Sset, seketika aku membuka mataku, "Hmm, dimana lagi aku?" batinku. Lalu aku berdiri sambil merintih "Aduuh, kenapa sakit sekali?!" aku pun duduk, kemudian aku melihat ke bawah, kulihat dadaku penuh dengan perban, "Apa yang terjadi??!" batinku sambil mendekap tangan kananku di dada. "Aku rasa baru sedetik aku tidur" pikirku sekali lagi. 'Gruuuuungg, gruuuuuung', suara apa itu? Kata itu terngiang dalam benak ku 'Gruuuuuung' suara itu semakin lama semakin dekat, lalu menetes sebuah cairan berwarna biru muda di pundak kanan ku, kuambil sedikit cairan itu dengan kedua jariku, dengan jantung yang berdegup kencang aku menoleh ke belakang dengan lambat.
Makhluk itu!, aku berusaha tenang, aku memperhatikan makhluk itu dengan seksama, bentuknya seperti kumbang, terdapat angka '24' dibagian perutnya. 'GROWWWRRRR!!!!' sontak terkaman makhluk itu membuatku kaget setengah mati, dengan sigap aku bangun dan berlari menjauhi makhluk tersebut sambil kupegangi dadaku yang juga kesakitan ini.
'GROOOWWRRR!!' sepertinya makhluk itu semakin lapar, pikirku. Saat ku berlari aku melewati banyak sekali orang-orang yang sudah mati. Dan aku melewati 2 orang mayat yang sudah tidak asing yaitu kedua orang tuaku!, "AYAH, IBU!!" teriakku sambil mendekati kedua mayat itu. "Ayah, ibu kalian tidak apa-apa?" aku bertanya pada mereka, tapi mereka tidak merespon "Ayah, ibu ini aku Scarlet, anakmu, ayolah ibu" sambil kugoyang goyangkan badan mereka berdua.
'GROWRRRRR!!!,' Whops!, aku berguling ke kiri, hampir saja makhluk itu memakanku dari belakang. 'GRROOWRRRRRRR!!!' mungkin dia marah. Seketika dia mengambil kedua mayat orang tua ku dengan capitnya "TIDAK !!!" teriakku sambil menahan amarah. Dia mengangkat kedua mayat orang tua ku setinggi-tinggi nya lalu dia membuka mulutnya lebar-lebar. 'GALP' begitulah suara saat dia menelannya, "TIDAK! AYAH! IBU!" pikiranku pun kacau, segera aku mengambil senjata dari mayat yang membawa senjata.
"RASAKAN INI MAKHLUK JELEK!" aku pun menembaki dia dengan kesurupan, otakku sudah tidak bisa berpikir normal sekarang, kemudian tembakan ku mengenaii matanya dan nomor di dadanya. 'GRUWWWww' tiba-tiba saja makhluk itu lemah, dari dalam tubuhnya keluar pancaran cahaya, 'Sringg, sringg, sring...' cahaya itu sangat silau, aku pun berlari mencari tempat berlindung. 'DHUARRR' seketika makhluk itu meledak, dan angka di dadanya itu tadi melayang sekitar 10 meter lalu pecah menjadi serpihan-serpihan.
Aku pun bersimpuh, memikirkan tentang kedua orang tua ku "AAAAAAAA" aku berteriak sambil memukul mukulkan tangan kananku ditanah "Kenapa? Kenapaa?" aku berkata sambil meneteskan air mata ku yang tak berhenti mengalir. 'Gruuung' 'Gruuuung', membalikkan badanku, oh, mereka datang lagi, kali ini mereka ada 2. Aku berdiri kemudian berlari menjauhi, 'Gruuung', "Sial!, kenapa mereka membuatku harus berlari" kataku sambil mengusap kedua air mata ku". 'JLEB' lalu salah satu dari mereka menusukku dengan capitnya, spontan aku berteriak "AAAAAAAAAAAAA!!!" sakitnya pun lebih parah dari tadi.
"Hei hei, hei kawan kau tidak apa-apa?" suara itu membangunkanku. Ternyata Steve, Smith, Hana, dan Frank pun berada di sini. "Aku bermimpi lagi" kataku sambil bangun secara tiba-tiba, aku masih ngos-ngosan. "Ini kawan, usapi keringatmu" kata frank sambil mengeluarkan kotak tisu. "Kau bermimpi apa lagi?, kemarin kau juga begitu" tanya Hana "Aku bermimpi... , makhluk itu.." jawabku sambil mengusap keringat dengan tIsu itu "Ada apa dengan mereka" tanya Frank "Mereka memakan kedua orang tuaku" Frank, Hana, Smith, dan Steve spontan menutup mulut mereka sambil menahan nafas.
"Lalu apa yang terjadi pada mereka selanjutnya?" tanya smith. "Bukan mereka, hanya ada 1 makhluk. Dia lalu aku bunuh dengan senjata api" jawabku dengan agak merunduk "Kau membunuh mereka? Bagaimana caranya" tanya Steve keheranan "Aku membunuhnya dengan cara menembak kedua matanya dan nomor di perutnya" "Wauw, begitu rupanya" kata Steve dengan mata berbinar. "Baiklah, mari kita bersiap-siap, sebentar lagi pukul 8, kita harus ke tempat penyimpanan senjata seperti yang dikatakan ketua kemarin." Kata Hana. "Okeeey" kata kita berempat bersamaan sambil hormat ke Hana. Lalu wajah kesal Hana muncul lagi sementara kita tertawa bersamaan.
CONTINUE TO PART 6....
DON'T FORGET TO COMMENT & VOTE :)

KAMU SEDANG MEMBACA
Dome
Science FictionDi sinilah tempat hidupku, di kota yang di kenal dengan sebutan "Isolated", dengan kubah yang menutupi seluruh kota kami dan jurang di sekeliling kota yang membuat kami kebingungan untuk keluar dari situ. Apakah kami bisa? Don't forget to Comment...