Late update! Please forgive meh :(
"Aku tak akan membiarkanmu berkeliaran di luar sana dan menjadi saksi mata kejadian ini"DORRRRR
Jantungku serasa berhenti selama beberapa detik.
BRUKK
"Jangan sentuh gadis itu, bajingan!"
Seseorang yang tadi menodongku dengan pistol tiba-tiba jatuh. Sepertinya Thomas menembaknya.
"Apa-apaan kau, Tommy?!"
"Lepaskan saja dia. Aku tak mau ia tewas"
"Tapi Tom, gadis itu bisa saja membuka mulutnya tentang apa yang terjadi barusan. Kau tak mau hal itu terjadi kan?"
"Sudahlah. Pencopet jalanan tak akan sepandai itu. Senang bertemu denganmu, Ava. Sampai jumpa!"
Thomas dan gadis itu meninggalkanku.
Pencopet jalanan tak akan sepandai itu.
Aku menyeret kakiku meninggalkan tempat yang tak kuketahui itu.
***
1 minggu kemudian
"Ava, kau bisa beli roti dan sedikit telur?"
"Bukankah dua minggu lalu aku baru membeli sebungkus?"
Mom menghela nafas. "Sudah habis, Nak"
"Baiklah, aku akan segera kembali. Ingat, jangan keluar rumah sampai aku kembali. Aku mencintaimu."
Di sini lah aku. Kembali menjadi seorang Ava Watson yang dulu, Ava Watson yang tak pernah mengenal Thomas, Ava Watson yang kembali menekuni pekerjaan haramnya.
Thomas tak lagi penting. Aku sedang berusaha melupakannya karena aku tahu siapa aku. Bagai seseorang ingin menggapai bintang, tak akan pernah bisa tercapai.
Hal terpenting bagiku saat ini adalah bagaimana cara mendapat uang. Uang terakhirku sudah ludes tiga hari lalu.
Aku berjalan menyusuri pertokoan dan pusat perbelanjaan kota. Mataku langsung jatuh kepada sebuah toko perhiasan.
Sudah lama aku tak mengunjungi toko perhiasan ini.
Aku berjalan ke samping toko itu, lalu mengganti pakaianku karena kurasa semua orang sudah hafal dengan seragam mencopetku. Aku pun melangkahkan kaki ke dalam toko yang cukup ramai itu. Hmm, andai saja aku kemari untuk membeli satu di antara sekian banyak perhiasan.
Tak lama kemudian, seorang wanita tua menghampiriku.
"Apa menurutmu ini bagus untukku?" tanyanya.
"Tidak, Nyonya. Sebaiknya kau ambil satu di dekat kasir itu. Itu lebih baik"
"Temani aku"
Jika saja bukan demi uang, aku tak sudi menemani nenek peyot ini.
"Bagaimana yang ini?"
"Kurang bagus, Nyonya. Bagaimana dengan yang dipegang gadis muda itu? Sepertinya modelnya lebih menarik"
Nenek itu menuruti perkataanku. Bagus Nek, teruskan. Kini di tanganku sudah ada tiga buah kalung emas. Dengan begini, orang-orang tak akan mengiraku seorang pencopet.
![](https://img.wattpad.com/cover/57581498-288-k106134.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Snowflake ✔
FanfictionAn unexpected love story between a Black Shadow's top agent, Thomas Sangster, the 002, who accidentally met an ordinary girl named Ava Watson. Written in Bahasa © 2016 by cho-colate