric apa kamu lihat Jeshper?" tanya ku pada salah satu teman sekelas Jeshper.

"Sudah 4 hari ini dia gak masuk" jawab Eric.

"kenapa dia? apa dia sakit?" tanyaku khawatir.

"Entahlah, aku coba hubungi ponselnya tapi tidak aktiv" ucap Eric.

"tapi sepertinya dia benar-benar sedang dalam masalah" lanjut Eric.

"ok, makasih ya aku akan coba ke rumahnya nanti" ucapku.

"siip" jawab Eric.

Bell pulang sekolah sudah berbunyi. Aku bergegas pergi ke rumah Jeshper.

^pulanglah duluan aku ada sedikit urusan^ smsku pada Vladimire.

Aku tiba di rumah Jeshper. Aku hanya ingin melihat keadaannya saja tanpa sepengetahuan Jeshper.

walau bagaimanapun aku masih menjalankan syarat yang diberikan Olivia.

Sampai di depan pintu rumahnya, aku menaruh bungkusan yang berisi roti dan susu juga selembar kertas yang bertuliskan:

*jaga kesehatanmu jangan sampai cuma gara-gara aku kamu jadi sakit*

I Love Human ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang