hilang

2.6K 290 13
                                    

Chapter 9











"Dear...dear...bangun sayang , sayang,  yuki sayang bangunlah hei"

Al menepuk-nepuk pelan pipi yuki,
Al juga mengelap peluh yang mulai menghiasi pelipis yuki..
Seketika yuki membuka matanya,  mencari sesuatu yang membuatnya takut bukan main di alam bawah sadarnya..

Yuki langsung bangkit dari tidurnya, melihat al dengan pandangan sendu
Al langsung merapatkan tubuhnya ke tubuh yuki mengelus rambut yuki lalu membelai sebelah pipi yuki dengan ibu jarinya..seolah menyalurkan kekuatan dan ketenangan pada yuki walaupun al belum tau apa yang terjadi pada yuki..
Yuki dengan cepat meraih tubuh dihadapannya ini menerima segala yang al berikan melalui bahasa tubuhnya

"Dear...kenapa? "

"Al, untuk pertama kalinya aku takut akan kehilangan lagi setelah kehilangan keluargaku..aku takut kehilangan dirimu al"

"Tidak akan dear,  aku hanya akan selalu bersamamu sejak perasaan ini hinggap, dan sejak pertama bertemu denganmu dan sampai akhir sejarahku dear bahkan mungkin setelahnya "

"..tapi gio"

"Aku sudah memikirkan ucapanmu tadi, dan aku mau meluruskan masalah ini dengan bicara padanya, aku tak mau gio terus-terusan mengganggumu dear "

"Al, aku malah takut ia berbuat sesuatu padamu seperti mimpiku tadi, gio berusaha membunuhmu dengan aku sebagai umpannya al"

Yuki mengucapkannya sambil meneteskan air matanya, dengan cepat al menghapus air mata itu sebelum benar-benar jatuh dan menghilang

"It's bad dream dear... and you look now i'm okay "

Al berkata sedikit dengan kekehan yang memperlihatkan seluruh tubuhnya yang masih segar bugar,  melentangkan kedua tangannya pada yuki

"Not now "
Yuki menjawab masih dengan lirih

"Kemarilah..berikan aku pelukan hangatmu, lupakan mimpimu itu nikmati saja pelukannya..hm"

Yuki langsung memeluk tubuh al..


Hening.. keduanya masih setia dengan keadaan masing-masing yang saling memberi ketenangan
Tiba-tiba yuki teringat satu hal

"Al,  kenapa kau bisa ada dikamar..tadi kan kau tidur didepan tivi dan lagi pintu kamar aku kunci"

"Hm..it..itu aku mendobrak pintunya, iya mendobrak pintunya dear "

"Tapi pintunya baik-baik saja al, tak ada tanda-tanda rusak "

"Heuh..ituu karna aku mendobraknya dengan lembut"

"Al..."

Al sedikit kebingungan menjawab pertanyaan yuki pasalnya dia memang membuka pintu kamar yuki dengan kunci cadangan bukan dengan mendobrak atau hal semacamnya yang menimbulkan suara keras dan meninggalkan bekas dan itu hanya akan membuat al repot besoknya dengan memanggil petugas perbaikan apartment..

" kunci cadangan "
Al tak mampu lagi mencari alasan yang logis

"Agar apa kau menyembunyikannya al..?"

Yuki memicingkan matanya pada al

"Agar apa sayang,,.?  Apa maksudmu? "

"Kau tak berniat masuk diam-diam kekamar kan al? "

"Ya ampun dear, pikirkanlah tadi waktu kau bermimpi buruk kalau aku tak punya kunci cadangan maka aku harus mendobrak pintu lalu membuatnya rusak dan memanggil jasa perbaikan itu hanya akan membuang waktu dan uang dear"

HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang