Chapter 2 : Destiny

5.6K 389 15
                                    

Siang itu Lige sedang berjalan sendirian di salah satu mall terbesar di China. Tadinya ia mau mengajak MaYao, namun Mayao memiliki satu pertemuan yang tidak bisa di tunda katanya. Dia berjalan sambil melihat sekitar, banyak pasangan yang bergandengan tangan, maklum sekarang kan malam minggu. Sebenarnya tujuan ia datang ke sini karena ingin membelikan kado untuk MeiLu, waktu ia pergi dengan MaYao, ia tidak mendapatkan kadonya.

Saat sedang asik melihat sekeliling, ia merasakan ada yang menabraknya dan langsung memeluknya. Saat ia melihat kebawah, ia melihat seorang anak kecil sedang memeluknya sambil menangis.

"hey anak manis, kenapa kau menangis? Dan dimana orangtuamu?" tanya pria manis itu pada anak kecil yang memeluknya. LiGe menyamakan tingginya dengan anak kecil itu.

"Mama," ucap anak kecil itu sambil terisak.

"Dimana mama kamu?" LiGe mencoba untuk melepaskan pelukan anak itu dan memandangnya. Anak itu masih terisak kecil.

"Mama, aku kangen mama," ucap anak kecil itu sembari memeluk LiGe lagi.

"Kamu manggil aku mama?" tanya LiGe kebingungan. Seingatnya terakhir kali dia pipis dia masih seorang pria. "Hey anak manis, aku bukan mamamu. Aku seorang pria sama seperti mu. Anak manis siapa namamu?"

"Mama lupa sama aku?" anak itu memandang LiGe dengan tatapan polos yang membuat LiGe tidak tega untuk menolaknya.

"Bu..bukanya gege lupa sama kamu, gege cuman mau mastiin doang," ucap LiGe dengan terbata-bata.

"Aku WangQing. Kok mama manggil diri sendiri gege? Aku maunya manggil mama, kan mama itu mama aku," ucap WangQing dengan polosnya.

LiGe sukses dibuat pusing oleh anak itu. Akhinya dia membiarkan WangQing memanggilnya mama dan membantu anak itu untuk mencari ayahnya, dia billang dia kesini dengan ayahnya.

"Papaaaa," terik WangQing tiba-tiba dan tanpa melepaskan tangan LiGe dia menarik LiGe ke arah pria yang disebut papa itu.

"Qing, kamu dari mana?" ucap pria itu yang langsung memeluk WangQing sehingga LiGe tidak sempat untuk melihat wajahnya.

"Qing abis ketemu mama," ucap WangQing sambil melepas pelukanya pada ayahnya dan kembali menggandeng tangan LiGe. "Pa, ini mama," dengan bahagianya ia memperkenalkan LiGe pada papanya tanpa melihat ekspresi wajah LiGe yang terlihat shock.

Tak jauh berbeda dengan LiGe, wajah papanya WangQing atau bisa kita sebut ChuiNan juga terlihat shock namun dapat terlihat kebahagian di wajahnya meski sedikit terlihat rasa bersalah dan rindu yang teramat besar.

"Baby," ucap ChuiNan lirih. Tanpa aba-aba dia memeluk LiGe. LiGe yang masih terkejut pun tidak dapat menghindar dari pelukan ChuiNan. Dapat ia cium kembali wangi khas ChuiNan, wangi yang sangat dirindukanya yang selalu membuat hatinya sakit jika mengingatnya. Setelah beberapa saat ChuiNan memeluknya, ia merasakan tangan mungil yang menarik kemejanya. Seakan tersadar ia langsung mendorong tubuh ChuiNan menjauh dan segera akan melarikan diri jika tidak ditahan oleh ChuiNan.

ChuiNan dan LiGe adalah sepasang suami istri yang 'bercerai' karena masalah keturunan. ChuiNan sangat menginginkan keturunan, namun seperti yang kita ketahui LiGe tidak dapat memberikanya. Awalnya ChuiNan berkata kalau mereka bisa mengadopsi anak untuk dijadikan keturunan, namun semua bencana itu terjadi saat ChuiNan diharuskan bertugas di Amerika selama 6 bulan.

Di bulan pertama hingga kedua ChuiNan masih sering menelponya untuk hanya sekedar menanyakan kabar dan berkata kalau dia sangat merindukan dan mencintai LiGe. Hingga masuk bulan ketiga ChuiNan semakin jarang menelponya dan jikalau ia menelpon hanya sekedar menanyakan bkabar tanpa arti seperti dulu. Tidak ada kehangatan lagi yang dapat dirasa oleh LiGe dari suara ChuiNan.

Way Back Into LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang