3. Tenggelam

75 7 0
                                    

Aku terbangun karena mendengar suara ketukan dipintu dan namaku dipanggil. Suara Nathan. Tak lama muncullah Nathan memakai T-shirt warna hitam, dia sudah mandi ternyata.

"Bangun Key, kamu harus makan, Amber sudah repot memasak karena dia tahu kita belum makan, kutunggu kamu dibawah,"dan Nathan berbalik pergi meninggalkanku.

Aku segera berdiri dan menatap wajahku dicermin, rambutku sangat berantakan. Kuambil tasku untuk mencari sisir, setelah kutemukan aku segera menyisir rambutku sambil melihat keluar jendela. Aku terkesiap karena kupikir tadinya aku melihat ekor ikan yang lumayan besar menghempas disungai, apa mungkin Nathan sedang berenang dan merubah wujudnya menjadi ikan?

Secepatnya aku berlari keluar sambil berusaha mengikat rambutku dengan gaya kucir kuda, tapi saat aku sampai didapur, Nathan ada disana dan sedang makan, Amber langsung tersenyum saat melihat aku datang. Semuanya terlihat normal. Akhirnya kusimpulkan bahwa itu hanyalah aku yang salah lihat karena masih dalam keadaan tidak sepenuhnya bangun tidur, aku langsung duduk di kursi sebelah kiri Nathan, berseberangan dengan Jonas. Diatas meja makan ada steak dan salad buah, serta ayam goreng dan sandwich. Segera kumakan hidangan yang ada karena aku memang kelaparan.

Kami makan dalam diam, masing-masing sibuk dengan pikiran sendiri. Akhirnya setelah makan, kubantu Amber membereskan meja dan mencuci piring.

"Kalian sudah lama ya berpindah-pindah? " tanya Amber memulai pembicaraan.

"Hmm, sejak lima tahun yang lalu. Sebelum Power Suckers menemukan rumah kami dan membunuh kedua orangtuaku," aku menjawabnya pelan takut terdengar oleh Nathan.

"Maaf, aku tidak bermaksud-"

"Tidak apa-apa kok, santai saja" sebelum Amber menyelesaikan kata-katanya. Aku langsung menyela kalimatnya. Kemudian aku tersenyum menandakan bahwa semua memang baik-baik saja. Meskipun sebenarnya aku sedih mengingatnya.

Setelah selesai membereskan dapur, Amber mengajakku ke halaman belakang, ternyata ada bagian pelabuhan kecil yang terdapat satu buah sampan disetiap sisinya. Dan diseberang sungai, juga ada pelabuhan kecil yang sama. Mungkin mereka menggunakannya untuk menyeberang. Kami duduk dipelabuhan kecil itu sambil merendam kaki.

Aku memulai bercerita. "Dulu, Nathan adalah orang yang periang dan sangat suka bicara, sampai dia tak sengaja memberitahukan identitas kami kepada salah satu temannya, ternyata temannya itu yang memberitahukan kepada Power Suckers tentang kami. Hingga rumah kami dikepung, saat itu aku dan Nathan sedang berbelanja karena ibuku menyuruh kami membeli beberapa keperluan untuk dirumah. Saat kembali, kami melihat rumah kami telah dikepung, Nathan langsung berubah menjadi kuda. Sementara aku menjadi bapak-bapak, seolah-olah aku adalah cowboy, Nathan membawaku pergi dan sembunyi dihutan. Esoknya saat kami kembali, kami melihat rumah kami telah hancur. Dan orangtua kami meninggal ditembak dikepalanya. Sejak saat itu Nathan jadi sangat pendiam, dia masih menganggap itu salahnya," aku menunduk menatap kakiku, mengingat kejadian itu membuatku sedih.

"Hei, sudahlah, jangan mengingatnya. Aku sendiri dulu cuma anak adopsi, kedua orangtuaku meninggal dalam kecelakaan bus saat aku berumur 3 tahun, aku selamat karena aku seorang EXO, sejak saat itu aku tinggal di panti asuhan hingga berumur 6 tahun, aku keluar saat keluarga Watson mengadopsiku, mereka bertetangga dengan keluarga John. Aku rasa sejak saat itu aku mulai bisa bahagia, tapi tak sampai setahun ada beberapa orang pencuri yang membobol masuk kedalam rumah, mereka membunuh keluargaku didepan wajahku,mereka mengikatku yang masih kecil tanpa bisa berbuat apa-apa," Amber menghela napasnya "Orangtua John-lah yang akhirnya membesarkanku, mereka sudah seperti kakakku," Mata Amber berbinar setelah selesai bercerita, kemudian aku segera memeluknya. Dia menangis dibahuku. Aku yang terbawa suasana juga menangis dibahunya.

That PowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang