9

72 10 0
                                    

"'BAYANGAN ADALAH LAWAN , 4 LANGKAH MENJAUHI KEMATIAN , POHON ADALAH KEHIDUPAN , BATANG ADALAH KEYBOARD , SANDI ADALAH ANGKA'", baca Smith keras-keras. "Mungkin bayangan adalah lawan adalah kita harus melawan bayangan kita?" tanya Steve, "Bukan, aku berpikir kita harus menjauhi bayangan kita" lanjut Smith. "Itu dia!, pada pukul 7 kita harus menjauhi bayangan kita" jawab Hana dengan gembira. Aku masih berpikir keras "Jadi maksudnya kita harus menjauhi bayangan kita? Dimana?" aku pun bertanya. "Di luar!, kita harus berjalan ke luar lalu berjalan menjauhi bayangan kita sampai ke ujung kubah ini" jawab Hana.

"Ah, aku mengerti. Jika kita sudah di ujung kita harus mundur 4 langkah ke belakang" jawabku "Oh, jadi maksud dari 4 langkah menjauhi kematian adalah 4 langkah mundur menjauhi jurang, kematian itu adalah jurang!" lanjut Steve. "Mungkin 'POHON ADALAH KEHIDUPAN , BATANG ADALAH KEYBOARD , SANDI ADALAH ANGKA' berada di pohon itu, besok kita harus mencobanya pada pukul 7" jawab Smith. "Baiklah, sudah malam, aku akan tidur" jawabku.

Di tempat tidur aku masih sempat berpikir "Apa yang mereka lakukan pada orang tua ku?, apa yang mereka inginkan?" kata-kata itu sering terlintas dalam benakku. "Ah, berpikir positif sajalah" jawaban itu tiba-tiba muncul dari otakku. Sejenak aku sudah berada dalam alam mimpiku.

'tit-tit-tit, tit-tit-tit, tit-tit-tit' suara alarm dari jam tanganku membangunkanku. Jarum pendek berada di antara angka 5 dan 6, sedangkan jarum panjangnya di angka 6. Ya, jam itulah yang diberikan oleh ibuku padaku saat aku berulang tahun ke 12 "Nih, biar gak telat sekolah" ucapan ibuku itu masih kuingat sampai saat ini, oh, aku rindu ibuku. Dan hari ini adalah hari ke 10.

Aku pun keluar dari kamar, diluar teman-temanku sudah bersiap-siap, "Cepatlah, kita akan bersiap siap, kenakan mantel mu" kata Steve sambil menepuk pundak kanan ku. Lalu kami berlima keluar rumah tepat pukul 7 pagi. Hana berdiri di tengah. "Lihat bayanganku" katanya sambil menunjuk dengan jari telunjuk tangan kanannya. "Bayanganku menghadap ke selatan, jadi aku harus menuju ke utara" kata Hana sambil berlari menuju utara. Yang lainnya pun mengikuti.

Hana berlari sampai ujung dan berhenti di ujung kubah bagian utara. "Lalu apa berikutnya ?, aku lupa" tanya Hana. "4 langkah menjauhi kematian" jawab Smith. Hana lalu mundur 4 langkah dan berhenti tepat di sebelah kanan sebuah pohon yang tingginya sekitar 5 meter, diameter batangnya sekitar 30 cm. "Apakah pohon ini yang dimaksud" tanya Frank sambil menunjuk pohon itu pada kami.

Lalu aku meraba-raba batang itu karena ingat kata-kata dari buku itu 'BATANG ADALAH KEYBOARD' "Harusnya ada sesuatu disini" kataku pada teman-temanku sambil terus meraba batang itu. "Ah!" tiba-tiba Smith tersandung akar yang keluar dari tanah yang berada di sisi pohon tersebut. Wauw! kulit batang itu lalu membuka seperti pintu geser di salah satu bagiannya dengan panjang sekitar 25 x 25 cm. Terdapat angka-angka dan alphabet disitu, seperti keyboard memang, tapi hanya angka dan huruf, tidak ada simbol. "Mungkin inilah yang dimaksud 'BATANG ADALAH KEYBOARD'" kata Steve sambil sedikit terkekeh.

"Lalu sandi adalah angka, yangdimaksud angka berapa?" tanya Smith. Futt! Tiba-tiba aku ingat mimpiku semalam."Sebentar, aku ingat mimpiku tadi malam" kataku sambil sedikit serius."Bagaimana mimpimu Scar?" tanya Steve kemudian."Begini, dalam mimpiku tadimalam, aku didatangi seorang laki-laki, dia berkata angka-angka itu berada dikalimat itu" "Mungkin laki-laki itu sedang mencari kekasihnya" kata Smithberbisik pada Frank "Hahaha, mungkin" jawab Frank sambil tertawa.

"Tunggu tunggu, disini ada '7ADALAH KEPALA , 12 ADALAH TANGAN', kita dapatkan 712" kata Hana sambil membacabuku itu. "Dan disini ada '4 LANGKAH MENJAUHI KEMATIAN' kita sudah dapatkan7124' kata Steve sambil menunjuk kalimat '4 LANGKAH MENJAUHI KEMATIAN' di bukuitu. "Mari kita coba" Hana langsung menutup buku itu dan mengembalikan ke taskecil yang dibawanya. Langsung saja dia mengetikkan angka-angka tadi dikeyboard itu. "GRUUUUNG!" lalu suara itu muncul, kami pun sedikit panik "Apaitu monster?!" tanya Frank.

CONTINUE TO PART 10....

DON'T FORGET TO COMMENT & VOTE :)



DomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang