'Huft, bu marcia baik banget, aku selalu nyaman dekat dia' ucapku dalam hati.
######SKIP
"Eh ke kantin yuk" ajak ku
"Luna maaf ya kamu ke kantin sendiri gak apa-apa kan, karena aku dan Lily di panggil ke ruangan osis" ucap Joey.
"Oh yaudah gak apa-apa kok, udah sana ntar kena omelan ketua osis lagi nanti" jawabku.
"Makasih Luna , bye" ucap Joey dan Lily.
Huft ..akhirnya terpaksa aku ke kantin sendirian, hanya untuk duduk dan memesan segelas air putih saja.
Sambil mendengarkan lagu memakai earphone, aku membaca buku komik kesukaan ku.
Tak lama bau darah Jeshper tercium, mataku langsung mencari anak itu, tapi tidak ada.
Tiba-tiba ..
"Aduh pacar siapa sih sendirian disini kasian banget" ucap Jeshper yang muncul dari belakang, sambil mengacak-ngacak poniku.
"aih... rusuh banget nih dateng-dateng" ucapku sambil menutup hidungku.
Jeshper hanya senyum-senyum sambil menatapku.
"Ngapain ngeliatin gitu?" Tanyaku
"Ah enggak .... muka kamu tuh enak di pandangin tau kaya aquarium di rumah aku" jawabnya sambil tertawa.
"Cih.. sumpah gak lucu" jawabku.
"Eh mau tanya dong, kamu kenapa sih kalo deket aku selalu tutup hidung?" Tanya Jeshper.
"Ya karena........." jawabku bingung.
"Karena apa hayooo" ucap Jeshper penasaran.
"Karena kamu bau ketek tau" jawabku ngasal.
"Hah, seriusan ? Masa sih?" Ucap Jeshper sambil mencium bajunya.
Aku tertawa melihat kelakuan Jeshper yang panik.
"Huwah... baru kali ini loh aku liat kamu ketawa, ternyata manis juga ya" ucap Jeshper memuji.
"Apaan sih" ucapku sambil meninggalkannya.
########
Sore ini aku pulang sendiri lagi karena Vladimire dan Jeshper ada tanding futsal.
Saat aku sedang menunggu bus di halte. Mobil Olivia dan gengnya berhenti di depanku.
"Yuhuu... guys ada cewek udik tuh, sendirian lagi, mana pahlawan lo yang selalu ngelindungin lo" ucap Olivia.
'Huft sabar... ini alien ngapain sih lewat sini, tenang Luna gak usah di dengerin' ucapku dalam hati.
Aku mulai memakai earphoneku dan pura-pura tidak melihat keberadaan Olivia dan teman-temannya.
"Ich.. nyebelin banget sih lo, belagu banget" ucap Olivia dan langsung pergi dengan mobilnya.
#####
Akhirnya aku sampai di rumah. Di rumah sangat sepi karena ayah sedang di Jepang lalu ibu dan Mosses sedang ada di rumah bibi Alice.
"Vladimire mana lagi kok futsal lama banget pulangnya" ucapku sambil memegang ponsel untuk menelpon Vladimire.
^hallo, kamu dimana lama banget di rumah kan gak ada siapa-siapa, cepat pulang^ ucapku.
^iya bawel ini juga lagi di jalan, rusuh banget sii^ jawab Vladimire.
^oh iya aku lapar nih makanannya disimpan dimana?^ tanyaku lagi.
^di lemari pendingin bagian atas^ jawab Vladimire.
^udah ya bentar lagi aku pulang tunggu aja^ lanjutnya.
^yaudah^ jawabku dan memutus teleponnya.
Aku berjalan menuju dapur untuk mengisi perutku
Tapi saat sedang enak-enak makan, bell rumah bunyi kukira itu Vladimire tapi ternyata itu Lily.
Aku terkejut dan langsung menyimpan makananku, dan membukakan pintu.
"Hi Luna" sapa Lily.
"Oh hi, ayo masuk" ucapku.
"Kok sepi banget rumah kamu pada kemana?" Tanya Lily.
"Vladimire lagi futsal, ayah ku lagi di luar negeri dan ibuku sedang di rumah bibiku" jawaku.
"Oh iya sebenarnya aku kesini cuma mau pinjam buku fisika, karena banyak sekali pelajaran yang tidak aku catat kemarin" ucap Lily.
"Ooh gitu, yaudah bentar ya aku ambil dulu bukunya" ucapku.
Aku bergegas ke kamar untuk mengambil buku yang diminta Lily.
"Nih bukunya, maaf aja kalo tulisanya gak kebaca" ucapku sambil tersenyum.
"Oke makasih, kalo gitu aku pulang ya, ibu aku pasti ngomel kalo aku pulang terlambat" ucap Lily.
"Iya, ayo aku antar ke depan" ucapku.
"Luna bibir kamu berdarah tuh" ucap Lily.
'Ah sial! ini kan sisa makanan tadi' batinku sambil membersihkan mulutku.
"Aku pulang ya, sampai ketemu besok bye" ucap Lily melambaikan tangan.
"Bye" balasku.
Tak lama Vladimire pulang.
"Ngapain teman mu malam-malam kesini?" Tanyanya.
"Pinjam buku" jawabku singkat dan langsung masuk ke kamar.
*next ⬇⬇⬇⬇⬇⬇*
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love Human ✔
Vampirgeschichten[COMPLETE] Kapan kalian merasa jatuh Cinta? . Kapan kalian merasa sayang pada seseorang sampai kalian lupa bahwa kau dan dia mempunyai alam yang berbeda? . . .