hilang

3K 351 6
                                    

Chapter 5





"....apa?? "

Al merasa tak melakukan kesalahan apa-apa...tapi mendapat tatapan aneh dari wanita ini
Yang ditanya hanya menatap dengan mata melebar..

"apa yang di maksud dengan (apa_nya) itu, Tidakkah dia merasa ada yang salah dengan masuk kekamar seorang wanita "

Yuki pov



"Ohh ayolah.. ini bukan kali pertama aku masuk ke apartementmu.."

"Kau yakin tak ada yang salah saat mengeluarkan kata-kata dari mulutmu itu.."
Yuki sedikit emosi dengan ketidak pekaan lelaki ini..

Al berjalan menuju ranjang milik yuki, lalu menatap lama wanitanya

"Bukankah aku pernah bilang, terbiasalah dengan kehadiranku dear"

Al berbicara sangat lembut..
Membuat wanita manapun yang mendengar pasti terpesona
Huufftt aku juga al... terpesona, terpukau, terlena olehmuu..
**abaikan author**


"Termasuk kamar?"
Yuki masih ketus menjawab ucapan al

"Dimana saja dear"
Al masih lembut

Yuki tak habis pikir dengan lelaki dihadapannya ini...
Ternyata ada lelaki senekat dan bermental baja seperti dia

Al mendekatkan lagi posisi duduknya menjadi di samping yuki sehingga yuki bisa merasakan kulit bahunya yang memang terexpose menyentuh permukaan baju al,

"Kau,..menjauhlah sedikit, aku risih"
Yuki menggeser sedikit tubuhnya agar tak terlalu dekat dengan al,
Tapi al kembali menempelkan tubuhnya ke yuki.. bahkan kini al berani mencium bahu yuki yang memang mengundang hasrat para lelaki manapun.. tapi jangan salahkan yuki, ingatlah yuki sedang dikamar pribadinya..

Mendapat perlakuan al, yuki hanya terpejam antara kaget dan risih..
Yuki sedikit menggerakkan bahunya menegur al, tapi bukannya berhenti al malah melingkarkan tangannya di perut yuki dan masih mencium pundak putih itu..

Yuki bingung... mulutnya ingin mengucapkan kata2 apa saja tapi otak dan hatinya bekerjasama agar lebih memilih diam dan menikmati perlakuan lelaki ini..

"Al.."

"Hmm"

"Sejak kapan kau selalu memmmmperhatikanku.."
Yuki bertanya dengan merasakan mulut al yang menggerayangi daerah sekitar pundak dan lehernya

"Sejak kau menginjakkan kaki di kota ini, kau pasti melupakanku orang yang kau tabrak di stasiun kereta.."

"Apa? "

Yuki kembali mengingat waktu ia pertama kali menginjakkan kaki di sini dan memang waktu itu ia tak sengaja menabrak seseorang tapi karna keadaan yuki yang waktu itu sedang kalut jadi mana mungkin baginya untuk fokus memperhatikan wajah orang dia tabrak.. jadi yuki hanya mengatakan maaf.

"Oh, maaf.. waktu itu aku sedang dalam keadaan tidak baik jad___

Ucapan yuki terpotong saat sebuah gigitan mendarat di lehernya..

"Sshhh.."

Ouh shit..kau pikir apa yang kau lakukan yukii kenapa malah mengeluarkan suara aneh itu

Yuki merutuki dirinya dalam hati

Al tersenyum mendengar reaksi yang yuki berikan..itu seolah pertanda bahwa yuki juga menikmatinya, dengan cepat al menarik lembut rahang yuki lalu mendaratkan bibirnya di bibir milik yuki..
5detik..10detik tak ada penolakan dari yuki,
Yang berarti yuki juga menginginkan al..dengan kesempatan ini al tak membuangnya sia-sia melumat pelan dan lembut sampai terbawa arus al terus melumat bibir yuki sesekali mengigitnya dengan lembut.. awalnya yuki hanya diam tapi yuki juga terbawa suasana membalas pagutan dari al bahkan kini posisinya sudah menghadap ke al, melingkarkan tangannya ke leher milik al..
Al turun ke leher putih mulus milik yuki menjelajahi setiap incinya dan terkadang al meninggalkan tanda kepemilikan disana..
Yuki mendesah karna perlakuan al, ini pertama kalinya bagi yuki
Posisi..??
Jangan tanyakan lagi, sudah pasti tanpa jarak dengan yuki yang diatas pangkuan seorang al.

Al menyudahi aktifitas panas mereka, membuat yuki sedikit kecewa..
Dengan gerakan cepat yuki membenarkan posisi duduknya ke semula.

"Dengan ini kau resmi milikku dear"

Yuki mendelik tajam ke al

" jangan bercanda, aku hanya terbawa suasana"

Jawaban yuki membuat al sedikit terkekeh..

"Kita bukan lagi abg dear menutupi sesuatu yang jelas2 terbaca dari raut wajah"

"Tapi.. kau tak pernah mengatakan apapun padaku mengenai perasaan dan sebagainya "

"Kau masih menginginkan ucapan, sementara lakuku lebih dari sebuah bukti padamu"
al menjawab masih dengan nada selembut mungkin seolah tak ingin sedikit saja makhluk yang sempurna baginya ini terluka

Yuki hanya menundukkan kepala mendengar kata2 dari mulut al barusan,. Separuh membenarkan ucapan al..tapi tetap saja walaupun perilaku al lebih daripada bukti mewakili perasaannya.. ia tetap menginginkan kata-kata telak yang menyempurnakan parlakuan al selama ini..

Yuki masih menunduk tiba-tiba saja di kagetkan dengan sebuah lingkaran tangan di perutnya, yuki tau siapa pemilik tangan besar itu..

"I love you dear, so much"
"Sangatt..sangat mencintaimu dari awal pertemuan tak sengaja kita dari stasiun itu juga aku sudah mulai mengikutimu.. kau mencari alamat temanmu.. menginap beberapa hari di tempat temanmu , mencari pekerjaan yang kau dapatkan sekarang, sampai kau menemukan apartement inipun aku masih mengikutimu..
Tapi aku berhenti mengikutimu saat kau memergokiku kemarin, karna aku akan menjagamu, melindungimu dari apapun mulai saat itu sampai akhir nanti..secara nyata didepan matamu bukan lagi di balik punggungmu "

Yuki menutup mulutnya setelah al menyelesaikan kata2nya..
Air matanya menetes begitu saja mendengar penuturan dari seorang al ghazali kohler, yuki berhambur ke pelukan al memeluknya erat, erat sekali seakan takut di tinggalkan..

"Mulai sekarang yuki anggraini kato adalah milik seorang al ghazali kohler"

Percayalah kali ini yuki sendirilah yang berucap demikian..

"Thank's dear just love me"

Ucap al sambil membalas pelukan hangat yuki..

"Dear...sudah berapa jam kita seperti ini, aku mendengar suara aneh di perutmu"

Blushhh pipi yuki memerah menahan malu karna memang dia belum memasukkan pasokan makanan apapun ke lambungnya..

"Aishh kenapa malah merusak suasana al"

"Seharusnya pertanyaan itu tujukan pada dirimu dear, tadinya aku akan melanjutkan aktifitas kita yang sempat ku akhiri tadi tapi karna suara itu aku akan menundanya ...

Al berucap sambil mengedipkan sebelah matanya

"Allll..






To be continued

Waiting next part

HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang