MaYao terkesima melihat pemandangan di depannya, dia ingat tempat ini. Ini adalah tempat dimana mereka sering berkencan dulu, tempat ini masih indah seperti dulu.
Dihadapanya terpampang ribuan bintang yang berkelap-kelip dengan indahnya. Sebenarnya itu bukanlah bintang, melainkan kota beijing pada malam hari. Ribuan rumah dan gedung yang menyala pada malam hari menghasilkan sinar yang indah bagaikan bintang.
Saat sedang melihat keindahan itu, tiba-tiba MaYao merasakan tangan kekar yang memeluk pinggangnya dari belakang. MaYao pun tersenyum dan balas memegang tangan orang itu.
"Kau menyukainya?" tanya YuFeng yang kini menyandarkan kepalanya di bahu sempit milik MaYao.
"Hhmm," MaYao hanya bergumam untuk menjawab pertanyaan YuFeng.
Kemudian mereka terdiam untuk menikmati indahnya bukit bintang di malam hari, sampai akhirnya YuFeng membuka mulutnya untuk berbicara.
"Ayo kita makan," ajak YuFeng sambil menarik tangan MaYao untuk mengikutinya. MaYao pun mengikuti YuFeng dalam diam. Namun sekali lagi dia dibuat terkesima dengan apa yang ada di depannya.
Di depannya terdapat sebuah meja dengan dua buah bangku dan meja itu di hias dengan indahnya. Dia tas meja terdapat makanan mewah dengan wine dan juga vas mungil di tengah meja.
"Kapan kau menyiapkan ini semua?" tanya MaYao dengan takjub.
"Aku menyiapkan ini semua hanya untukmu," jawab YuFeng dan dia segera menarik kursi yang ada di hadapanya agar MaYao bisa duduk.
"Silahkan duduk tuan putri,"
"Aku bukan putri," MaYao protes namun akhirnya dia tetap duduk di kursi.
"Kau tuan putri bagiku," YuFeng berjalan ke kursinya dan duduk disana.
"Kau yang memasaknya?" tanya MaYao penasaran.
"Iya. Meski tidak seenak masakanmu tapi aku memasaknya dengan hati," jawab YuFeng sambil menggenggam tangan MaYao.
"Kau semakin pintar merayu," ucap MaYao sedikit tersipu.
"Aku tidak sedang merayu, ini tulus dari hatiku,"
"Baiklah, tuan perayu. Kapan kita akan mulai makan?" tanya MaYao dengan sedikit menggoda YuFeng.
"Kau memang tidak bisa menahan diri di depan makanan. Makanlah," ucap YuFeng yang disambut cengiran oleh MaYao.
MaYao pun mulai makan dalam diam, sedangkan YuFneg menanti dengan cemas di depannya.
"Bagaimana rasanya?" tanya YuFeng cemas.
"Lumayan, untuk pemula masakanmu boleh juga," komentar MaYao menghasilkan senyuman di bibir YuFeng dan dia pun mulai memakan makanan miliknya.
Mereka makan dalam diam, sesekali terlihat YuFeng yang memandang MaYao membuat MaYao tersipu malu.
"Berhenti memandangiku," gertak MaYao dengan pipi yang memerah.
"Aku tidak bisa mengalihkan pandangaku darimu," gombal YuFeng.
"Cih, fokuslah pada makananmu."
"Yao, aku ingin mengatakan sesuatu padamu," ucap YuFeng mulai serius.
"Apa?" MaYao juga meletakan alat makannya dan kini memandang YuFeng dengan serius pula.
"Aku tahu ini mungkin terburu-buru, tapi jika tidak sekarang aku takut akan kehilanganmu lagi." Ucap YuFeng dengan sangat serius yang membuat MaYao menjadi gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Way Back Into Love
FanfictionMaYao, CEO muda yang sukses dan telah memiliki segalanya, apa yang akan dilakukan MaYao jika bagian dari masa lalunya yang ingin dia lupakan datang kembali? Akankah dia menyerah pada hatinya atau tetap mengikuti prinsipnya yang ingin melupakan masa...