carp. 2

723 28 0
                                    

Seperti biasa , gue tetap tertidur di kursi kerjaan gue , yaaa ranjang rumah sakit yang berukuran kira kira 2x4 menjadi tempat kerjaan gue sekarang , gue hanya bisa menonton TV , makan makanan kecil , eh maksudku makan makanan yang sangat kecil , yaaa itu gue yang sekarang , gue ngerasa yaa gue gamau hidup lagi , sebaiknya gue diem diri aja disini , gue kehilangan harapan hidup gue , kecuali saat gue ngeliat pelangi , yaa pelangi , pelangi yang penuh warna seperti hidup gue  (dulu) .

"Caramel , kamu hari ini sudah boleh pulang yaa "

Dokter cantik yang anggun datang menghampiri gue ,

"Yang benar dok ? Apa keadaan caramel baik baik saja ?"

Ujar mama gue yang membara bara , seakan akan mama diposisi gue ,

"Ya"

Jawab gue sambil menganggukkan kepala , seakan tak terjadi apa apa , seakan akan dokter tidak mengatakan apapun , perkataan dokter tadi sama saja seperti "Caramel silahkan makan , silahkan minum" , yaa seperti itu , biasa saja .

Saat dokter pergi dari kamar gue , mama menghampiri gue ,

"Sayang kamu jangan gitu , perkataan kamu buat mama sakit banget"

Yaa , mama gue nangis lagi , gue ngerasa jahat udah buat mama gue nangis , tapi yaa gimana , gue emang gini , gue udah gaada semangat buat hidup sama sekali , mama gue nangis yaa itu bukan hal yang langka lagi ,

"Iya ma , iya , udah ah yok kita beresin baju"

Gue berusaha mengalihkan pembicaraan dengan mama , biar mama ga tambah sedih .

•••

Seperti biasa , gue harus kerumah sakit buat di kemo , yaa kemotrapi , semacam cara agar wajah gue semakin terlihat seperti mayat yang menjadi monster mengerikan , yaaa kebayang gimana jahatnya gue ?

"Saya pusing dok , kemo hariini ga selama seperti hari yang biasanya kan ?"

"Iya caramel , saya usahain lebih cepat dari biasanya "

Gue hanya membalasnya dengan senyum , yaa senyum wajah mayat yang mengerikan , tak lama kemudian kemotrapi pun selesai .

"Mel , lo dimana ? Udah selesai ?"

Kakak gue nelfon , yaa seperti biasa , kakak gue selalu nganter Dan jemput gue saat gue kemo , pangeran ? Yaa kakak gue seneng banget kalo di panggil pangeran , hmm itu panggilan kecil kami , pangeran Dan putri .

Saat gue mau keluar buat nunggu kakak gue , ada seorang laki laki yang datang ngehampiri gue .

"Tunggu , tetap disitu , jangan kemana mana"

Serentak gue menoleh ke belakang , ada seorang laki laki yang bertubuh putih tinggi , alisnya bak semut yang tersusun rapih , bibirrnya merah sangat berbeda dengan bibir pucat gue , namun tidak dengan hidungnya , hidungnya mancung , yaa sama seperti gue .

"Ya?"

Jawab gue datar tanpa Nada .

"Gue dari tadi perhatiin lo sepanjang lo kemo "

Laki laki itu berkata terbata bata , mungkin karna kelelahan mengejar gue , yaaa mengejar gue .

"Oh gitu"

Jawabku datar (lagi)

"Hai , gue evano , lo bisa panggil gue vano "

Vanopun berusaha membersihkan tangannya dengan baju , hanya untuk mengulurkan tangannya agar bisa berkenalan dengan gue.

"Hai vano"
Gue membiarkan tangannya menggukur dengan sendiri tanoa menggapainya , dan tanggapan gue masih datar , kenapa ? Semenjak gue sakit , gue ga peernah kepikiran buat punya temen lagi , gue cuma mau sendiri , sendiri , Dan sendiri , yaa mungkin sendiri lebih baik , akhirnya gue perlahan lahan berjalan menjauhi vano , tanpa memberi tahu namaku sebelumnya .

"Caramel , yaa lo caramel kan"

Serentak gue berbalik badan , menatap vano , kenapa dia bisa tau nama gua ? , yaa itu pertanyaan yang berulang ulang datang di fikiran gue ,

"Lo pasti kaget kan kenapa gue bisa tau nama lo ? , selain nama lo , gue tau , lo suka pelangi , iyakan"

Gue tambah semakin ga percaya , kenapa dia bisa tau semua tentang gue , bahkan tentang pelangi ? , tak lama kemudian dia datang menghapiri gue , Dan jarak kami hanya 3 jengkal , yaa mungkin kurang dari itu ,

"Sungguh , ini mata terindah yang pernah gue lihat"

Jujur gue sangat tercengang melihat lensa coklat muda , dengan bulu mata yang lentik milik laki laki ini .

"Ke..kee..kenapa lo bisa tau nama gue?"

Yaa , kaliini gue menjawab pertanyaannya lebih panjang dari sebelumnya , meskipun suara gue berantakan .

"Gue tau semua tentang lo Mel , semuaa"

"Termasuk kalo gue ..."

Disaat gue belum selesai ngomong , dia malah memotong pembicaraan gue .

"Yaa , termasuk kalo lo sakit kanker hati , stadium 4 , Dan umur lo udah ga lama lagi ? Iyakan ? Dan lo udah males banget buat hidup , apalagi punya temen , Dan lo sangat suka ngeliat pelangi , karna hanya pelangi yang mampu buat hidup lo yang hitam menjadi berwarna , Dan lo.."

"Ya yaa stop stop , lo tau dari mana semua tentang gue"

Gue memotong pembicaraan dia , yang semuanya benar tentang gue , sumpah demi apapun , gue penasaran bagaimana cara laki laki ini tau semua tentang gue .

"Adalahh , kalo lo mau tau , ada syaratnya "

Sebenarnya dia tau dari mana itu tidak terlalu penting buat gue , tapi yaa gue ngerasa kalo laki laki ini laki laki yang dapat merubah hidup gue,

"Apa syaratnya"

"Lo harus mau jadi temen gue "

Selang beberapa saat , kakak gue dateng yaa seperti biasa kakak keluar dari Mobil untuk membukakan pintu buat gue , tapi kakak gue Berenti terdiam saat ngeliat vano sedang bersama gue"

"Lo sapa?" ,

Tanya kakak gue , sambil mengerikan alisnya , gue tau , saat saat seperti ini , itu pertanyaan bahwa kakak gue sedang penasaran , bahkan sangat penasaran , yaa gue tau kakak gue ,

"Dia ga ngapa ngapain kamu kan Mel?"

Kakak gue langsung memutar mutarkan badan gue , yaaa buat nyeyakinin bahwa tidak terjadi apa apa dengan mayat berwajah ngerikan ini .

"Ga kak , gue ga kenapa kenapa kok"

Gue tersenyum manja di depan kakak gue , yaa sesekali gue melihat vano yang tersenyum saat melihat ku tersenyum , walaupun dia tau , senyum ini untuk kakak bukan untuk dia ,

"Hai kak gue vano , gue.."

"Oh vano , awas la lo ngapa ngapain adek gue"

Ujar pangeranku , kak ghibran .

Saat kak ghibran menuntunku untuk menaiki Mobil , vano berteriak ,

"Princess , besok gue tunggu jam 8 pagi di sini ya"

Gue hanya diam , ga tau mau jawab apa , sekali lagu gue bertanya Tanya , "kenapa dia tau kalo besok hari gue kemo lagi , Dan tepatnya jam 8 , kenapa dia bisa tau semua tentang gue? ..

Dear god , Why Him ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang