Capter 9

39 2 0
                                    

Setelah kejadian bertemu dengan kakak cowok itu, aku jadi ingin kekantin. Kadang, aku suka lupa wajahnya jadi, aku suka ingin lihat lagi. Masih kurang jelas yang kemarin. Cowok itu benar-benar membuatku penasaran. Sangat.

"Fat, ayuk kekantin! Nanti keburu rame. Buru!"

"Ih, sabar kek, Cing."

Aku tidak sabar kekantin dan berharap bisa bertemu dengannya. Tuhan, ada apa dengan rasa penasaran ini?

Sesampainya dikantin, aku malah lupa ingin melihatnya saat melihat oreo. Langsung saja ku sambar oreo rasa coklat kacang dan membeli minuman yang biasaku beli mumpung belum terlalu ramai.

Aku maju beberapa langkah kesamping untuk mengambil sedotan, tapi ternyata aku malah mengenai kakak kelas cowok.

"Maaf, maaf, Kak. Gak sengaja." aku berbicara dengan gugup.

Kakak cowok itu hanya tersenyum. Aku melihat kesebelah kakak cowok tersebut dan kaget luar biasa. Sebelahnya adalah kakak cowok yang aku cari-cari. Aku bengong memperhatikan wajahnya yang sedikit ada unsur Arabnya. Untuk ukuran cowok, kulitnya termasuk kategori putih.

"Naaa, udah belom?" teriakan Fatika membuatku sadar dan segera pergi dari tempat itu. Tanpa aku sadari, jantungku sudah berdegup kencang sedaritadi melihat kakak itu.

Entah, semenjak aku melihatnya, ia benar-benar memberiku mantra mungkin, sampai aku yang tadinya malas gak pernah mau kekantin sampai malah jadi yang pertama datang kekantin.

Hubunganku dengan Billy? Malamnya setelah Bagas memberiku saran saat Squel tersebut, aku langsung jujur ke Billy. Kurang lebih percakapannya seperti ini:

Nina: bil

Billy: knp na?

Nina: jujur ya bil aku bosen sm km. sm hubungan kita. kita pcrn kyk gini2 doang bil. km gapernah mau aku ajak jln keluar ato ngapainlah, cmn dirmh km doang maunya. aku selalu nurutin mau km bil tp km gapernah mau nurutin mau km. selalu main sm nongkron yg jd nmr satu sm km. jln2 sm tmn2 km mau, sm aku gamau. aku cmn mau yg beda dikit aja dr kita bil.

Billy: maafin aku na:( aku minta maaf tp masa km gangertiin dunia aku sih? masa km jg gangertiin kalo aku emg orgnya mls jln2 gt?

Nina: kalo aku gangerti jg dr dulu aku gabakal nurutin km bil. km yg gangertiin apa mau aku kali. aku cmn minta skali aja km gapernah mau.

Billy: maafin aku na:( trs gmn? km mau pts?

Nina: gatau bil terserah km

Billy: aku gamau pts na. maafin aku, aku usahain berubah

Tapi, semenjak itu hubunganku dengan Billy jadi renggang. Aku sibuk dengan sekolah, OSIS, Squel, dan teman-teman. Entahlah, mungkin aku masih butuh waktu untuk istirahat sejenak.

******

Sudah seminggu setelah kejadian aku bertemu dengan kakak kelas itu dikantin, aku sudah tak pernah melihatnya dikantin lagi. Kemana ya kakak itu?

Aku hampir melupakan rasa penasaran itu sampai hari selasa itu, aku sedang melamun memandang kedepan dengan tatapan kosong dan pikiran yang kosong. Tak sengaja mataku menangkap sosok yang sudah seminggu ini kucari. Kakak itu jalan dari arah tangga dan belok kearah kelasnya. Ternyata ia satu lantai denganku. Aku yakin ia kelasnya dilantai 3 karena, ia membawa plastik berisi makanan bersama dengan temannya. Sayang, kelasnya dipojok dan terhalang oleh kelas XI IPA 1 yang posisinya miring. Tanpa sadar aku tersenyum sendiri.

"Cing, bengong aje lo sendirian. Mikirin siapa sih? Billy?" Fatika tiba-tiba menghampiriku kedepan kelas.

"Si Ndut sendirian aje. Ngeliatin siape sih?" Della ikut nimbrung. Aku hanya balas tertawa.

Black White OreoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang