CHAPTER 09 - LOMBOK

1.6K 150 10
                                    

Warna langit menunjukkan keindahannya. Saat matahari akan terbenam, langit akan menunjukkan warna yang paling indah

Aku menghela napasku dengan berat. Perlahan kulepaskan kacamata hitamku. Kupejamkan kedua mataku. Angin sepoi-sepoi menghembusku dengan pelan

"Kau menikmatinya?"suara itu membuatku kembali membuka mataku

Aku sedikit mengangkat kepalaku untuk menatapnya
"Sedikit.. suasananya menenangkan.."kataku

Dahlia pun menghempaskan tubuhnya di kursi santai disebelahku. Kami setengah berbaring dikursi santai, diatas kapal ferri, menikmati sore hari, menatap matahari yang akan terbenam

"Ya.. memang.."katanya
"Kita akan kemana?"tanyaku kemudian
"Lombok.."jawabnya santai sambil meminum jus jeruk yang ditangannya

Aku menoleh menatapnya dengan kaget
"Lombok?"pekikku kaget
"Kau kenapa? Apa ada yang salah dengan Lombok?"tanyanya heran
"Tidak.. hanya saja.. kenapa harus Lombok?"tanyaku

Lombok, aku tak mungkin melupakan tempat itu. Aku justru sangat menyukai tempat itu. Hanya saja, tidaklah dengan kini. Aku hanya takut merasakan rasa sakit itu

Lombok, disanalah aku berpamitan pada Mila 2 tahun yang lalu. Disana untuk pertama kalinya aku menciumnya. Disana jugalah aku berjanji padanya aku akan kembali dan tak akan ada yang bisa memisahkan kami saat itu

Namun, janji itu.. tak sepenuhnya bisa kupenuhi. Tempat itu mungkin akan sangat menyakitiku

"Aku tak ingin ke Bali.. aku sudah bosan kesana.. selain Bali, hanya Lombok yang memiliki keindahan pantai yang luar biasa.."jawabnya
"Tapi, Dahlia.."
"Sudahlah.. percayalah padaku.. kau pasti akan menyukainya.."katanya

Aku hanya mendengus kesal. Aku tak mungkin menang jika harus beradu mulut dengannya. Sudahlah, biarkan saja

SKIP

Aku berjalan perlahan dipinggiran pantai. Ombak terlihat berkejar-kejaran di pantai. Angin malam juga terasa dingin dan menusuk kedalam tulang-tulangku

'Ting! Ting! Ting!'

Aku mengeluarkan Iphone dari saku sweaterku. 'Gio calling'

Aku mendengus kesal melihat namanya lagi yang tertera di layar Iphone-ku. Dia setiap saat selalu menelponku. Dia lebih mirip baby-sitterku daripada assistenku

Aku pun meletakkannya di telingaku
"Halo, Gio.."kataku
"Tuan.. kau sedang dimana? Kau memintaku datang kerumahmu.. namun kau malah tak ada dirumah.. kau keluar kota, tuan?"tanyanya
"Aku sedang diculik, Gio.."kataku setengah berbisik padanya
"Apa?! Kau serius, tuan? Siapa? Siapa yang berani menculikmu? Dimana kau sekarang? Aku akan kesana menyelamatkanmu.."katanya terdengar sangat panik

Aku terkekeh pelan ketika mendengar suaranya yang sangat panik
"Aku bercanda, Gio.. tenanglah.."kataku sambil tertawa geli
"Tuan.. kau mengerjaiku, huh? Kau membuatku hampir terkena serangan jantung.."ketusnya
"Maaf.. aku hanya ingin sedikit bercanda denganmu.. siapa suruh kau tiap saat menghubungiku? Apa kau tak bosan melihat wajahku dan mendengar suaraku? Sana.. habiskan waktumu itu dengan tunanganmu.. jangan hanya mencariku.. nanti dia cemburu lagi.."candaku
"Tuan.. kau dan dia memiliki posisi yang berbeda dalam hatiku.. dia adalah tunanganku dan aku mencintainya.. sedangkan kau.. kau adalah tuan-ku.. aku harus selalu memantau dirimu.."katanya
"Baiklah.. baiklah.. terima kasih karena sudah memperhatikanku.."ucapku

Gio pun terdengar tertawa
"Jadi, kau sedang dimana, tuan?"tanyanya
"Lombok.."jawabku
"Lombok? Bukankah kau tadi siang baru tiba di Jakarta, tuan? Kenapa sekarang kau justru ada di Lombok?"tanyanya
"Entahlah.. mendadak.. Dahlia mengajakku untuk liburan.. lalu kami naik kapal ferri.. dan tibalah kami di Lombok.."jelasku
"Ehmm.. namun sepertinya nona Dahlia ada benarnya juga mengajakmu liburan ke Lombok.. setidaknya.. kau bisa lebih santai disana.."katanya

FALLING IN LOVE WITH YOU THE SERIES #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang