Five

514 55 12
                                    

Sorry for (very) late update 🙏
  
  
 
"Hey kau!"

"Mati aku"

Aku berlari sekencang mungkin saat melihat wanita yang ada di laundry tadi menunjuk ke arahku.

Bagaimana aku bisa bertemu dengannya lagi?! Ah, sial!

Wanita itu mengejarku dan sebelum aku berpaling, mataku menangkap sesuatu.

Polisi.

Oh yang benar saja. Kau punya tempat laundry dan kau tidak bisa merelakan $15 untuk pencopet amatir sepertiku?

Aku terus berlari, mencari bis yang bisa kutumpangi. Jarakku dengan kedua polisi itu lumayan jauh, jadi kuperkirakan mereka tak akan bisa menembakku dengan tepat.

Bis.

Aku menyeberang jalan raya karena bis itu berada di jalan yang berbeda, arus balik.

Tidak, tidak. Jika aku naik bis itu, maka polisi akan menghadangnya dan otomatis bisnya akan berhenti kemudian polisi itu akan menggeledah bis dan aku tak bisa keluar sehingga mereka akan menemukanku bagaikan kucing yang tak berdaya.

"Freeze!"

Mati aku.

Aku kembali berlari, kali ini aku berlari zig zag, serong kiri, serong kanan, untuk menghindari peluru yang ditembakkan.

Ada bis lagi. Yeay!

Aku langsung naik ke bis yang sudah bergerak lima meter itu.

Nafasku terengah-engah. Entah ini hanya perasaanku saja atau, semua orang di bis itu menatapku.

"Apa?"

Sedetik kemudian mereka kembali melanjutkan aktivitas mereka.

Syukurlah.

Aku melihat ada satu tempat yang kosong. Kurasa dewi fortuna sedang berpihak padaku.

"Hai"

Aku menjerit.

"Apa aku membuatmu terkejut?"

"Sedikit"

Nafasku masih belum teratur.

"Minum?" tanyanya dengan sebotol air yang tampak segar di tangan kanannya.

Aku meraihnya dan langsung meneguknya hingga tetes terakhir.

"Kau habis berlari jauh?" tanyanya diimbuhi tawa yang merdu.

"Lumayan. Aku melarikan diri dari dua laki-laki bodoh"

"Memangnya kau melakukan apa?"

"Tidak, mereka hanya laki-laki sinting, mengejarku tanpa alasan"

Gadis itu tersenyum dan demi Tuhan ia tampak sangat cantik.

"Btw terima kasih atas minumnya emm?"

"Tracy Lovegood" (kek Luna Lovegood 😂)

"Senang bertemu denganmu, Trace. Maaf aku harus pergi"

Aku melesat, meninggalkan gadis malang itu yang masih terduduk.

***

Thomas' POV

"Red, ada perkembangan?"

Belum, Sir. Sistemku masih belum bisa mendeteksi keberadaan Snowflake.

"Buttercup?"

Nihil.

Memang pencurinya sehebat apa huh? Paling juga lebih hebat aku.

Snowflake ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang