Mereka sudah sampai sekolah dan akhirnya ke kelas mereka.
«««««»»»»»»
"Cewek tadi tatapannya kayak bikin serrrr.... gitu di hati."kata Zidan sambil mengandai andai.
"cantik juga ya."kata Zidan.
Zidan pun kembali menulis jurnalnya.
«««««»»»»»
~~~"Sisi,gue gak bisa antar loe pulang ya soalnya gue ada urusan."kata Digo.
"Iya gak papa."ata Sisi.
"Makasih ya Si."kata Digo.
Nayla juga sudah diberi tau kalau dia harus pulang bersama Sisi.
"Nay,urusan apaan sih?"tanya Sisi.
"Mana gue tau,loe pikir gue maknye."kata Nayla.
"Yaelah Nay gitu amet."kata Sisi.
Mereka seketika melihat seperti ada yang melesat di depan mereka.
"Si apaan tuh?"tanya Nayla yang memegang tangan Sisi erat.
"Gue gak tau Nay."kata Sisi lalu melesat bersama Nayla mengikuti arah bayangan itu.
Wuss.....
Mereka lalu melihat Digo,Triatan,dan Liora yang menunggu Thea melintas sendiri.
"Aahhh tolong..."teriak Thea yang berjalan sendirian.
Krek!
"Aaahhhhhhhh...."teriak Thea yang kesakitan karena digigit Digo.
Digo lalu melepas gigitannya lalu membawanya pergi.
"Di-Digo?"gumam Sisi yang tak menyangka Digo akan menggigit manusia.
Wuss...
"Nayla!"teriak Sisi yang melihat Nayla sudah tak ada.
Sisi melesat dengan panik ke arah bayangan yang masih bisa Sisi lihat.
«««««»»»»»
"Duh... mimi Thea mana sih?"tanya Galang.
Munculah serigala yang tiba tiba datang di tempat sepi seperti yang Galang lewati.
"Eh ada sri,nomor seri nya berapa?heheh kan baik kan anteng kan ya."kata Galang.
Serigala itu langsung meloncat dan menggigit Galang.
"Aaaaahhhhhhh!!!"teriak Galang.
«««««»»»»»
"Nayla!!!!"teriak Sisi yang sudah kehilangan jejak bayangan tersebut.
"Tolong!!!"suara samar samar orang yang meminta tolong.
"Nayla."gumam Sisi.
Sisi pun melesat ke arah suara tersebut.
"Lepasin sahabat gue!"teriak Sisi lalu menghajar seseorang yang menutupi wajahnya.
Orang tersebut lalu menghajar Sisi sampai kewalahan dan mendorong Nayla jatuh ke jurang.
"Tolong!!!"teriak Nayla.
"Nayla!!!"teriak Sisi.
«««««»»»»»
"Nayal!"teriak Tristan yang tiba tiba terpikir Nayla.
"Ada apa Tristan?"tanya Liora.
"Gue tiba tiba gak tenang begini tentang Nayla,dia kenapa?"tanya Tistan.
"Biar gue terawang."kata Liora.
"Gimana Liora?Nayla gak paal kan?"tanya Tristan.
"Gak ada bayangan Nayla sama sekali."kata Liora.
"Apa???"tanya Tristan panik.
"Kalo Sisi?"tanya Digo.
Liora menerawang kembali.
"Sisi ada di sekitar jurang menangis dan tersungkur."kata Liora.
"Apa???kita harus kesana."kata Digo.
Mereka pun melesat ke daerah yang Liora bilang.
"Sisi!"teriak Digo lalu membantu Sisi bangun.
"Nayla!!!"teriak Sisi yang ingin berlari ke arah jurang namun di tahan oleh Sisi.
Kaki kanan Sisi terkilir.
"Nayal dimana Sisi?!"teriak Tristan panik.
"Nayla,Nayla di jurang."kata Sisi sambil terisak.
"Apa??? Kenapa ini bisa terjadi hah?!"teriak Tristan.
"Ada bayangan yang nyulik Nayla dan gue kehilangan jajaknya dan gue kejar sampe sini,dia ngehajar gue sampe gue disini dan dia dorong Nayla!!!"teriak Sisi sambil menangis.
"Loe tenang dulu Si a-aku juga sahabat Nayla dan gue juga ngerasain apa yang loe rasain."kata Digo.
Sisi tak henti hentinya menangis karena Nayla.
"Nayla!!!!!!!!"teriak Tristan.
_____________________________
Hey readers... sampai jumpa di season selanjutnya... *eaaaa...INI BENERAN PENTING LEBIH PENTING DARI PADA T*AI KUCING.
GUE MAIN WATTPAD SAMBIL MAKAN CHACHA.
*U Mad Troll?
Next...