36

5.6K 439 86
                                    

Sebenernya hari ini gamau update krn bikin kurang greget. Tp mengingat Author gabisa update untuk beberapa hari kedepan Author kasih deh. Enjoy!

Hari berikutnya

Aku berjalan menuruni tangga dan mencari ruang makan. Villa ini tidak terlalu besar sehingga tidak sulit bagiku untuk menemukannya.

"Pagi," sapaku pada Yoona yang sibuk menata makanan diatas meja.

"Pagi! Ayo kita sarapan!" ajaknya dengan ceria dan duduk di seberangku.

"Kau sangat ceria hari ini. Ada apa?" tanyaku sebelum menyisip jus jeruk yang disiapkan Yoona.

"Aku selalu seperti ini! Tapi aku tidak tahu kenapa aku merasa sangat senang. Mungkin ini akan menjadi hari baik? Siapa tahu? Selamat makan!" Ujar Yoona sebelum menggigit roti bakarnya.

"Bagaimana bayimu?" tanyaku sambil bersiap untuk mencicipi roti bakar yang didalamnya dilapisi selai strawberry. "Wah, ini enak," pujiku setelah menggigit roti bakar yang dibuat Yoona.

"Baik dan sehat. Bayimu?"

"Baik. Tapi dia kurang aktif dari biasanya," jawabku. Aku melihat alis Yoona berkerut.

"Apa maksudmu?" tanyanya sambil meletakkan roti bakar.

"Biasanya dia sangat ribut dan terus menendang. Tapi akhir-akhir ini dia jarang menendang," jelasku.

"Apakah kau sakit? Atau stress?" tanyanya. Matanya menyiratkan rasa khawatir darinya.

"Tidak, aku sehat-sehat saja. Tapi ya memang aku tidak merasa sangat sehat akhir-akhir ini. Entahlah, mungkin aku stress dengan semua pertengkaran dan... kepercayaan," ujarku dengan pelan. Aku melirik Yoona dan ia tersenyum padaku.

"Kau harus lebih banyak makan makanan sehat dan vitamin. Aku bisa membuatkannya untukmu. Kau harus menjaga bayimu untuk tetap sehat. Baekhyun tidak akan menyukainya jika kau pulang dengan keadaan kau dan bayimu sakit, ya kan?"

"Terima kasih Yoona," ucapku.

Saat aku ingin menggigit rotiku, tiba-tiba ponselku bordering dan kulihat id-nya tidak diketahui.

"Halo?"

"Apa ini Taeyeon?" laki-laki diseberang sana bertanya, suaranya sangat berat.

"Iya, siapa ini?" tanyaku sesopan mungkin dan membuat suaraku selembut mungkin.

"Ini aku, Chanyeol," jawabnya.

Aku terkejut mendengar jawabannya dan sepertinya Yoona menyadarinya. Ia berbisik pada ku apa yang terjadi.

Aku menyingkirkan ponselku dari telinga dan menempelkannya di dadaku. Aku menggelengkan kepala pada Yoona dan meminta waktu sebentar darinya. Ia mengangguk dan aku berdiri dari kursi, berjalan menuju kamar.

Begitu masuk ke kamar, aku mengunci pintu dan masuk kedalam kamar mandi, tidak lupa juga untuk menguncinya. Jaga-jaga saja. Aku kembali menempelkan ponselku ke telinga.

"Halo? Kenapa dia tidak menjawabku? Halo? Hola? Kau masih hidup? Taeyeon? Kim Taeyeon? Byun-"

"Aku disini. Ada apa?"
"Oh, kau masih hidup. Kukira kau sudah mati. Omong-omong soal rekaman itu-"
"Ah, benar. Rekaman yang kukirimkan padamu. Well, bisakah kita lupakan saja hal itu?"
"Apa?"
"Lupakan rekaman itu. Aku tidak ingin mencari tahu lagi. Aku sudah tahu jawabannya," jawabku. Tidak terdengar balasan apapun darinya, bahkan suara napaspun tidak.

"Jadi, kau sudah tahu?"
"Ya. Itu suara Baekhyun. Aku sudah mendapatkan bukti nyata dari gadis itu. Foto janin,"
"Apa? No! Taeyeon, dengarkan aku baik-baik. Ya, suara itu memang suara Baekhyun-"
"Kan? Sudah kubilang-"
"Biarkan aku menyelesaikan kalimatku! Iya, memang itu suara Baekhyun. Tapi suara wanita dalam rekaman itu adalah suaramu," ucapnya.

I Met You On Our Wedding Day [BAHASA INDONESIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang