Chapter 6

167 41 26
                                    

A/N : half of this chapt is smut, so, be a wise readers if u think u r underage, enjoy :)x n if today u r fasting. ;;3x


×××

 
 
"Zayn," lirihnya saat aku masih belum melakukan apa-apa.

 
 
"Ya, Bëls?"

 
 
"Beri aku kesempatan untuk melakukan permintaanmu dulu," katanya.

 
 
"Permintaan?" tanyaku, aku mengernyit bingung, apa maksudnya?

 
 
Tak lama, Bëlla mengecup bibirku, dan bermain di sana. Iapun melingkarkan tangannya di leherku, otomatis kepalakupun menjadi condong ke depan dan aku membalas ciumannya. Astaga.

 
 
Larut. Aku melepas ciumanku dan dia sempat mendengus. Pun aku membuka kaosku dan kini, aku sudah telanjang dada. Kulihat, Bëlla tersenyum.

 
 
Beberapa detik setelah itu, Bëlla merubah posisi tidurnya menjadi duduk, dia menatapku.

 
 
"Bëls?"

 
 
Dia menyerangku dengan ciumannya. Sekarang, Bëlla tepat berada di atasku, duduk di atas perutku seraya masih ganas menciumku. Dari mana nerd ini mendapat keahlian seperti itu?

 
 
Tak lama, aku meraih kaosnya dan menarik kain itu ke atas sehingga ciuman kami sempat terlepas beberapa detik. Bëlla langsung menciumku lagi setelah tubuhnya kini hanya terbalut bra, dan.. aku sama sekali belum melihat belahannya, ugh.

 
 
Sekejap, aku memutar tubuhku dan Bëls sudah ada di bawahku kali ini, dia tersenyum ke arahku, dan tangannya masih belum lepas dari leherku.

 
 
Aku mencium keningnya, pipi, rahang, sedetik ke bibirnya, dan meninggalkan spot di lehernya. Dia sempat mengerang.

 
 
Selama aku menciumi lehernya, tanganku berusaha melepas bra hitam yang ia kenakan. Untung, Bëls mengerti dan dia mengangkatkan punggungnya untuk mempermudahku. Gadis Pintar.

 
 
Author's POV

 
 
Zayn terkagum kala bagian tubuh Bëlla yang terbilang sensitif itu tepat berada di hadapannya. Segera, ia mencium right boob milik Bëlla, dan payudara satunya lagi ia painkan gemas.

 
 
"Zayn–hh,"

 
 
Bëlla terus menggelinjang kala Zayn terus menyiksanya—nikmat. Yang gadis itu bisa lakukan saat ini adalah meremas rambut Zayn, seraya mendesah dan terus menikmati segalanya yang dilakukan Zayn.


×××

 
 
"Ah!"

 
 
Zayn mempercepat ritme gesekannya. Ia sudah larut dalam kegiatan ini. Ditambah Bëlla yang terus menyebut namanya diiringi desahan yang membuatnya semakin terangsang.

 
 
"I am closer, Bëls!" erangnya.

 
 
Bëlla sempat menangis beberapa menit lalu, saat kegiatan itu mereka pertama lakukan. Bëlla mengerang sakit kala Zayn berusaha memasukinya.

 
 
"Fa.. ster, Za–hh,"

 
 
"Ah!"

 
 
Teriak keduanya saat cairan itu keluar dari diri mereka masing-masing. Zayn, sengaja pria itu mengeluarkannya di luar milik Bëlla, karena kalian tahu sendiri akibatnya apa.

Fifteen ≠ zjmWhere stories live. Discover now