Two

628 76 11
                                        

Uda satu abad gak updet ya? Maafkan author yg membahana ulala ini ya. Lagi banyak sepikan *ups* gadeng, w itu jomblo awet #abaikan

"Apa kau tak mendengar perkataanku, Thomas Brodie-Sangster?"

Double shit! Bagaimana ia mengetahui penyamaranku??!!

"Thomas Sangster?!" pekik Abby heran.

Aku mendorong Abby menjauh dan memulai aksi tembak-menembak dengan Tuan Ridley.

DOR! DOR!

"Jangan main-main dengan putriku, Sangster!"

"Aku tak main-main dengan putrimu!"

Siapa juga yang sudi dengan Abby?

BRRUKKK!!

Tuan Ridley menerjangku.

DOR!!

"Shit"

Pelurunya mengenai rompi anti peluru di perut bagian kananku.

DOR! DOR! DOR!

Itu Abigail. Ia menembak ke segala arah.

Dia itu bodoh atau apa sih? Bagaimana jika pelurunya mengenai ayahnya?

"Katakan di mana kau menyimpan kalung itu atau aku akan menembak ayahmu!" teriakku begitu aku sudah berhasil melumpuhkan Tuan Ridley.

"Lepaskan suamiku atau peluru ini akan menembus otakmu"

Sesuatu terbuat dari besi menyentuh kepala belakangku. Tiba-tiba Red Camp mengeluarkan semacam kabut yang memudarkan pandangan. (?) Dalam sekali gerakan aku menjauh dari kedua orang tua itu lalu menyergap Abby dan membawanya ke dalam Buttercup.

"Buttercup, pastikan ia tidak bergerak"

Words accepted.

Semacam tali pengikat keluar dari sekitar tempat duduknya lalu mengikat Abby. Aku menyalakan mode supir otomatis.

"Kau ini memang benar-benar keras kepala atau apa sih?"

"Aku tak akan mengatakan apapun padamu"

"Let's make a deal. Katakan di mana kalung itu jadi aku bisa mengambilnya lalu kubiarkan kau hidup bebas atau kau tetap tak mau mengatakan apapun dan peluru ini akan menembus jantungmu"

"Aku tak takut mati, Tuan Thomas Sangster"

"Kau tidak akan mati, Nona Abigail Ivy Duerre Ridley. Peluru ini keluaran terbaru dan peluru ini tak akan membunuhmu. Peluru ini akan menyerang sarafmu perlahan, menghapus memorimu secara bertahap dan membuat seluruh organ tubuhmu tak berfungsi"

Ia tampak berpikir keras.

"Kalau begitu kita harus kembali ke rumah. Aku menyimpannya di basement"

***

"Abigail kenapa kau--"

CUS! CUS!

Aku menembakkan peluru ke kedua orang tua Abigail. Fyi, itu peluru untuk menghilangkan ingatan jangka pendek, delapan jam terakhir.

"Bawa aku ke sana" bentakku sambil terus menodongkan pistol ke arahnya.

Ia membawaku ke basement. Luas basementnya hampir sama dengan luas lantai dasar Black Shadow.

Welcome, Ms. Ridley. Can I have your password?

"Abigail Ivy Duerre Ridley yang cantiknya membahana melebihi Chloe Moretz"

Snowflake ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang