carp. 1

1.2K 41 1
                                    

Tapi dok , dia masih kecil , dia masih 18 tahun dok , apa ga bisa , penyakitnya pindahin ke aku aja dok"

Yaa , itu suara mama gue , meskipun dalam keadaan pingsan , lo pasti tau , gue masih bisa denger tawa , jeritan , bahkan tangisan orang orang yang ada di sekitar gue , ini sudah menjadi hal yang biasa buat gue , hal biasa yang gue denger semenjak gue di vonis dokter penginap penyakit kanker hati stadium 4 .
Oh iya , sebelumnya , perkenalkan nama gue caramel , gue tau apa yang ada di pikiran lo saat baca nama gue , pasti lo kebayang lelehan caramel yang sangat lezat bukan ? Caramel yang sangat di gemari oleh semua orang , namun berbeda dengan caramel angelin , yaa caramel angelin nama gue , apa yang orang fikirkan saat pertama kali denger nama gue ? Yaa tentunya gadis malang , gadis penyakitan , gadis lemah , pucat seperti mayat , bahkan tidak di gemari orang , bahkan seseorang .

"Aku mohon dok , sembuhkan anak saya dok , saya mohon "
mama seakan akan mengganggap dokter adalah malaikat , mama melakukan segala cara agar gue bisa sembuh , oleh sebab itu , malaikat untuk aku ialah mama bukan dokter .

"Saya akan melakukan segala macam cara bu , agar caramel bisa sembuh , saya akan melakukan yang terbaik"
Dokter meyakinkan mama gue agar bisa tenang , Dan meyakinkan bahwa gue masih bisa sembuh.

Jika saat itu gue bisa bangun Dan berbicara , gue bakal bilang
"Dokter , gue mohon , gausah kasih mama gue harapan , jelas jelas dokter sudah ngevonis kalo umur gue lama lagi , ya buat apa dokter kasih harapan ke mama gue , berfikir realistic dok"
Namun sayangnya , gue hanya bisa diem disini , gue yakin muka gue sangat mirip dengan mayat yang menunggu melaikat mengulurkan tangannya buat jemput gue .

Dear god , Why Him ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang