1

287 22 5
                                    

Ya, di sinilah aku, di kota yang hanya memiliki 4 rumah dan 10 tenda. Kami hidup layaknya pada jaman batu. Terisolasi dari dunia luar, karena apa?, karena di pinggir kota terdapat jurang yang dalam sekali, jurang itu memanjang dan melingkari kota kami. Dan di seberang jurang hanya ada kabut, kabut yang menutupi pandangan kami ke kota diluar, jarang ada pesawat yang lewat sini karena kota kami di kelilingi kubah yang transparan. Kota kami dikenal dengan sebutan "Isolated", kami pun mencoba mengingat ngingat apa yang terjadi dengan kota kami, namun yang kami ingat hanyalah dimana mereka semua menembaki kami dengan sebuah bola api berukuran genggaman tangan anak bayi, lalu kami pun pingsan. Hal itu mereka lakukan saat kota kami masih seperti kota kota pada umumnya. "Mereka" pun aku lupa siapa, saat kami terbangun semua berubah.

Oh iya namaku Scarlet, biasa dipanggil "Scar". Aku laki laki, tinggiku kisaran 182 cm, dan 10 hari lagi aku berulang tahun ke 21, mungkin tahun ini tidak ada yang memberiku hadiah karena mengingat kondisi kota yang seperti ini. Warna kulitku putih agak kecoklatan. Rambutku berwarna hitam, kata teman-temanku rambutku sangat halus seperti rambut bayi, tah jika kurasakan memang sangat halus, ini karena aku memakai sampo setiap hari, tapi aku tak tahu apakah itu berpengaruh atau tidak. Warna mata ku sama dengan warna rambutku. Hidungku mancung sih menurut orang orang, tapi menurutku biasa saja.

Aku punya 4 teman yang selalu bersamaku setelah kota menjadi seperti ini maupun sebelumnya. Yang pertama adalah Stevenson, panggilannya "Steve", tingginya lebih tinggi 2 cm dari aku, umurnya pun lebih tua 1 tahun, tapi kami sekelas pada saat sma dulu. Menurutku hidungnya lebih mancung dari milikku. Kulitnya putih agak kecoklatan, tapi agak gelap dia sedikit daripada aku. Matanya berwarna biru, rambutnya berwarna hitam agak kecoklatan, dialah orang yang membangunkanku saat bangun dan kota sudah berubah.

Yang kedua ada Franklin, biasa dipanggil "Frank", dialah teman sekolah ku saat smp, walaupun beda kelas tapi kami kenal lewat organisasi di sekolah smp dulu. Kulitnya gelap, rambutnya hitam legam. Tingginya 3 cm lebih rendah dari aku. Dia memiliki mata berwarna coklat. Walaupun usianya 3 bulan lebih muda dari aku, tetapi dia terlihat seperti 1 tahun lebih tua dari aku.

Yang ketiga ada Hannah, dia adalah satu-satunya perempuan di perkumpulan kami, dia yang tercantik menurutku, rambutnya hitam panjang sebahu. Warna kulitnya putih, matanya berwarna hitam, dan mempunyai lesung pipi saat tersenyum. Panggilannya "Hana", dia berulang tahun sehari setelah ulang tahun ku. Tingginya 177 cm.

Yang terakhir ada Smith, rambutnya berwarna hitam, bola matanya berwarna hitam, tingginya 175, dia adalah yang paling pendek diantara kami, tapi dialah yang selalu menghibur kami dengan kekonyolannya ataupun dengan leluconnya, saat tersenyum dia juga memiliki lesung pipi seperti Hana.

Mungkin merekalah yang terbaik, teman terbaik yang kumiliki, sudah 4 hari kami bertahan di kota ini, oksigen semakin menipis, persediaan makanan pun hampir habis, tetapi kami masih bersama untuk menghadapi semua ini, kami mencari segala kemungkinan untuk membawa kami dan semua orang disini keluar dari kubah ini, apakah kami akan berhasil?, mari kita kembali ke 4 hari sebelumnya, saat awal musibah terjadi.

CONTINUE TO PART 2.....

THANK YOU TO READ MY STORY :)

DON'T FORGET TO COMMENT & VOTE :)



DomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang