"Bersandarlah di sini Smith" kataku sambil menyandarkan Smith di tembok yang kuberi bantal di rumah Ketua. "Aku akan mengambil senjata lalu melawan mereka" kataku yang langsung berlari menuju jalan rahasia. "Hey, cepat ambil senjata secukupnya Scar!" kata Steve ketika aku sampai. "Kita akan bertarung melawan mereka" lanjut Frank.
"Hey, cepat kemarilah!" teriak Ketua yang terus melawan mereka. "Ambil ini dasar kau!" kata Frank yang langsung menembak mereka. "GRAAAWRRR" tiba-tiba satu makhluk lagi muncul dari atas kubah, "GRAAAWR" dia langsung mendekati perkampungan penduduk. "Hey, apa yang terjadi?" tanya Steve "Kenapa mereka langsung muncul 3?" tanya Hana kemudian. "Mungkin inilah yang disebut invasi" jawab Frank santai "Lebih tepatnya invasi clerk" lanjut Ketua.
"Ketua, ia menuju rumahmu!" kata Frank "Aku akan kesana, untuk menyelamatkan Smith!" kataku "Aku ikut kawan" kata Steve yang menghentikanku "Baiklah," kami berlari menuju perkampungan. Aku menahan, Steve dan menariknya untuk sembunyi di belakang pohon. "Hei, ada apa kawan? Dia sudah dekat," "Aku punya ide".
"Hei kau!" teriak Steve pada makhluk itu "Kemari kau!" teriaknya sambil menembak makhluk itu. "GRAAWR" makhluk itu marah, lalu mendekati Steve. "Tolong Steve" kataku dalam hati dan langsung berlari menuju rumah Ketua. "Hei Smith ayo pergi, makhluk itu mendekati rumah ini" kataku sambil kubantu dia berdiri "Aduuh, hati-hati" katanya. Kulihat kaki kanannya, dari lutunya mengeluarkan darah.
"GRAAAA!"'BLAARR!' lalu tembok sisi utara runtuh, makhluk itu menghancurkannya rupanya "Oh, ini tidak bagus" aku langsung menggendong Smith dan berlari, "Tahan sakitmu Smith, kita akan ke rumah kita" kataku padanya. Makhluk itu menghancurkan rumah ketua sedikit demi sedikit dengan capitnya, ia semakin dekat, aku terus berlari. Aah, akhirnya diluar.
Aku terus berlari menuju rumah kami berlima. "GRAAAA!" monster itu terus mengejarku. "Hah, hah, hah" aku berlari terus hingga ngos-ngosan. 'DOR!' tiba-tiba Hana datang di belakangku dan melawan makhluk tersebut. "Cepatlah!" katanya padaku, aku hanya membalas dengan anggukan ku.
"Hah, hah, hah" aku membuka pintu dan langsung membawa Smith ke kamar dan menidurkannya. "Tetaplah disini, aku akan melawan makhluk itu diluar" kataku pada Smith yang sudah tertidur. "GRAA!" aku disambut oleh makhluk itu saat diluar. "Hey bung"'DOR!' kataku dengan langsung menembak di nomornya. "GRAA!" makhluk itu membalas dengan mengeluarkan cairan.
Dengan sigap aku melompati cairan itu dan menembak mata kanannya saat aku sedang melayang. "Ha ha, serangan terakhir" kataku bahagia. Aku membidik mata satunya. 'Cklek' "Hah?" 'Cklek' "Peluruku habis" kataku dengan jantung yang berdegup. "Aaaah!" aku melemparkan pistol itu ke makhluk itu. "Grr!" makhluk itu hanya menggeram sambil mengibaskan wajahnya ke kanan dan ke kiri.
Ia mendekati aku, aku mendur selangkah demi selangkah. 'Dor!' tiba-tiba mata kiri makhluk itu tertembak "GRAAA!" makhluk itu tertembak. "O ow," kataku. Aku segera berlari ke dalam rumah berlindung dari makhluk itu karena ia akan meledak. 'DHUARR!' makhluk itu meledak berkeping-keping dengan jarak sekitar 14 meter dari tempatku berlindung.
Saat aku keluar lagi, aku masih melihat Steve memegang pistol dengan gaya menembak di balik pohon, kira-kira 10 meter disebelah kiri makhluk itu. Ia mendatangiku, "Kehabisan peluru?" tanya nya, aku membalas dengan mengangguk. Lalu datanglah satu makhluk lagi. 'DUM' begitulah suara saat ia menyentuh tanah "GRAAAAAAAAAAA!" teriakannya sangat panjang, dan kulihat nomor '1' di bagian perutnya. "Dia terakhir.." kata Steve sambil mengangkat pistolnya, bersiap menembaknya.
CONTINUE TO PART 12....
DON'T FORGET TO COMMENT & RATE :)
![](https://img.wattpad.com/cover/58145548-288-k179175.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dome
Science FictionDi sinilah tempat hidupku, di kota yang di kenal dengan sebutan "Isolated", dengan kubah yang menutupi seluruh kota kami dan jurang di sekeliling kota yang membuat kami kebingungan untuk keluar dari situ. Apakah kami bisa? Don't forget to Comment...