Chapter 12
Gio tidak tau lagi apa yang harus dia lakukan karna telah membuat kesalahan pada dua sejoli ini selain meminta maaf.
"Bangunlah gio, tak ada lagi yang perlu dimaafkan" al memecah keheningan.
Gio mendongakkan kepalanya..
"Terima kasih" ucap gio sendu
"Yuki aku juga minta maaf" lagi gio mengulang kata maafnya pada yuki karna sedari tadi yuki hanya penonton setia.
"Iya tidak apa-apa, yang penting sekarang adalah kesehatan mu" yuki berbesar hati memaafkan gio bahkan mengingatkan kesehatan gio.
>>>>>
Kini al, yuki dan gibran cs sedang berada di cafe Setelah berpamitan pada gio dan keluarga gio yang dari jerman telah datang untuk mengurus segala sesuatunya... kini mereka hanya sekedar mengisi perut dan bercerita ringan mengingat satu masalah telah menemukan jalan keluarnya, tapi baru satu masalah.
Tiba-tiba handphone al bergetar.Al yang melihat siapa penelpon diseberang sana langsung membalas panggilan tersebut.
"Hallo..." ucap al sedikit memelankan suaranya dan ada aura tidak baik yang keluar dari raut wajahnya.
"......"
"Maaf kan aku ayah ,aku Tidak bisa " ucap al masih tetap pelan dan arah pandangnya menuju ke yuki seolah di seberang sana sedang membicarakannya.
Yuki Yang dari tadi melihat gelagat al mendapat firasat yang tidak enak kali ini.
"....."
"Tetap tidak bisa yah" al tetap membantah ucapan di seberang sana.
"......"
Cklick.
Al memutuskan telponnya secara sepihak, tidak ingin mendengar lebih jauh ucapan dari penelpon tadi yang tak lain adalah ayahnya sendiri.Al menatap yuki dan teman-temannya yang juga menatapnya penuh rasa ingin tau..
"It's okay, " al menjawab walau tak ada yang bertanya.
"Al, kami akan pergi dulu jika ada apa-apa segera hubungi kami" gibran mewakili jeje dan ranggaz untuk pamit.
"Eum, thanks all" ucap al sembari berdiri lalu mereka berpelukan ala-ala pria yang hanya menemukan pundak mereka satu sama lain.
"Yuki kami duluan, jangan sungkan jika membutuhkan kami " kali ini ranggaz yang bicara.
"Iya terima kasih banyak untuk semuanya ".yuki juga ikut berdiri membalas perkataan ranggaz dengan sedikit membungkukkan badannya.
"Dear mau ke taman ? " al bertanya pada yuki.
"Ayo.." yuki tau al sedang dalam keadaan tidak enak setelah mendapat telpon tadi tapi yuki lebih memilih diam dan menunggu al sendiri yang bercerita.
>>>>>
Taman.Sudah 20 menit al dan yuki hanya saling diam dan sibuk dengan pikirannya masing-masing walaupun tangan mereka saling menggenggam.. sesekali yuki melirik al tapi tak ingin bertanya .
"Dear...orang tuaku akan datang ke indonesia " al memulai pembicaraan.
Yuki tersenyum mendengarnya.
"Syukurlah al"
"Untuk memisahkan kita" al menatap yuki dalam dan mengeratkan genggamannya pada yuki.