14

7.6K 560 24
                                    

Baekhyun POV

Aku selesai dengan urusanku dikantor sejak 2 jam yang lalu. Semua karena bantuan para staffku dengan berkas-berkas tersebut.

Aku membelikan Taeyeon beberapa cat baru karena kulihat ia mulai kehabisan cat. Aku membuka pintu rumah dan melihat sepasang sepatu yang kukenal terletak dengan rapih di depan.

Kris? Sedang apa dia disini?

Aku berjalan masuk kedalam dan merasakan aura yang sangat sepi. “Taeyeon? Kris?” Panggilku. Namun tidak ada jawaban.

Aku berjalan keruang makan, tidak ada siapapun disana. Aku melangkahkan kakiku ke halaman belakang dan akhirnya melihat Minho sedang berbicara dengan Sulli di dekat kolam renang.

“Hei, kalian melihat Taeyeon dan Kris?” Tanyaku. Mereka berdua terlihat jelas terkejut dengan kehadiran ku yang tiba-tiba.

“Tadi aku melihat Nyonya Taeyeon masuk ke dalam kamar dan Tuan Kris menonton TV,” jawab Sulli sambil menunduk hormat.

“Benarkah? Mungkin dia sudah pulang. Tapi kenapa sepatunya masih ada disini? Baiklah, terima kasih. Kalian bisa melanjutkan apapun yang kalian bicarakan,” ucapku pada mereka, namun mengedip pada Minho. Ia seperti terkejut dengan perilakukun dan hanya membungkuk hormat. Aku tertawa padanya.

Aku memutuskan untuk melihat Taeyeon dan memberikan cat yang aku belikan untuknya. Saat aku ingin membuka pintu, ternyata pintu dikunci dan aku mendengar suara tidak jelas dan gerangan dari dalam. Mungkin ia sedang menonton film. Aku meletakkan sekantong cat di sebelahku dan mencari kunci cadangan di kantongku. Setelah menemukannya, kumasukkan kedalam lubang kunci dan memutarnya. Aku membuka pintu dan pemandangan yang ada di depan mataku benar-benar membuatku shock dan tidak percaya.

Aku memegang bahunya dan meninjunya dengan sekuat tenagaku. Ia terjatuh kesamping dan menatapku, terkejut dengan kedatanganku. Pipi dan ujung bibirnya berdarah namun apa peduliku. Si brengsek ini telah memperkosa istriku dan aku tidak bisa memaafkan itu.

Aku mendorongnya sehingga ia jatuh telentang. Aku duduk diatas perutnya dan meninjunya habis-habisan. Seperti tiada hari esok. Aku berhenti saat melihat lebam-lebam dan luka-luka yang ada di wajahnya. Aku menendang perutnya begitu aku bangun dan berdiri.

Aku melihat kearah Taeyeon dan hatiku hancur berkeping-keping, seperti gelas tipis yang dijatuhkan begitu saja.

Taeyeon, ia terbaring lemah tanpa selembar kain pun melekat pada tubuhnya, rambut yang berantakan, lebam di pipinya, mulutnya yang disumpal dengan menggunakan sapu tangan, juga kedua tangannya yang terikat ke kaki tempat tidur diatas kepalanya.

Aku bergegas kesisinya, melepas jaket yang kukenakan dan menggunakannya untuk menutupi tubuh Taeyeon. Aku mengambil sapu tangan dari mulutnya dan melepas ikatan dari tangannya. Aku langsung memeluknya erat dalam dekapanku dan Taeyeon meringkuk padaku, menangis tersedu-sedu. Aku melihat kearah kakinya. Terdapat luka goresan di tulang keringnya namun yang menyakitkanku adalah bekas darah yang ada di lantai juga bekas aliran darah di paha dan noda putih yang menetes ke lantai.

Aku melihat kearah Kris yang perlahan-lahan mulai bangun dan menatapku ia menyeringai dengan tatapan puas.

“Keluar dari rumahku kau brengsek,” perintahku dengan nada dingin. Ia hanya menyeringai padaku,

Aku memperhatikannya memakai bajunya kembali. Dalam pelukanku, Taeyeon masih menangis dengan hebatnya dan kurasakan bajuku yang mulai basah karena air matanya.

Kris menatapku sekali lagi, kali ini ia tertawa kecil namun di telingaku tawanya seperti tawa iblis!

Saat Kris keluar dari kamarku, aku menggendong Taeyeon di tanganku dan dengan lembut membaringkannya di atas tempat tidur. Aku menutupi tubuhnya dengan selimut dan ia memegang bajuku erat.

I Met You On Our Wedding Day [BAHASA INDONESIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang