LiGe sedang mengambil minum di dapur saat ibunya masuk ke dalam dapur dan memulai pembicaraan dengannya.
"Jadi kau kembali dengan ChuiNan?" tanya Nyonya Huang pada anaknya.
"Ma! Kau menganggetkanku" ujar LiGe sembari mengelus dadanya.
Nyonya Huang tergelak melihat reaksi anaknya yang menurutnya lucu. Sedangkan LiGe hanya cemberut menjadi bahan tertawaan wanita yang dicintainya itu.
"Jadi kau memilih untuk kembali?" tanya Nyonya Huang lagi setelah tawanya habis. Di ruang tamu masih terdengar suara ramai dan meriah.
"Kurasa iya, sudah saatnya aku memikirkan kebahagiaanku sendiri. Apa mama tidak setuju?" tanya LiGe cemas.
Nyonya Huang mengelus rambut LiGe dengan sayang. Dilihatnya wajah sang anak dengan pandangan penuh kesabaran dan kasih sayang.
"Kau yakin dengan keputusanmu? Mama hanya tidak ingin kau terluka lagi seperti dulu." Ujar Nyonya Huang.
"Aku yakin ma. Dia sudah berubah dan kali ini aku akan memberi satu kesempatan lagi untuknya." Ujar LiGe sambil tersenyum.
"Meski dengan adanya Qing?"
"Ada atau tidak adanya Qing tidak akan mempengaruhi keputusanku. Aku menyayangi anak itu seperti anak kandungku sendiri, aku tulus menyayanginya." Jawab LiGe tanpa keraguan.
Nyonya Huang tersenyum. Ia merasa bangga pada anaknya yang ternyata sudah dewasa. LiGe kecil yang cengeng sudah tergantikan dengan LiGe dewasa yang kuat dan tidak gampang menyerah.
"Kalau itu keputusanmu, mama tidak akan menentangnya. Temukanlah kebahagianmu."
Setelah mendengarkan perkataan Nyonya Huang, LiGe segera memeluk ibunya dengan erat. Air mata penuh haru keluar dari mata mini miliknya.
"Terimakasih ma," ujar LiGe.
Nyonya Huang mengelus punggung LiGe dengan penuh kehangatan. Diciumnya pucuk kepala anaknya.
"Mama menyayangimu nak."
"Aku juga sangat menyayangi mama."
~
Suasana penuh keheningan tercipta di dalam mobil YuFeng. bukan karena mereka sedang bertengkar, namun karena MaYao sedang terlelap di sebelah YuFeng yang sedang mengemudi.
YuFeng segera memarkirkan mobilnya di depan rumah MaYao. Bukannya membangunkan sang pemilik rumah, YuFeng malah memperhatikan MaYao yang sedang terlelap dengan nyenyak.
Di lepaskannya seatbelt yang dipakai MaYao. Perlahan ia mendekatkan wajahnya dengan wajah MaYao hingga bibir mereka sudah tidak memiliki jarak. YuFeng mencium MaYao dengan lembut tanpa ada napsu di dalamnya.
MaYao yang merasa sesak nafas perlahan membuka matanya. Di lihatnya wajah YuFeng yang sedang memejamkan matanya. saat tau kalau YuFeng menciumnya, ia segera mendorong YuFeng menjauh dengan perlahan.
"Kau mau membunuhku?" protes MaYao.
YuFeng hanya terkekeh mendengar protesan kekasihnya.
"Kenapa kau tidak membangunkanku?" tanya MaYao saat menyadari kalau mereka telah sampai di depan rumahnya.
"Aku ingin lebih lama memandang wajah tidurmu?" ucap YuFeng sambil mengelus pipi MaYao.
"Kenapa?" bingung MaYao.
"Karna saat kau tidur wajahmu akan terlihat damai dan tanpa beban. Seperti anak kecil, aku menyukainya." Jelas YuFeng.
"Gombal," ejek MaYao.
KAMU SEDANG MEMBACA
Way Back Into Love
FanfictionMaYao, CEO muda yang sukses dan telah memiliki segalanya, apa yang akan dilakukan MaYao jika bagian dari masa lalunya yang ingin dia lupakan datang kembali? Akankah dia menyerah pada hatinya atau tetap mengikuti prinsipnya yang ingin melupakan masa...