ChuiNan mendobrak pintu kamar rawat LiGe dengan kencang, membuat semua orang yang berada disitu serentak menatap kaget dan bingung.
Dilihatnya sang kekasih sedang duduk bersender di ranjang dengan Qing yang berada di pelukannya. Saat melihat kedatangan ChuiNan, semua orang yang berada di situ secara serentak keluar dari ruangan untuk memberikan mereka privasi, bahkan MaYao menggendong Qing agar ikut dengan mereka, meski terdapat banyak kata penolakan dari bocah itu.
ChuiNan segera berjalan kearah LiGe dan memeluknya dengan erat.
"Aku merindukanmu." Ujar ChuiNan sambil menahan tangisnya.
"Aku disini" jawab LiGe dengan lembut.
"Kau membuatku takut,"
"Maafkan aku. Aku tidak akan membuatmu takut lagi."
"Kau tidak apa-apa? Masih ada yang sakit? Apa kepalamu masih sakit?" ChuiNan melepaskan pelukannya dan bertanya tanpa jeda.
"Tenanglah, aku tidak apa-apa." LiGe tersenyum melihat kekhawatiran ChuiNan. Kini tak ada lagi keraguan dihatinya, ia akan memilih ChuiNan lagi untuk masa depannya.
"Aku mencintaimu." Ujar LiGe tiba-tiba.
ChuiNan yang mendengar pernyataan LiGe tak bisa lagi menahan air matanya. Air mata kebahagiaan karena mendengar kata-kata yang sangat ingin di dengarnya kembali.
"Terimakasih...terimaksih...Aku lebih mencintaimu." ChuiNan kembali memeluk LiGe dan kali jauh lebih erat dari sebelumnya. Sedangkan LiGe hanya tersenyum dengan mata yang berkaca-kaca.
Sementara LiGe dan ChuiNan sedang melepas rindu, diluar ruangan terlihat MaYao yang kelimpungan menenangkan Qing yang ribut ingin kembali masuk ke kamar mamanya. YuFeng yang ada disebelahnya hanya memperhatikan tanpa ada niat ingin membantu.
"Qing mau masukkk....pokoknya Qing mau masuk!!!" Qing terus berontak dari gendongan MaYao yang membuat MaYao terpaksa menurunkan anak itu.
Saat kaki Qing sudah menginjak lantai, ia segera ingin berlari masuk ke kamar LiGe namun sayang di tahan oleh YuFeng.
Qing yang melihat paman YuFengnya yang menahanya langsung terdiam. Tidak pernah sekalipun paman YuFeng berbicara kepadanya, apalagi menyentuhnya.
"Jangan nakal Qing" hanya kata sederhana dari YuFeng mampu membuat Qing diam dan menurut. MaYao dan MeiLu yang melihat kejadian itu sangat terkejut dan tidak bisa berkata apa-apa.
"Dia memiliki bakat untuk menjadi ayah yang baik." MeiLu berbisik di samping MaYao.
"Ternyata dia tak semenyeramkan yang kita pikirkan." Balas MaYao yang menyaksikan adegan lovey dovey paman dan keponakanya.
~
"Yu, apa yang kau lakukan pada Rachel?" tanya MaYao saat ia dan YuFeng sampai di apartemen MaYao.
"Aku tidak melakukan apa-apa." Elak YuFeng.
"Jangan berbohong padaku. Aku yakin kau pasti sudah melakukan sesuatu."
"Aku hanya 'sedikit' memberi wanita gila itu pelajaran." YuFeng menekankan kata sedikit pada kalimatnya.
"Aku hanya tidak ingin kau menyesali perbuatanmu nantinya." Ujar MaYao sambil membuatkan kopi untuk mereka berdua.
YuFeng pun berjalan ke belakang MaYao dan memeluknya dari belakang.
"Aku tidak akan menyesal jika itu untukmu."
YuFeng menundukan kepalanya untuk mencium leher jenjang MaYao. MaYao memejamkan matanya unttuk menikmati ciuman YuFeng dilehernya. YuFeng membalikan tubuh MaYao hingga menghadap kearahnya, diciumnya bibir merah menggoda milik MaYao dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Way Back Into Love
FanfictionMaYao, CEO muda yang sukses dan telah memiliki segalanya, apa yang akan dilakukan MaYao jika bagian dari masa lalunya yang ingin dia lupakan datang kembali? Akankah dia menyerah pada hatinya atau tetap mengikuti prinsipnya yang ingin melupakan masa...