Pagi hari di MY Ent, terlihat Lige sedang termenung seperti sedang memikirkan sesuatu. Terlihat jelas kantong matanya yang menghitam karena kurang tidur akibat perbuatan ChuiNan semalam.
Sangking seriusnya melamun bahkan dia tidak mengindahkan Mayao yang kini sedang berada di hadapannya dan melambaikan tangan di hadapannya.
"LiGe..."
"LiGe..."
"Huang Lige!!" akhirnya MaYao berteriak tepat di hadapan LiGe. Setelah melalui masa transisi yang cukup lama, akhirnya LiGe sadar akan kehadiran MaYao.
"Yao ge, sedang apa kau disni?" tanya LiGe dengan polos yang membuat MaYao ingin sekali menendang pantatnya.
"aku sudah berada disini sejak negara api menyerang," jawab MaYao dengan tampang jengkelnya yang tidak dapat disembunyikan.
"Oh begitu. Kalau begitu Yao ge pergi sana, aku mau kerja," kata LiGe sambil membaca dokumen yang ada di depannya. Urat kesabaran MaYao putus seketika itu juga.
"kerja? Kerja apa yang kau lakukan sambil melamun seakan sudah menghamili anak di bawah umur?" semprot MaYao bete, kesal, dan marah. Akhirnya kharismanya sebagai CEO keluar juga. Tapi bagi orang yang kenal mayao luar-dalam macam LiGe hal itu tidak berguna.
"Lalu apa yang Gege lakukan disini?" tanya LiGe tak terpengaruh oleh kemarahan MaYao.
"Aku hanya ingin menyerahkan dokumen ini padamu. Tapi saat aku masuk, aku malah melihatmu melamun seperti ini. Sebenarnya ada masalah apa?" tanya MaYao yang sudah tidak terlalu kesal lagi malah kini ia merasa khawatir dengan LiGe.
LiGe sedang berpikir, haruskah dia memberitahukan masalahnya pada MaYao? Biasanya MaYao selalu bisa memberikan solusi dan jalan keluar baginya. Akhirnya setelah berpikir cukup lama, LiGe memulai sesi curhatnya dengan MaYao. LiGe menceritakan semuanya pada MaYao tanpa terkecuali.
"Kisahmu tragis juga," komentar MaYao setelah sekian lama terdiam.
"Lalu menurutmu aku harus bagaimana?"
"Apakah kau masih mencintainya?" Tanya MaYao yang kini duduk di hadapan LiGe dan melupakan dokumennya. Lagipula siapa yang akan marah padanya? Dia kan pemilik MY Ent.
"Entahlah, semenjak dia mengakui perbuatanya, aku merasa bahwa perasaanku padanya semakin mendingin. Bahkan aku tidak tahu apa yang sekarang aku rasakan." Ucap LiGe sembari menelungkupkan kepalanya diantara dua tangannya yang dilipat diatas meja.
"Menurutku sebelum melakukan sesuatu kau harus memastikan dahulu perasaanmu yang sebenarnya." MaYao memberikan solusi pada LiGe padahal dia sendiri sedang menghadapi masalah yang sama.
"Sepertinya memang harus begitu. Terimaksih atas sarannya Ge. Kau adalah penyelamatku," LiGe menggenggam kedua tangan MaYao di atas meja.
"Baiklah, aku kesini tadi ingin menyerahkan dokumen untuk kau periksa," ucap MaYao seraya memberikan dokumen yang daritadi dipegangnya pada LiGe.
"Baiklah, aku akan memeriksanya,"
"Aku pergi dulu, masih banyak yang harus aku kerjakan. Sampai bertemu nanti," ucap MaYao yang melangkah ke arah pintu keluar.
"Sampai bertemu nanti." Balas LiGe.
MaYao pun berjalan ke ruangannnya yang berada lumayan jauh dari ruangan LiGe. Sebelum masuk ke ruangannya, dia melihat meja sekertaris yang kosong tak berepenghuni. Mana MeiLu? Pikir MaYao.
KAMU SEDANG MEMBACA
Way Back Into Love
FanfictionMaYao, CEO muda yang sukses dan telah memiliki segalanya, apa yang akan dilakukan MaYao jika bagian dari masa lalunya yang ingin dia lupakan datang kembali? Akankah dia menyerah pada hatinya atau tetap mengikuti prinsipnya yang ingin melupakan masa...