Chapter 13
Al masih melangkahkan kakinya kesana kemari mencari keberadaan yuki yang baru 10 menit yang lalu pergi meninggalkannya ...
Tapi sosok yang dicari tak memberi tanda-tanda adanya jejak.Sayang..
kau dimana, jangan seperti ini, aku bisa gila
Batin al.Al mengeluarkan handphone nya menghubungi kekasihnya itu,tapi sayang sekali hanya operator yang bersedia menjawab panggilannya..
Al kembali menghubungi seseorang."Ayoo angkat bran " ucap al frustasi.
Tut..tut..
Bip.
"Cari yuki.." belum sempat si penjawab telpon mengucapkan kata-katanya Al langsung menyeruak kan maksudnya menelpon.
"...."
"Dia bertemu orang tuaku"
"...."
"Yah aku tau kau yang memberi tau dia alamat rumahku, "
"...."
"Sudahlah"
"....."
"Sekarang bantu aku"
Setelah menutup telpon al kembali kerumahnya bermaksud mengambil mobil miliknya dan melanjutkan mencari yuki.
Saat akan membuka pintu mobil sebuah suara menghentikan al."Nak, ma'afkan ibu..." ucap ibu al sambil memeluk bahu anaknya itu.
Al hanya diam, rasanya saat ini ia malas mengeluarkan kata-kata apapun bila menyinggung ayahnya yang telah membuat yukinya pergi.
"Aku harus pergi bu " al melepaskan pelukan ibunya dengan lembut.
"Jika dia membuatmu bahagia kejarlah nak..ibu akan selalu mendukung apapun yang menjadi keputusanmu " lagi, ibu al dengan gampangnya menangis.
"Maafkan aku bu" al menjatuhkan sebagian tubuhnya agar bisa di peluk ibunya.
>>>>>
Disisi lain sosok yang jadi focus utama al semenjak kepergiannya sebenarnya tidak benar-benar menghilang..
Yuki..
Dia hanya bersembunyi di balik sebuah pagar besar tepat di sebelah rumah al yang pagar itu dihiasi beberapa tanaman sehingga kecil kemungkinan jika seseorang dapat menemukannya...
Yuki melihat semua yang dilakukan al, dari berlari kesana kemari dengan raut wajah frustasi, menelpon seseorang, hingga sekarang al sedang berbicara dengan ibunya walaupun yuki tak dapat mendengar apa yang di bicarakan ibunya tapi yuki bisa menyimpulkan bahwa pembicaraan itu bukan sebuah tentangan.Maafkan aku al...
Yuki membatin.Setelah memastikan al pergi dengan mobilnya, yuki melangkahkan kakinya berjalan gontai dengan wajah tertunduk tak tau mau kemana ia terus melangkahkan kakinya sampai sebuah suara menghentikan langkahnya...
"Yuki.."
Yuki mendongakkan kepalanya dan membalikkan tubuhnya ke sumber suara..
"Verrel.."
"Hm " verrel tersenyum hangat.
"Kau mengikutiku? " tanya yuki
"Iya, aku mengikutimu waktu aku tak sengaja melihatmu keluar dari apartemen milik al, ku lihat kau terburu-buru..jadi ku putuskan mengikutimu saja"
"Untuk apa? " tanya yuki lagi.
"Ki,, kau tau persis kau dan aku memang harus bicara semenjak pertemuan terakhir kita "