Jeshper !

458 37 3
                                        

Tak terasa sudah satu minggu aku sekolah di sini. Hari-hari berlalu seperti biasa.

Aku mulai mengenal sifat teman-teman satu kelas ku.
Dan aku mulai pandai menyembunyikan identitas ku.

Bell pulang sekolah berbunyi. Aku keluar kelas dan menunggu Vladimire yang belum keluar dari kelas.

Salah satu hal yang tidak aku sukai yaitu [menunggu] itu hal yang paling membosankan bagiku.

Tak lama Vladimire muncul.
"Ayo cepat pulang aku sudah lelah" ucapku kesal.

"Luna bisakah kamu pulang sendiri? aku ada latihan basket dengan teman-temanku. Untuk sehari ini saja, kamu tidak apa kan?" Ucap Vladimire sambil berusaha membujuk ku.

Dengan agak kesal aku meng-iyakan lalu pulang sendirian.

Aku berjalan menuju halte lalu duduk. Sambil menunggu bus yang datang, aku memasang earphone ku.

Tak lama hidung ku mencium aroma darah itu lagi, tetapi aroma ini lebih menyengat dibandingkan kemarin. Aku menoleh ke arah kanan ku, ya ampun anak laki-laki itu ada di sebelah ku.

Aku berusaha tenang dan menahan aroma darah nya dengan menutup hidung ku.

"Aku rasa kita satu sekolah" ucap anak laki-laki itu pada ku.

"kita satu sekolah tetapi aku tidak tahu dirimu, apa kamu murid pindahan?" Tanyanya lagi.

aku hanya terdiam tanpa menjawab pertanyaan nya.

"Baiklah, kenalkan namaku Jeshper, dan kamu?" ucapnya.

'ternyata dia si cowok populer yang hampir semua siswa perempuan di sekolah ingin jadi pacarnya. Ahk tapi aku tak perduli, aroma tubuhnya membuatku frustasi' batinku.

"Lunaflea" jawabku singkat.

"Oh!! Ternyata kamu yang bernama Luna?, aku banyak mendengar tentang mu di kelas ku. Teman-temanku sering membicarakanmu, katanya ada murid pindahan yang cantik di kelas sebelah, ternyata mereka benar" ucap nya tersenyum kecil.

'Yang benar saja, apa dia mencoba merayuku' batinku jengkel.

Tak lama bus yang ku tunggu dari tadi pun datang. Jeshper berdiri lalu menoleh ke arahku.

"Ayo pulang bersama, bukan kah apartemen kita bersebelahan?" ucapnya sambil mengulurkan tangan nya.

Aku hanya mengangguk sambil terus menutup hidungku dan melawati uluran tangan nya.

Di pertengahan jalan tiba-tiba perutku bunyi, aku lapar karena tadi siang tidak sempat makan. Suasana di bus itu sangat sepi. Hanya ada aku, Jeshper, pa sopir dan tiga anak sekolah yang duduk di kursi depan.

Aku duduk di dekat jendela dan jeshper duduk di sebelahku.
Pandangan ku mulai berkunang-kunang saat menghirup aroma tubuh Jeshper yang semakin menyengat.

Tanpa disadari aku mengikuti aroma itu dan berhenti di leher Jeshper.

"Ka..kau.. Sedang apa?" Tanyanya terkejut sekaligus bingung.

Aku terkejut dan sadar bahwa bibir ku sudah menempel di leher Jeshper. Aku langsung berpindah tempat duduk karena malu.

"Dasar bodoh!" batin ku sambil memukul kepala ku sendiri. Karena ini sangat tidak nyaman bagi ku. Aku langsung memencet tombol berhenti dan bergegas turun.
Jeshper hanya terheran melihat tingkahku yang aneh.

'padahal rumahku sedikit lagi sampai, terpaksa aku jalan saja' batinku.

Di sepanjang jalan, aku melihat berbagai macam selebaran berita tentang vampire.

'ternyata beritanya sudah menyebar' ucapku dalam hati.

Sesampainya di rumah, aku melihat Vladimire yang sedang asik menonton televisi dengan santainya.

"Kamu sudah pulang? dari mana saja? Kok lama sekali?" Tanya vladimire.

"Kau bilang mau latihan basket" dengusku.

"Hehe maaf, latihan nya di tunda" jawab Vladimire enteng.

Aku berusaha memaafkan Vladimire, karena aku tahu memang seperti itu sikap nya. Selalu membuat ku jengkel.

Aku duduk di sofa dan merebahkan sebagian tubuhku. "ibu mana?" tanyaku.

"pergi ke rumah bibi Alice" jawab Vladimire.

Tak lama mosses keluar dari kamar sambil membawa robot mainan nya dan bertanya pada Vladimire.

"Kakak apa kau tahu di depan apartemen kita ada manusia yang baunya sangat enak, seperti makanan" ucap mosses dengan polosnya.

Mosses memang masih kecil, umurnya baru tiga tahun. Ia belum mengerti apa-apa dan dia juga belum bisa mengontrol dirinya sendiri.

"Mosses.. Jika kamu mau bertemu dengan orang itu, kak Luna adalah teman nya. Kamu bisa meminta kak Luna untuk mengenalkan orang itu padamu" ucap Vladimire sambil meledek.

'Uuh .. dia memang menyebalkan' batinku.

"Aku harus mandi dan belajar" ucapku mengalihkan pembicaraan lalu bergegas masuk ke kamar.

Pagi ini hujan turun deras dan udara nya sangat dingin. Hari ini aku pergi ke sekolah sendirian karena Vladimire sudah berangkat pagi sekali. (Kakak yang jahat)

Angin berhembus semakin kencang. Aku duduk sendirian di halte bus sambil mendengarkan musik dari ponselku.
Suasana di jalan sangat sepi. Hanya ada satu atau dua mobil yang melintas.

Tak lama hidung ku mencium aroma tubuh Jeshper lagi.

'Aku benci bau ini' batinku sambil menutup hidung.

Benar saja, sebuah mobil berhenti di sebrang jalan sana. Lalu seseorang keluar dari mobilnya dan menghampiriku.

"Ayo ke sekolah bersama?" Ajak Jeshper.

"Jika menunggu bus datang kau akan terlambat" lanjutnya.

"Tidak usah" ucapku ketus.

"Baiklah" ucap Jeshper sambil pergi meninggalkanku dan masuk ke mobil nya lagi.
Bukannya langsung jalan, dia malah memutar balik mobil nya dan berhenti tepat di depan halte bus.

Dia keluar dari mobil lagi tanpa payung dan langsung menarik tangan ku. Aku terkejut melihat sikapnya.

"jangan keras kepala, pokok nya kamu harus pergi ke sekolah denganku" ucapnya memaksa dengan memasang tatapan tajam.

'Ada yang salah dengan anak ini, kenapa sikapnya jadi aneh?' Batinku.

"Cepat masuk udara dingin tidak baik untuk mu!" ucap Jeshper sambil menarik ku masuk ke dalam mobil nya.

Di sepanjang jalan kami saling diam tanpa ada pembicaraan sedikitpun.
Sesampainya di sekolah aku meminta padanya agar berhenti di depan gerbang saja karna aku tidak mau taman-teman melihatku pergi ke sekolah dengan nya.

"Tidak, kamu harus turun di depan sekolah bersamaku!"ucapnya memaksa lagi.

"kenapa kamu memaksa?" Ucapku kesal.

"karena kamu selalu membuatku penasaran. Mengapa kamu selalu ada di pikiranku bahkan di mimpiku? Setiap hari aku selalu mengawasimu. Aku juga bingung kenapa aku seperti ini. Aku berpikir bahwa aku mulai menyukai mu!!" Ucapnya lantang dengan suara yang sedikit keras.

Aku terdiam beberapa saat, aku pikir ini mimpi. Pagi itu adalah pagi yang sangat aneh. Hujan yang deras, udara yang dingin, aroma tubuh Jeshper yang menyengat dan kata-kata aneh yang terlontar dari mulut seorang manusia bernama Jeshper membuatku bingung.

Aku langsung keluar dari mobil nya dan berlari menerobos hujan.
'Huft.. anak bodoh, aku jadi basah kuyup gini kan. Untung aku menyimpan baju seragam cadangan di loker' batin ku.

Aku bergegas ganti baju sebelum bell kelas bunyi.
Sesudah ganti baju aku berdiri depan kaca toilet.
Aku terus memikirkan perkataan Jeshper tadi.








*kalo ada kritikan atau saran coment aja oke.!!
Next ---------------->>>>>>>>

I Love Human ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang