'GRUUNG!', suara itu terdengar lagi hingga 3 kali, "Apakah monster-monster itu ada banyak?" tanya Frank "Tunggu. Itu buka monster" jawab Hana. Sreekk! Lalu tanah di sekelilng pohon turun seperti lift. Kami berlima pun ikut turun. 2 menit kemudian kami sampai, tempat itu gelap sekali "Scar, pinjam sentermu sebentar" kata Steve "Ini dia" kataku dengan memberikan senter pada Steve yang kuambil dari kantungku. Steve menyalakan senternya.
Lalu Steve menyinari seluruh tempat itu, "Hmm, cahaya senter ini tidak sampai ke sana, kurasa masih luas tempat ini" katanya dengan menunjuk ke depan. Lalu Steve menyenteri ke arah kirinya, dia menemukan saklar, seperti saklar lampu. "Aha, mungkin kita mendapatkan penerangan dari bawah bumi kali ini" dia pun menyalakan saklar itu. Sekejab, ruangan itu sudah terang sekali. "Waauuw, besar sekali pesawat ini" kata Frank yang langsung mengeluarkan meterannya.
Aku mendekati pesawat yang kecil, warna nya biru, aku menghitung jumlah tempat duduk didalamnya, "3,4,5! Kursinya ada 5" kataku. Lalu kudekati pesawat yang besar. Steve keluar dari dalam pesawat tersebut, "Kursi di pesawat ini banyak, itu cukup untuk menampung seluruh penduduk" katanya sambil mengarahkan jempol kanannya ke pesawat itu.
Hana yang terus membaca buku lalu berkata sesuatu "Pesawat kecil ini panjang sayapnya 6 meter dan panjang bodinya dari depan ke belakang 7 meter. Sedangkan yang besar panjang sayapnya 9 meter dan bodinya.." "10 meter !" Hana yang belum sempat melanjutkan kata-katanya langsung dijawab oleh Frank yang sedang mengangkat meterannya dan menahan di angka 10 dengan jempolnya. Meteran Frank memang tidak seperti meteran pada umumnya yang hanya 3 meter, miliknya 12 meter.
"Aku rasa kita harus memberi tahu ketua" kata Smith padaku "Baik, ayo ikut aku Smith" kataku. Kami pun berlari ke pohon, lalu menaikkannya lagi "Hei, mau kemana?" tanya Steve pada kami. "Kami akan memberi tahu ketua" jawab Smith. Lift pohon terus naik seketika sinar matahari sudah menyinari wajah kami. Kami segera berlari secepat mungkin untuk mencari ketua.
"Hah, dia tidak ada disini!" kata Smith setelah mencari-cari di rumah Ketua. "Mari ke ruang senjata" kataku. Kami segera ke jalan rahasia yang menuju ruang senjata. "Aah, dia disini rupanya" kata Smith setelah kita sampai. "Ada apa, anak-anak?" tanyanya yang sedang membaca buku. "Kami menemukannya" kataku, "Menemukan apa?" Ketua balik bertanya. "Pesawat itu!" jawab Smith, "Bawa aku kesana" kata Ketua yang langsung menutup bukunya dan berlari keluar.
Aku dan Smith berlari kencang, Ketua berada di belakang kami. "Bagaimana cara mengendalikan pesawat itu ketua?" tanya Smith sambil berlari "Aku tidak tahu, mungkin di buku yang kuberikan ada" jawab Ketua. Lalu 15 meter sebelum lokasi, tiba-tiba. "Aah!" Smith terjatuh, topinya terlempar, mantelnya sobek terkena akar. Aku mendekati Smith "Kau tak apa?" tanyaku. Dia tidak menjawab, dia hanya ngos-ngosan sambil menunjuk ke depannya. Monster itu!, ia berada di depan kami, sepertinya siap menerkam kami.
"AWAAASS!!" teriak ketua yanglangsung mengeluarkan pistol dari sakunya, 'Dor!, Dor!' terjadilah pertarungan."Cepatlah!, bawalah Smith ke rumahku!" teriak ketua yang terus menembakimonster itu.
Sementara itu di ruangrahasia. "Kalian dengar itu?" tanya Frank pad Steve dan Hana, "Ituu.., suaramonster itu!" kata Steve yang langsung berlari diikuti Frank dan Hana."GRAAAA!!" mereka langsung disambut terkaman monster itu saat di atas. "Oh,tenang bung!" kata Frank. "Steve, apakah kau punya ide untuk melawan si jelekini?" kata Frank yang bergaya ingin meninju lawannya di ring. "Eeeh, kita takpunya senjata" jawab Steve yang mengikuti gaya Frank. "Aku punya ide. Lari."Mereka langsung berlari kencang mendekati Ketua yang sedang bertarung melawanmonster itu. "Ambillah senjata di ruang senjata, sekarang!!" teriak ketua padamereka. "Aku harap kau mengalahkan dia, karena satu temannya tadi mengejarkami," kata Steve pada Ketua.
CONTINUE TO PART 11....
DON'T FORGET TO COMMENT & RATE :)

KAMU SEDANG MEMBACA
Dome
Science FictionDi sinilah tempat hidupku, di kota yang di kenal dengan sebutan "Isolated", dengan kubah yang menutupi seluruh kota kami dan jurang di sekeliling kota yang membuat kami kebingungan untuk keluar dari situ. Apakah kami bisa? Don't forget to Comment...