18. Perubahan Rencana

10 1 3
                                    

Dia adalah seorang Power Sucker.

Aku tidak bisa lagi merasakan kakiku sementara tanganku bergetar dengan hebat saat lelaki itu berjalan mendekatiku.

Tubuhku semakin kaku untuk digerakkan. Bahkan untuk bernapas dan mengerjapkan mataku pun aku mengalami kesulitan. Aku tidak benar-benar tahu apa yang terjadi, tetapi rasanya seakan tubuhku berubah menjadi patung.

Sementara lelaki PS sudah berdiri dekat denganku, aku melihat seorang wanita dibelakangnya, dia menyeringai dan berjalan kesampingku.

Aku tidak tahu siapa mereka, yang kuyakini adalah kemungkinan bahwa kami seumuran, dan mungkin mereka bersaudara karena warna mata serta rambut mereka benar-benar sama. Wajah mereka juga tampak sama. Satu kata untuk mendeskripsikan mereka berdua adalah bahwa mereka kembar.

Wanita berambut pendek sebahu dengan potongan lancip berwarna merah terang itu kini berbisik ditelingaku.

"Apakah sulit untukmu bergerak?" bisa kulihat senyuman nya meskipun kini dia ada dibelakangku. Mereka berdua mengapit ku dari dua sisi. Membuatku benar-benar terjebak, aku ingin sekali berteriak tapi tentu saja aku kesusahan.

Dalam sekali sentakan mereka berdua mengangkat tubuhku seolah aku tidak memiliki berat sama sekali. Dengan tubuh kaku seperti ini aku jadi merasa kalau mereka membuatku seperti patung yang seringan kapas.

Mereka membawaku keluar lewat pintu belakang entah bagaimana, airmataku menetes saat melihat bangunan rumah John yang semakin menjauh serta tertutupi pepohonan. Kuharap mereka segera menyadari kalau aku tidak ada.

Dengan sangat tidak berperasaan mereka melemparku kedalam truk. Tentu saja dalam keadaan tidak bisa bergerak sama sekali, kemudian mereka menutupi diriku menggunakan kain yang sangat tebal dan berwarna hitam. Aku yang semula sudah sulit bernapas kini malah hampir kehabisan oksigen.

Aku tidak tahu apa kekuatan mereka, yang aku sadari hanyalah bahwa mereka membuatku sulit menggerakkan tubuhku.

Mereka membawaku melewati jalan yang berkelok-kelok dan melewati banyak tanjakan. Dalam keadaan seperti ini aku merasa sangat pusing dan mual. Untuk pertama kalinya, aku merasakan yang namanya mabuk perjalanan. Berkali-kali kepalaku terantuk sisi truk serta tubuhku yang berguling kesana kemari tanpa bisa kugerakkan hingga rasanya tulangku hampir remuk.

Hingga akhirnya aku merasakan sentakan keras dikepalaku saat terantuk sisi truk, dan tubuhku agak terpental, kemudian mesin truk itu mati, lalu rasanya benar-benar sunyi. Aku tidak bisa mendengarkan apa-apa lagi. Kepalaku sangat sakit saat aku merasakan darah mengalir dipipi dan di pelipisku, sementara dadaku terasa sesak karena kesulitan bernapas. Itulah hal terakhir yang kurasakan sebelum akhirnya aku kehilangan kesadaranku.

*

Kepalaku sangat sakit dan pusing tapi aku tidak lagi merasa kesulitan untuk bernapas, dan rasanya tempatku berbaring juga cukup empuk. Kurasa aku selamat.

"Dia sudah mulai terlihat, sepertinya dia akan segera sadar," aku tidak tahu itu siapa, tapi kurasa orang yang dia maksud adalah aku.

"Ya. Semoga saja, Nathan sangat terpukul saat pertama melihat keadaannya," itu suara Amber. Sepertinya aku benar-benar selamat.

Aku mendengar suara pintu dibuka kemudian kembali tertutup serta langkah beberapa orang mendekat.

"Dia sudah semakin terlihat, kurasa dia sudah sadar, hanya tidak bisa bergerak saja," suara orang asing itu lagi.

Tapi, Hey, aku bisa bergerak, tidak lagi seperti tadi, badanku benar-benar kaku. Sekarang bernapas pun aku sangat nyaman. Apanya yang tidak bisa bergerak.

That PowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang