CHAPTER 05 - MEET YOU AGAIN

1.5K 159 16
                                    

Taman belakang Hotel

Aku melihat Dicky, Cio, Cemal dan juga Michelle. Mereka duduk dengan wajah yang terlihat tegang

Aku melirik kearah Aliando. Dan Aliando hanya menghela napas yang terdengar berat

"Guys.."suara Aliando membuat mereka semua menatap kearah kami

"Ada apa ini? Apa ada masalah?"tanyaku bingung

"Tentu, Vin.. tentu ada masalah.."Dicky yang menjawabnya

"Kau pernah bilang.. sesaat sebelum kepergianmu dan Sheila ke Paris.. kau bilang.. kau akan membawa Sheila pulang dalam kondisi baik-baik saja.. namun.. kenapa.."kata-kata Cio terdengar sangat berat

"Kita semua disini tahu.. kita tahu bahwa Sheila sakit Leukimia.. bahkan sempat koma.. dan tujuanmu membawanya ke Paris.. selain untuk mewujudkan beberapa keinginannya lagi.. kau juga berjanji akan mengobatinya disana.. namun, mengapa.. mengapa justru sekarang kabar yang kami dengar.. dia sudah tiada, Vin.."Cemal melanjutkannya

Aku hanya menghela napasku dengan berat seperti Aliando

"Guys.. kalian tahu.. ini semua diluar kemampuanku.. Tuhan yang sudah menakdirkan semua ini terjadi.."ucapku pelan

"Dia sahabatku.. dia orang terdekatku.. namun disaat kepergiaannya.. aku justru tak bisa disampingnya.."suara Michelle terdengar seperti terisak

"Ini bukan salah siapapun.. apalagi Kevin.. kita semua tahu kan jika Sheila sakit leukimia.. kita bahkan menjenguknya saat dia masih koma dirumah sakit.. walau tak ada satu pun dari kita yang menyangka Sheila akan pergi secepat itu dari kita.."Aliando berusaha menetralkan suasana ini

"Guys.. aku tahu kalian terpukul saat ini.. kalian sangat shock saat ini.. tapi bukan hanya kalian.. apa kalian tahu jika aku menderita selama 2 tahun atas kepergian Sheila? Aku memang sudah berjanji pada kalian bahwa aku akan membawa Sheila kembali dalam keadaan sehat.. namun apa dayaku jika Sheila sendiri menolak untuk diobati lagi disana?"kataku

"Ap-apa maksudmu?"tanya Michelle sambil menatapku dengan matanya yang berkaca-kaca

"Sheila tak ingin diobati, Michelle.. itu yang terjadi saat aku mengatakan padanya aku akan mencarikan pengobatan terbaik untuknya.. dia hanya bilang padaku.. dia ingin mewujudkan keinginan-keinginannya yang belum terwujud.. dia tak menginginkan apapun lagi.."jelasku

Semuanya menjadi hening dan menatapku seolah menunggu lanjutan ceritaku

"Sheila menghembuskan napas terakhirnya tepat dihari pertunangan.. didepan perkarangan rumahnya.. dia pergi sesaat setelah cincin ini kupasangkan dijari manisnya.."lanjutku seraya menyentuh cincin yang ada pada kalung leherku

"Setelah semua itu.. aku lah orang yang paling terluka.. aku lah orang yang selalu dihantui rasa bersalah.. apa kalian tahu, didetik-detik terakhirnya.. Sheila sempat berkata padaku.. dia tahu.. dia tahu jika aku tak pernah mencintainya.. dia tahu jika aku hanya menyayanginya.. dan dia juga tahu.. siapa wanita yang ada dalam hatiku selama ini.. Mila.. Sheila tahu jika aku mencintainya.. Sheila bilang.. dia melihat semuanya kala mataku sedang menatap Mila.. dia menatap adanya tatapan cinta disana.. dan sejak kepergiaannya lah.. aku selalu dihantui rasa bersalah dan rasa takut.. hingga aku sendiri tak berani untuk kembali ke Indonesia.. aku merasa begitu bersalah karena ternyata.. aku telah melukai dua wanita sekaligus.. aku menyakiti Mila dan juga Sheila.. dan rasa takut.. aku takut untuk kembali dan mengetahui bahwa rasa cintaku itu masih ada.. namun Mila sudah membenciku.."aku melanjutkan ceritaku

Michelle bangkit dari tempat duduknya
"Cukup, Vin.. aku tak ingin mendengarnya lagi.. aku sudah cukup terpukul mendengar kabar meninggalnya Sheila, sahabatku.. aku tak ingin mendengar lebih daripada itu lagi.. soal siapa yang kau cintai.. itu masalahmu.. namun satu hal yang harus kau tahu.. besarnya cinta Sheila padamu.. tak akan pernah bisa kau ukur dengan apapun.. dia mencintaimu.. hingga napas terakhirnya.. itu yang kutahu.."potong Michelle sambil berbalik dan berjalan pergi

FALLING IN LOVE WITH YOU THE SERIES #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang