2

12.3K 797 48
                                    

Aku terbangun ketika sesuatu terasa menendang kaki ku berkali-kali. Dengan perlahan-lahan kubuka mataku dan mengerang ketika melihat apa, atau mungkin lebih tepatnya siapa yang menendang kakiku. Itu adalah Baekhyun dengan pakaian santainya, kaos longgar dan celana pendek.

"Apaaaaaa?" Keluhku sambil memejamkan kembali mataku. Lagi-lagi kakiku ditendang dan aku langsung melotot ke arahnya.

"Kau mau tidur disini semalaman? Dengan gaun, make up dan rambut seperti itu? Cepat mandi," perintahnya sambil berkacak pinggang.

Ck, seperti ibu-ibu cerewet saja. Tapi aku menurut dan bangun dari sofa, berjalan menuju kamar di lantai atas. Ketika aku sedang berjalan menaiki tangga, tiba-tiba aku teringat sesuatu. Dimana kamarnya? Aku hanya tahu itu di lantai atas.

"Di lantai dua langsung belok kanan. Pintu berwarna putih adalah kamar kita. Tepat di sebelah tangga," jelasnya sambil menekan-nekan remote TV. Memangnya dia pembaca pikiran bisa tahu aku sedang bingung?

Sesampainya di lantai dua aku berbelok ke kanan dan melihat pintu yang dimaksud oleh Baekhyun. Saat masuk kedalamnya, aku terkesima dengan desainnya. Sangat elegan dan indah. Kamar ini tidak jauh berbeda dengan kamarku sebelumnya, namun kamar ini memilik balkon yang menghadap ke arah lingkungan sekitar. Sepertinya itu adalah tempat yang bagus untuk melukis. Setelah puas melihat-lihat aku akhirnya memutuskan untuk mandi dan melepaskan rasa lelah dengan berendam.

*****

Aku mengenakan jubah mandi yang ada dan membawa gaunku dengan kedua tanganku. Ketika aku keluar dari kamar mandi, Baekhyun masuk ke dalam kamar dan menatap ku dari atas ke bawah. Aku mengikuti arah tatapannya, menyadari pakaianku dan langsung menutupi tubuhku dengan gaun yang kupegang. Dia tertawa.

"Apa yang ingin kau sembunyikan? Kau kan memakai jubah mandi," katanya, berjalan ke arah tempat tidur. Dia bersandar dan terus menatap ke arahku.

"Kalau begitu bisakah kau berhenti menatapku seperti itu? Itu membuatku tidak nyaman," protesku. Aku berjalan menyamping layaknya kepiting sambil tetap menutupi tubuhku dengan gaun. Aku masuk ke ruang lemari dan menghela nafas lega.

"Kau tahu? Kita kan sudah menikah. Kurasa sekarang aku diizinkan untuk melihatmu dengan resolusi yang lebih baik. Jadi kau tidak perlu menutupi tubuhmu. Aku sama sekali tidak keberatan," teriaknya dari luar lemari.

Hah, pria ini benar-benar! Pertama dia seperti pria sejati, lalu ia berubah seperti ibu-ibu cerewet. Dan sekarang ia terdengar seperti orang mesum. Sebenarnya pria apa dia ini?! Aku tidak mengerti.

Aku mengacuhkannya dan menggantung gaunku di dalam lemari kaca kecil yang kurasa memang dikhususkan untuk ini, karena kulihat ia juga menggantung tuksedonya disana. Terdapat 3 lemari kaca lainnya di dalam. Milik Baekhyun berada di sebelah kanan, sedangkan milikku berada disebelah kiri dan lebih besar dari miliknya. Satu lemari kaca yang cukup besar dan tinggi berada di ujung ruangan dan terdapat beberapa pasang sepatu milik kami terpajang disana.

Aku mengambil kaus putih polos dan celana pendek hitam sepaha. Kulepas jubah mandiku dan mulai memakai pakaian dalam. Baru saja aku selesai memakai bra dan celana dalam, pintu tiba-tiba terbuka dan Baekhyun masuk ke dalam ruang lemari. Aku yang terkejut kontan mengambil jubah mandiku yang ada di lantai dan menutupi badanku dengannya. Baekhyun tertawa dan menyeringai sambil menatapku sedangkan mataku mungkin akan keluar sedikit lagi karena melotot padanya.

"Yah! Kau sedang apa disini?!" protesku. Dia mengacuhkan ku dan terus melihat-lihat bajunya. "Cepatlah keluar!" Perintahku tapi tetap saja dia tidak mendengarkanku. Tetapi setelah itu dia menatap ke arah ku yang membuatku memegang lebih erat jubah mandiku, siapa tahu apa yang akan dia lakukan kepadaku?

I Met You On Our Wedding Day [BAHASA INDONESIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang