"Sekarang apa yang kau inginkan?"
Kini MaYao sudah berada di apartemen mewah milik YuFeng. Setelah perjalanan yang diisi oleh keheningan yang tidak mengenakan akhinya MaYao tau kalau YuFeng membawanya ke apartemen pria tampan itu.
YuFeng berjalan menghampiri MaYao dan segera memeluknya dari belakang. Tidak ada penolakan dari MaYao karena di hatinya yang paling dalam dia juga sangat merindukan pria yang pernah (atau masih?) dicintainya itu.
"I miss you so badly," YuFeng yang merasa kalau MaYao tidak menolak pelukanya mulai berani untuk mencium rambut pria mungil itu.
"Hanya itu yang ingin kau ucapkan? Kalau gitu aku pamit pulang," MaYao mulai melepaskan pelukan YuFeng dari pinggangnya. Saat akan pergi YuFeng segera menarik tangan MaYao sehingga membuat MaYao kehilangan keseimbangan dan jatuh ke dalam pelukan YuFeng.
"Jangan pergi. Jangan tinggalkan aku lagi." Ucap YuFeng dengan lirih. MaYao bisa merasakan kemeja yang dikenakannya basah. YuFeng menangis. Pria kuat dan hebat yang tak pernah menangis itu kini mengangis karena dirinya. Entah MaYao harus merasa senang atau miris.
"Bukankah kau yang meninggalkanku?" MaYao masih belum membalas pelukan YuFeng. Hatinya masih di penuhi banyak keraguan.
"Maafkan aku, aku salah. Kupikir aku bisa hidup tanpamu, tapi sekarang aku sadar kaulah hidupku," YuFeng semakin mempererat pelukanya karena merasa pria mungil di pelukanya mulai memberontak.
"Aku tak tahu apa yang harus kulakukan padamu. Kemana YuFeng yang selama ini ku kenal? YuFeng yang kuat dan tak pernah mau dibantah?" MaYao melepas pelukan YuFeng tapi tetap berdiri di hadapan YuFeng.
"YuFeng yang kuat akan menjadi lemah jika kehilangan cintanya. Kumohon, beri kesempatan sekali lagi untukku?"
Tatapan mata itu. Tatapan yang dulu membuat MaYao jatuh cinta pada YuFeng. MaYao takut, dia masih belum siap untuk merasakan sakit yang sama seperti dulu lagi.
"Aku tidak bisa," ucap MaYao sembari mengalihkan mukanya dari YuFeng, karena jika ia terus menatap YuFeng, ia takut akan luluh pada YuFeng.
"Kenapa? Kau sudah tidak mencintaiku?" YuFeng menyentuh pipi MaYao dan membuatnya untuk menatap mata YuFeng. "Tatap mataku dan bilang kalau kau tidak mencintaiku lagi," paksa YuFeng.
MaYao dilema. Dia tau kalau sebagian hatinya masih milik YuFeng. Dia hanya takut, takut untuk memulai kembali.
"Aku takut, aku belum siap untuk merasakan luka yang sama untuk kedua kalinya."
"Kumohon percaya padaku, aku tak akan pernah menyakitimu lagi," YuFeng menghapus air mata yang mulai keluar dari sepasang mata indah milik MaYao.
"Dulu kau juga mengatakan kalau kau tak akan pernah menyakitiku, tapi apa? Kau bukan hanya menyakitiku tapi juga menghancurkanku," MaYao kini terisak di pelukan YuFeng.
"Aku mohon, hanya satu kesempatan dan jika aku melanggarnya lagi kau boleh membunuhku," YuFeng mempererat pelukanya dan ikut menangis bersama cintanya.
MaYao melepas pelukanya dari YuFeng, ia menatap tepat di kedua mata YuFeng.
"Aku rasa kita bisa memulainya dari hubungan pertemanan seperti dulu," MaYao kini tersenyum melihat YuFeng, dia bisa melihat kekecewaan di mata YuFeng. Namun dia tidak bisa begitu saja menerima YuFeng sebagai kekasihnya lagi. Dia masih ragu.
"Baik, aku akan menunggumu sampai kapanpun kau siap. Tapi kau harus tau, aku tak akan menyerah sampai kapanpun," meski sangat kecewa namun YuFeng tidak akan melepaskan kesempatan ini. Meskupun hanya berteman tapi YuFeng akan memastikan bahwa ini tidak akan lama. Mereka saling tersenyum satu sama lain, namun senyuman YuFeng terlihat kalau dia memiliki rencana lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Way Back Into Love
FanfictionMaYao, CEO muda yang sukses dan telah memiliki segalanya, apa yang akan dilakukan MaYao jika bagian dari masa lalunya yang ingin dia lupakan datang kembali? Akankah dia menyerah pada hatinya atau tetap mengikuti prinsipnya yang ingin melupakan masa...