Chapter extra
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Gaun putih yang bagian belakangnya menyapu lantai di padu dengan sedikit corak keemasan di bagian pinggang sampai ke bawah..
Cantik..
Bahkan sangat cantik terlebih sang empunya adalah seorang istri dari al ghazali kohler.
Yuki anggraini kato.
Setelah kejadian di rumah sakit tempo hari..
Satu bulan setelahnya al melamar yuki menjadi istrinya,
Dan seminggu kemudian ijab qobul pun terlaksana
Dan hari ini al ghazali kohler dan istrinya yuki anggraini kato mengadakan resepsi pernikahannya."Lihatlah.. betapa cantiknya menantuku, sungguh putraku beruntung memiliki mu yuki " tiba-tiba ibu mertua yuki menghampiri yuki yang selesai di make over.
"Ibuuu.. jangan seperti itu, ibu jauh lebih cantik dan ayah sangat beruntung memiliki ibu yang setia mendampinginya." Jawab yuki.
"Oh, jadi hanya kita yang beruntung ,lalu wanita-wanita ini tidak beruntung mendapatkan lelaki setampan kita al, ahhh..itu tidak adil" ternyata di pintu sudah berdiri 2 orang laki-laki yang bernotabene suami dari yuki dan ibunya al.
"Sejak kapan kalian disana.. kalian di larang memasuki kamar pengantin wanita " ucap ibu al.
"Ini kamar kami bu" kini al yang menjawab.
" baiklah menantu, jangan sampai dandanan kita luntur karna berdebat dengan pria-pria ini, ibu turun duluan..segeralah menyusul dan jangan mau bila suamimu merayumu untuk menuruti keinginannya.. mengerti " ucap ibu al sambil melirik ke arah al di kalimat terakhirnya.
Saat akan melewati al ibunya menyunggingkan senyum seakan merasa puas sudah mengerjai anaknya..
Melihat itu al hanya menekuk wajahnya."Ayo ayah kita turun..tamu-tamu pasti sudah mulai berdatangan" ajak ibu al.
"Tentu sayang" jawab ayah al yang tak lupa menyunggingkan senyum menyebalkannya tak mau kalah ingin meledek putranya .
.
.
.
"Sejak kapan mertuamu itu menyebalkan dear " al berkata sambil mendekati yuki yang sedang memperbaiki sedikit tatanan rambutnya."Husstt..mereka orang tuamu al, mana boleh kau berkata seperti itu.. menurutku mereka lucu sayang" jawab yuki.
Al semakin menghilangkan jarak antara tubuhnya dan tubuh yuki..matanya menatap sayu... tangannya terulur meraih dagu yuki.
Semakin mendekati bibir ranum itu tapi sebuah tangan lebih dulu menutupnya."Why..!!??" Al sedikit tak terima dengan penolakan yuki.
"ucapan Ibumu benar saat akan turun tadi , kau berbahaya sayang"
"Salahkan dirimu! "
"Aku, kenapa aku? Aku tidak melakukan apa-apa."
"Kau tidak melakukan apa-apa saja membuatku tergoda bagaimana jika kau melakukan apa-apa dear"
"Sudah ah, lama-lama denganmu imanku menipis" yuki cukup berani mengucapkan ini.
"Haha, apa tadi benar istriku yang berkata (imanku menipis)" al menggoda yuki.
Pipi yuki yang sudah merah karna blush on kini semakin merah karna di goda suaminya.
"Ahhh..ayo turun" yuki mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Kita halal dear, atau kita tidak usah turun biarkan saja ayah dan ibu yang menemui tamu-tamu undangan..kita kunci pintu dan kit___"
Ucapan al terputus karna yuki dengan secepat kilat menyambar bibirnya lalu berjalan lebih dulu keluar pintu.
Karna terlalu shock dengan perlakuan yuki al sampai bingung harus melakukan apa.. tapi tidak berlangsung lama setelah kembali fokus al mengejar yuki yang hampir menuruni anak tangga.