Four

472 69 13
                                    

Sorry for late update! xx
 


 
 

"Thomas, dan kau?"

"Ava, Ava Watson"

"Baiklah. Selamat malam, Ava. Buat dirimu nyaman"

Aku melangkahkan kakiku menuju kamarku.

Uh. Sebenarnya tidak nyaman menampung pencuri di rumahku, tapi ya sudahlah.

Aku mencoba memejamkan mataku tapi hasilnya nihil. Aku tak bisa tidur.

Aku membuka macbookku. Entah kenapa aku ingin membuka ask.fm.

Aku sering berinteraksi dengan Tracy--kekasihku yang kutinggal di aplikasi itu. Aku selalu menggunakan akun yang berbeda ketika melontarkan pertanyaan padanya. Jika diteliti, hampir 90% pertanyaan di akunnya berasal dari aku.

Dating hoties? tulisku di sana.

Tak lama kemudian ia menjawab.

Nope. Just dating myself and umm, ex in my head.

Mantan kekasihnya? Siapa? Kyle? Byron? Louis?

Tommy?

Aku memancingnya mengatakan sesuatu tentang diriku. Aku sudah siap jika kenyataannya ia membenci diriku.

Tebakan sempurna.

Jika ia masih memikirkanku, itu artinya aku benar-benar kejam. Aku harus kembali, memeluknya, menciumnya dan aku akan menebus waktu yang telah kurenggut darinya.

Pembunuhan, beberapa tahun lalu.

Ya, Hobbs memalsukan kematianku dengan merekayasa pembunuhan terhadapku, Thomas Sangster.

I'll kill the murderer whenever, wherever, and whoever he/she is.

Aku jadi semakin merindukan Tracy.

Are you sure it's a murder? Bagaimana jika itu hanya rekayasa dan Tommy masih ada di luar sana?

Kali ini Trace membalas dua kali lebih cepat, di menit yang sama dengan pertanyaanku terkirim.

Who the heck are you?! Apa yang kau ketahui tentang Thomas?

Aku tak membalas pertanyaannya. Aku memilih untuk diam.

Kurasa hari ini cukup, Trace. Sampai jumpa di akun yang lain.

***

Panggilan alam. Kamar mandi di kamarku sedikit mengalami masalah jadi aku terpaksa menggunakan kamar mandi luar.

Setelah buang air, aku menengok Ava. Tidak. Aku hanya ingin memastikan ia terlelap, bukan menggeledah rumahku.

Demi kraby patty, ia tak melepas cadarnya.

Aku mendekat. Apa yang salah dengan wajahnya sampai ia tak mau melepas cadarnya?

"Brian.."

Ia mengigau. Bagus, itu artinya ia tertidur pulas. Atau ia mencoba menipuku?

Aku mengelus pahanya dan ia hanya menggeliat sedikit. Ok, ia benar-benar tertidur.

Aku mengedarkan pandanganku ke gadis itu. Apa yang bisa kuambil ya? Sebagai jaminan jika ternyata ia mencuri sesuatu.

Uang mungkin ide yang bagus.

Aku mengambil ransel yang ia peluk dengan sangat berhati-hati. Mari kita lihat apa isinya.

Snowflake ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang