7. Memancing

59 6 0
                                    

"Ayolah Key!! Cepatlah bangun!!" siapa lagi kalau bukan Nathan.

Pelan-pelan kubuka mataku, sinar matahari langsung membuatku silau, kupejamkan kembali mataku, dan sekali lagi membukanya perlahan, aku langsung menyesuaikan mataku dengan cahaya yang terang. Dengan malas aku duduk disisi tempat tidur dan melihat kearah jam, 7.13 a.m.

Baiklah sepertinya aku tidak terlalu kesiangan, aku memandang kearah Nathan, rambutnya masih basah dan dia sedang berdiri didepan cermin, baru mandi rupanya.

"Jangan hanya melihatku, cepatlah mandi, lalu bantulah Amber didapur!"

Bagaimanapun juga, yang Nathan katakan sangat ada benarnya, tidak mungkin aku bermalas-malasan dirumah orang. Dengan sisa kantuk yang ada, aku berjalan ke kamar mandi, setelah selesai mandi aku kembali kekamar, Nathan sudah tidak ada disana, aku langsung mengganti bajuku dengan kaos berwarna biru kesukaanku, jujur saja, ini adalah satu-satunya hadiah yang pernah diberikan Nathan saat aku ulang tahun, dan itu terjadi saat aku berulang tahun ke-16, tahun lalu. Setelah berpakaian dan menyisir rambut, aku segera turun kebawah.

Kulihat Nathan, Allan, dan John yang sedang menonton televisi. Tak kusangka mereka menonton SpongeBob Squarepants. Kurasa Jonas belum bangun tidur. Aku berjalan memasuki pintu dapur, yang ternyata sudah ada Jane.

Aku duduk di kursi dapur disampingnya, katanya Amber sedang mandi dan sebaiknya duduk saja dulu sambil menunggu Amber untuk menentukan menu sarapan, dan aku menurut saja.

Jane sepertinya merupakan tipe orang yang suka berbicara, dia bercerita padaku tentang pengalamannya ketika dia berenang sambil berpegangan pada sirip lumba-lumba. Bisa kubayangkan betapa asyiknya itu. Dia terlihat sangat ceria dan kurasa memang pembawaannya sehingga orang di sekitarnya ikut-ikutan senang.

Tak lama kemudian Amber datang dengan rambutnya yang masih meneteskan sedikit air. Kamipun mulai sibuk didapur, Amber memutuskan untuk membuat roti panggang saja, karena dia sudah terlalu lapar untuk memikirkan makanan yang lain. Tentu saja kami semua menuruti idenya, karena memang kami sudah kelaparan.

Saat kami makan, aku baru sadar Jonas masih tidak ada, hingga saat Jane menanyakannya. Amber bilang kemungkinan besar Jonas belum bangun, dan dia akan membangunkannya setelah makan.

Yang mengejutkannya adalah, John yang langsung berdiri dan mengatakan kalau dia saja yang membangunkan Jonas. Dia berbicara sambil menaiki tangga. Bisa kulihat ekspresi kaget dari wajah Amber serta kelegaan dimata Jane. Kenapa tidak ada yang menyadari kisah percintaan mereka?

Tak lama kemudian, muncul John dan Jonas yang sambil nyengir dengan wajah bangun tidurnya, rambutnya tampak berantakan. Dia langsung kekamar mandi untuk mencuci muka sementara John sudah kembali duduk dan makan. Tak ada yang berbicara dan tak ada yang memulai pembicaraan diantara kami sampai Jonas makan.

Setelah selesai, seperti biasa aku, Jane, dan Amber membereskan dapur. Nathan kekamar, Jonas mandi, Allan duduk manis disofa tapi tidak menyalakan televisi, hanya memainkan gadget nya. Sementara John, katanya dia ingin memancing disungai. Kubilang padanya bahwa aku ingin ikut, tapi setelah semuanya selesai. Dia mengiyakan dan katanya akan menungguku dipelabuhan.

Setelah selesai membantu Amber beres-beres, aku naik kekamar dan meminta izin kepada Nathan untuk ikut memancing yang hanya dijawab dengan gumaman.
Sambil cemberut aku kembali turun kebawah dan segera ke pelabuhan dan sudah ada John disana.

Setelah duduk disamping John dipelabuhan, dia langsung menyerahkan pancing kepadaku, aku yang notabene tidak bisa memancing hanya bisa menyambutnya dengan malu. Lama kami terdiam karena memang tak ada yang berniat memulai pembicaraan, well sebenarnya aku ingin mengajaknya bicara.

That PowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang