Three

554 69 12
                                    

   
  
  
"Ini wilayahku dan kuharap kau jangan melakukan hal ini lagi," katanya.

Apa?

Orang itu melangkah pergi tapi aku menahan kakinya sehingga ia terjungkal.

Haha, rasakan itu dasar pencuri kelas teri!

Aku menindihi tubuh orang itu, tunggu, kenapa kurasa ada sesuatu yang berbeda?

"Waktunya mengatakan hai pada polisi, bajingan kecil" kataku mencengkeram kedua tangannya.

Wow, tangan yang cukup kecil untuk ukuran pencopet.

"Lepaskan!" pencopet itu terus meronta.

Aku melepas penutup wajahnya, semacam cadar, begitulah menurutku.

"Apa??!!" pekikku setelah aku membuka cadarnya.

Ia seorang wanita.

Kuulangi sekali lagi,
  
  
pencopet itu adalah seorang wanita.
  
   
Sontak, aku mengendurkan cengkeraman tanganku.

"Apa yang kau lihat?!" tanyanya sedikit membentak.

"Kau.. kau--"

"Minggir," kata wanita itu sambil langsung berlari meninggalkanku yang masih tercengang.

Dia seorang wanita, wanita muda yang pencopet.

"Apa kau berhasil mengambil dompetku?" tanya wanita yang kecopetan tadi.

"Ya, untungnya aku berhasil. Apa wanita itu sering me--"

"Apa? Seorang wanita?" tanya kekasih wanita itu.

"Iya, apa kalian tak tahu?"

"Kami sama sekali tak tahu jenis kelaminnya. Yang kami tahu, ini wilayahnya dan daerah ini selalu rawan karena ulahnya untuk sekitar 3 tahun" jelas wanita itu sambil meraih dompetnya kembali.

"Bagaimana kau bisa tahu bahwa ia adalah pencopet yang sama?"

"Cadar itu. Ia selalu menggunakan cadar berwarna merah kehitaman dan sepatu nike amatir hitam. Begitulah kami mengenalinya"

"Apa ia sudah pernah mendekam di penjara?"

"Tentu saja sudah, mungkin sudah sekitar tiga kali. Kurasa aku harus pergi. Terima kasih banyak"

Wanita dan kekasihnya itu pun pergi meninggalkanku.

"Buttercup, jemput aku"

***

Aku kembali ke apartemenku, merebahkan tubuhku di atas ranjang.

"Kenapa hidup begitu sulit?"

Aku meraih ponselku, membuka galeri foto dan menemukan foto Tracy di sana. "Aku akan segera menemuimu, Trace. Aku janji. Aku mencintaimu" kataku sambil mengecup layar ponselku.

***

Jam menunjukkan pukul setengah dua belas malam, tapi mataku belum mengantuk juga. Aku memutuskan untuk mencari Snowflake lagi dengan Red Camp.

Hologram mode: on. Showing Snowflake last seen date and place.

"Tunjukkan semuanya padaku, Red"

Snowflake last seen four days ago.

"Lokasi terakhir?"

Pusat perbelanjaan. Aku masih berusaha melacaknya lagi.

Snowflake ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang