Mobilku akhirnya masuk kehalaman rumahku. Aku menghentikan mobilku didepan pintu masuk rumahku. Aku menatap sebuah mobil didepan sana yang kuyakini adalah mobil Gio
Aku pun turun dari mobil. Eko berlari kearahku
"Selamat malam, tuan.."sapanya
"Malam.."balasku sembari memberikannya kunci mobilkuAku pun berjalan menaikki beberapa anak tangga sebelum tiba dipintu. Eko pun terlihat masuk kedalam mobilku dan menyalakan mesinnya. Dia akan memarkirkan mobilku kedalam garasi
Dua orang pengawal membukakanku pintu
"Selamat malam, tuan.."sapa mereka
"Malam.."balasku singkatTerlihat Hans yang berjalan kearahku
"Selamat malam, tuan.."sapanya juga
"Malam, Hans.."balasku
"Tuan Gio menunggu anda di ruang kerja anda, tuan.."katanya
"Baiklah.. terima kasih, Hans.. katakan pada madam Tuti untuk siapkan aku secangkir teh hangat.."kataku
"Baik, tuan.."balasnya
Aku pun berjalan masuk kedalam ruang kerjakuRuang kerja-ku
Terlihat Gio yang sedang berdiri didekat jendela ruanganku yang menghadap langsung ke halaman belakang rumahku
Dia yang sepertinya menyadari kehadiranku pun menoleh menatapku
"Tuan.."sapanya
"Kau sudah menunggu lama?"tanyaku sambil berjalan kearah kursi kerjaku dan menghempaskan tubuhku disana
"Tidak terlalu lama, tuan.. hanya setengah jam.."jawabnya sambil duduk dikursi dihadapankuAku pun mulai membuka berkas-berkas yang ada dimeja-ku
"Oh ya, dimana bahan untuk rapat dengan pemegang saham besok?"tanyaku
"Tuan.. sebelum kita membahas semua pekerjaan ini.. ada yang ingin kusampaikan terlebih dulu.."katanya dengan nada serius, membuatku merasa takut dengan ekspresinya ituAku menutup berkas ditanganku itu dan meletakkannya kembali keatas meja
"Tadi pagi.. laporan kesehatanmu sudah keluar, tuan.. mereka mengantarkannya ke perusahaan.."lanjutnya
"Oh.. lalu?"tanyaku
"Cukup buruk, tuan.."katanya pelanAku menaikkan sebelah alisku
"Kau bawa laporannya?"tanyaku
"Tentu, tuan.."jawabnya sambil memberikannya padakuAku pun membuka laporan kesehatanku itu
"Ginjalmu bermasalah, tuan.."ujarnyaAku menatap kearahnya sesaat. Kemudian kututup laporan kesehatanku itu
"Aku tahu, Gio.."kataku pelan
"Apa maksudmu, tuan? Kau sudah tahu semua ini?"tanyanya
"Ya.. aku tahu itu semua.."jawabkuAku bangkit dan berjalan kearah jendela. Kutatap keluar jendela
"Albuminuria.. sudah hampir 6 bulan, Gio.."kataku
"Tuan.. kau harus melakukan pemeriksaan dan pengobatan dirumah sakit.. itu bukan penyakit biasa, tuan.. nyawamu taruhannya, tuan.."katanyaAku berbalik kearah meja dan kemudian duduk kembali. Kukeluarkan sebungkus obat dari dalam laciku
"Aku ada minum obat, Gio.. kau tak perlu khawatir.."kataku
"Tapi, tuan.."
"Lagipula, Gio.. tak ada cara yang bisa menyembuhkanku secara total kecuali.. dengan pencangkokan ginjal.."potongkuGio kemudian terlihat diam
"Aku masih menunggu pendonor.. jadi untuk sekarang.. biarkan obat-obat ini yang membantuku dulu.."lanjutku"Ayo.. kita bahas masalah untuk rapat besok.."kataku mengubah topik pembicaraan kami
"Tapi tuan.."
"Gio.. kita bahas bahan untuk meeting besok atau kau lebih baik pulang.."ketusku
"Baiklah, tuan.. maafkan aku.."katanya kemudian
Kami pun memulai membahas bahan-bahan untuk rapat besok'Tok! Tok! Tok!'
"Masuk.."kataku
Madam Tuti pun berjalan masuk kedalam
"Tuan.. ini tehmu.."katanya sambil meletakkan secangkir teh hangat dimejaku
"Terima kasih, madam.. ehm.. madam.. apakah boleh kau buatkan aku makan?"tanyaku
"Tentu, tuan.. apa kau lapar?"tanyanya sambil tersenyum pelan
"Ya.. sedikit.."jawabku
"Baiklah.. kau mau makan apa, tuan?"tanyanya
"Ehmm.. mungkin jika malam-malam seperti ini akan nikmat jika aku makan bubur buatanmu, madam.. sudah lama juga aku tak dapat makan.."kataku
"Baiklah.. akan kubuatkan untukmu, tuan.."balasnya sambil berjalan keluar dari ruanganku
KAMU SEDANG MEMBACA
FALLING IN LOVE WITH YOU THE SERIES #2
RomansaKisah cinta ini dimulai sejak kembalinya sosok Kevin ke Indonesia setelah tinggal di Paris cukup lama, yakni 2 tahun Sosok Mila, sesuatu telah berubah padanya. Ya, statusnya kini telah berubah. Setelah kelulusannya, kini, dia telah resmi berpacaran...