GGS Returns (15)

2.9K 124 2
                                    

Sisi pulang dengan wajah lesuh dan diantar Digo karena kakinya masih terkilir.

"Sisi!kamu kenapa sayang?!"tanya mama Sisi.

"Sisi gak papa kok."kata Sisi.

"Tolong bawa Sisi ke dalam ya Digo."ucap mama Sisi.

"Ayo sayang."ucap Digo berbisik.

Sisi pun masuk dan duduk di sofa.

"Gue yakin Nayla gak papa kok,loe denger ya jurang itu gak dalam ya cuman gak kelihatan dasarnya aja ya."bisik Digo.

"Siapapun yang dorong Nayla ke jurang akan buat perhitungan sama gue."kata Sisi yang membuat bingung semua orang di sekeliling nya.

Mata orange Sisi menyala menandakan kekuatannya dan emosinya yang membara bara.

"Loe tenang Si,disini banyak manusia."bisik Digo.

"Si,besok mama sama papa,sama mama papa Nayla pergi ya?tinggal Zidan yang ada di sini."kata mama Sisi.

"Baik ma."kata Sisi.

~~~

Pagi yang cerah yang seharusnya menceriakan malah menberi kesan sedih untuk melanjutkan hari yang harusnya ceria.

"Gue harus cari Nayla,sepertinya dia masih hidup aku yakin."gumam Sisi.

Ya ortunya dan ortu Nayla sudah berangkat ke bandara.Sisi melesat ke hutan lalu bertemu...

"Galang."gumam Sisi.

"Galang dia,digigit serigala."kata Sisi.

Sisi lalu melihat Galang mengerjap ngerjapkan matany.

"Galang,loe dah bangun?"tanya Sisi.

"Gue dimana?"tanya Galang.

"Loe di hutan."kata Sisi.

"Hah?hutan?"tanya Galang.

"Iya,loe sekarang serigala."kata Sisi.

"Hah serigala?"tanya Galang.

Galang mengkingat kalau tadi dia digigit serigala.

"Oh iya tadi gue digigit serigala ya?"kata Galang.

"Galang loe mau gak bantuin gue?"tanya Sisi.

"Bantuin apa?"tanya Galang.

"Bantuin gue nyari Nayla di jurang."kata Sisi.

"Apa?dijurang?"tanya Galang.

"Iya,Nayla kemaren didorong ke jurang."kata Sisi.

"Apa?kalo gitu kita harus ke sana."kata Galang.

Mereka pun melesat ke arah jurang dimana Nayla jatuh.

«««««»»»»»

Kegelapan dan sakit adalah yang dirasakan oleh seseorang.Rasa itu dirasakan oleh seorang gadis yang ketakutan.

"Apa yang harus gue lakukan?"tanya seorang gadis yang tergeletak tak berdaya.

Wanita itu berusaha bangun,namun tak bisa.

"Awww..."pekik wanita itu sambil memegangi tangannya.

«««««»»»»»

"Aw..."pekik Sisi.

"Si loe kenapa?"tanya Galang.

"Kaki gue."kata Sisi.

Galang lalu membantu Sisi berdiri.

"Kaki loe bengkak Si,kita pulang aja yuk."kata Galang..

"Gue gak mau pulang sebelum ketemu Nayla,Nayla!!!"teriak Sisi.

«««««»»»»»

"Sisi."gumam wanita itu.

"Sisi!!! Gue di dalam!!! Tolong!!!!!!!!!!!!"teriak wanita itu sekencang kencangnya.

«««««»»»»»

"Tolong Si." Suara yang membuat Sisi dan Galang terbelalak kaget.

"Nayla!gue kesana!"teriak Sisi.

"Sisi Sisi tunggu,loe mau terjunin diri loe kesana?! Udah pasti ada cara percaya sama gue."kata Galang.

Galang lalu mendudukan Sisi di sebuah batu.

"Galang loe mau ngapain?"tanya Sisi lirih.

"Gue mau selamatin Nayla,loe percaya sama gue pasti gue bakal baik baik aja,cukup kepercayaan loe terhadap gue."kata Galang.

Galang lalu melesat mengambil tali dan mngikatkannya di batu yang Sisi duduki.

"Loe tarik talinya perlahan ya."kata Galang.

Galang lalu memulai aksi berbahayanya dengan mengikat tali itu di batu dan ujungnya lagi diikat di perutnya.

"Nayla!!!"teriak Galang.

"Galang!!!"teriak gadis itu.

Galang lalu menemukal gadis itu dan memeluk nya.

"Galang tangan gue sakit banget."kata Nayla.

"Iya iya pasti gue tolong loe."kata Galang.

"Sisi!tarik Si!!!"teriak Galang.

Sisi pun menarik talinya dan Galang menggendong Nayla.

«««««»»»»»

Wuss...

Datanglah Digo,Liora,Tristan,dan Thea.

"Sisi,loe lagi apa sayang?"tanya Digo.

"Nayla masih hidup Digo dan bantu gue buat narik tali ini."kata Sisi.

Mereka semua pun membantu menarik talinya.Saat Galang sudah ada di pinggir tebing,terlihatlah Galang menggendong Nayla ala bridal style.

"Tristan."gumam Nayla lalu memeluk Tristan.

"Nayla gue seneng banget loe masih hidup Nay,gue sayang banget sama loe."kata Tristan.

"Yaudah bawa Nayla pulang."kata Sisi.

Sisi berdiri dengan berjalan pincang.

"Biar gue Si."ucap Digo dan Galang serentak.

Mata mereka menyala memancarkan emosinya.

"Udah biar Digo aja."kata Sisi yang memegangi kakinya.

Digo menggendong Sisi juga ala bridal style.

Wusss...

Mereka melesat bersama ke rumah.

"Nay,biar Sisi yang perban kamu."kata Tristan.

"Iya Tristan."kata Sisi.

Sisi pun mengambil kotak P3K yang sudah diambilkan oleh Digo dan memperban kepala Nayla yang terbentur batu.

"Untung otak loe gak jadi sengklek Nay."canda Sisi.

"Enak aja loe Si."kata Nayla.

Sisi lalu mengurut lembut tangan Nayla lalu memperbannya.

"Dah selesai."kata Sisi.

"Untung loe nyari gue Si."kata Nayla.

"Iya dong,naluri sahabat gak pernah salah."kata Sisi.

Nayla lalu memeluk Sisi.

"Gue kangen sama loe."kata Sisi.

"Gue juga Si."kata Nayla.

______________________________
Hey readers... nih cerita gue,gue mah gak pantes panjang panjangin masalah bisanya happy in semua character.Ops... loe gue,sorry maksudnya aku...

Bye..

GGS Returns My VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang