Seperti biasa , gue tetap tertidur di kursi kerjaan gue , yaaa ranjang rumah sakit yang berukuran kira kira 2x4 menjadi tempat kerjaan gue sekarang , gue hanya bisa menonton TV , makan makanan kecil , eh maksudku makan makanan yang sangat kecil , yaaa itu gue yang sekarang , gue ngerasa yaa gue gamau hidup lagi , sebaiknya gue diem diri aja disini , gue kehilangan harapan hidup gue , kecuali saat gue ngeliat pelangi , yaa pelangi , pelangi yang penuh warna seperti hidup gue (dulu) .
"Caramel , kamu hari ini sudah boleh pulang yaa "
Dokter cantik yang anggun datang menghampiri gue ,
"Yang benar dok ? Apa keadaan caramel baik baik saja ?"
Ujar mama gue yang membara bara , seakan akan mama diposisi gue ,
"Ya"
Jawab gue sambil menganggukkan kepala , seakan tak terjadi apa apa , seakan akan dokter tidak mengatakan apapun , perkataan dokter tadi sama saja seperti "Caramel silahkan makan , silahkan minum" , yaa seperti itu , biasa saja .
Saat dokter pergi dari kamar gue , mama menghampiri gue ,
"Sayang kamu jangan gitu , perkataan kamu buat mama sakit banget"
Yaa , mama gue nangis lagi , gue ngerasa jahat udah buat mama gue nangis , tapi yaa gimana , gue emang gini , gue udah gaada semangat buat hidup sama sekali , mama gue nangis yaa itu bukan hal yang langka lagi ,
"Iya ma , iya , udah ah yok kita beresin baju"
Gue berusaha mengalihkan pembicaraan dengan mama , biar mama ga tambah sedih .
•••
Seperti biasa , gue harus kerumah sakit buat di kemo , yaa kemotrapi , semacam cara agar wajah gue semakin terlihat seperti mayat yang menjadi monster mengerikan , yaaa kebayang gimana jahatnya gue ?
"Saya pusing dok , kemo hariini ga selama seperti hari yang biasanya kan ?"
"Iya caramel , saya usahain lebih cepat dari biasanya "
Gue hanya membalasnya dengan senyum , yaa senyum wajah mayat yang mengerikan , tak lama kemudian kemotrapi pun selesai .
"Mel , lo dimana ? Udah selesai ?"
Kakak gue nelfon , yaa seperti biasa , kakak gue selalu nganter Dan jemput gue saat gue kemo , pangeran ? Yaa kakak gue seneng banget kalo di panggil pangeran , hmm itu panggilan kecil kami , pangeran Dan putri .
Saat gue mau keluar buat nunggu kakak gue , ada seorang laki laki yang datang ngehampiri gue .
"Tunggu , tetap disitu , jangan kemana mana"
Serentak gue menoleh ke belakang , ada seorang laki laki yang bertubuh putih tinggi , alisnya bak semut yang tersusun rapih , bibirrnya merah sangat berbeda dengan bibir pucat gue , namun tidak dengan hidungnya , hidungnya mancung , yaa sama seperti gue .
"Ya?"
Jawab gue datar tanpa Nada .
"Gue dari tadi perhatiin lo sepanjang lo kemo "
Laki laki itu berkata terbata bata , mungkin karna kelelahan mengejar gue , yaaa mengejar gue .
"Oh gitu"
Jawabku datar (lagi)
"Hai , gue evano , lo bisa panggil gue vano "
Vanopun berusaha membersihkan tangannya dengan baju , hanya untuk mengulurkan tangannya agar bisa berkenalan dengan gue.
"Hai vano"
Gue membiarkan tangannya menggukur dengan sendiri tanoa menggapainya , dan tanggapan gue masih datar , kenapa ? Semenjak gue sakit , gue ga peernah kepikiran buat punya temen lagi , gue cuma mau sendiri , sendiri , Dan sendiri , yaa mungkin sendiri lebih baik , akhirnya gue perlahan lahan berjalan menjauhi vano , tanpa memberi tahu namaku sebelumnya ."Caramel , yaa lo caramel kan"
Serentak gue berbalik badan , menatap vano , kenapa dia bisa tau nama gua ? , yaa itu pertanyaan yang berulang ulang datang di fikiran gue ,
"Lo pasti kaget kan kenapa gue bisa tau nama lo ? , selain nama lo , gue tau , lo suka pelangi , iyakan"
Gue tambah semakin ga percaya , kenapa dia bisa tau semua tentang gue , bahkan tentang pelangi ? , tak lama kemudian dia datang menghapiri gue , Dan jarak kami hanya 3 jengkal , yaa mungkin kurang dari itu ,
"Sungguh , ini mata terindah yang pernah gue lihat"
Jujur gue sangat tercengang melihat lensa coklat muda , dengan bulu mata yang lentik milik laki laki ini .
"Ke..kee..kenapa lo bisa tau nama gue?"
Yaa , kaliini gue menjawab pertanyaannya lebih panjang dari sebelumnya , meskipun suara gue berantakan .
"Gue tau semua tentang lo Mel , semuaa"
"Termasuk kalo gue ..."
Disaat gue belum selesai ngomong , dia malah memotong pembicaraan gue .
"Yaa , termasuk kalo lo sakit kanker hati , stadium 4 , Dan umur lo udah ga lama lagi ? Iyakan ? Dan lo udah males banget buat hidup , apalagi punya temen , Dan lo sangat suka ngeliat pelangi , karna hanya pelangi yang mampu buat hidup lo yang hitam menjadi berwarna , Dan lo.."
"Ya yaa stop stop , lo tau dari mana semua tentang gue"
Gue memotong pembicaraan dia , yang semuanya benar tentang gue , sumpah demi apapun , gue penasaran bagaimana cara laki laki ini tau semua tentang gue .
"Adalahh , kalo lo mau tau , ada syaratnya "
Sebenarnya dia tau dari mana itu tidak terlalu penting buat gue , tapi yaa gue ngerasa kalo laki laki ini laki laki yang dapat merubah hidup gue,
"Apa syaratnya"
"Lo harus mau jadi temen gue "
Selang beberapa saat , kakak gue dateng yaa seperti biasa kakak keluar dari Mobil untuk membukakan pintu buat gue , tapi kakak gue Berenti terdiam saat ngeliat vano sedang bersama gue"
"Lo sapa?" ,
Tanya kakak gue , sambil mengerikan alisnya , gue tau , saat saat seperti ini , itu pertanyaan bahwa kakak gue sedang penasaran , bahkan sangat penasaran , yaa gue tau kakak gue ,
"Dia ga ngapa ngapain kamu kan Mel?"
Kakak gue langsung memutar mutarkan badan gue , yaaa buat nyeyakinin bahwa tidak terjadi apa apa dengan mayat berwajah ngerikan ini .
"Ga kak , gue ga kenapa kenapa kok"
Gue tersenyum manja di depan kakak gue , yaa sesekali gue melihat vano yang tersenyum saat melihat ku tersenyum , walaupun dia tau , senyum ini untuk kakak bukan untuk dia ,
"Hai kak gue vano , gue.."
"Oh vano , awas la lo ngapa ngapain adek gue"
Ujar pangeranku , kak ghibran .
Saat kak ghibran menuntunku untuk menaiki Mobil , vano berteriak ,
"Princess , besok gue tunggu jam 8 pagi di sini ya"
Gue hanya diam , ga tau mau jawab apa , sekali lagu gue bertanya Tanya , "kenapa dia tau kalo besok hari gue kemo lagi , Dan tepatnya jam 8 , kenapa dia bisa tau semua tentang gue? ..

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear god , Why Him ?
RomansaMenapakan kaki untuk berjalan kembali sungguh sulit , namun ada sesuatu yang menyadarkanku bahwa kau bisa kembali , ada sesuatu di luar sana yang bisa kembali mendekati gravitasi , benar ini merupakan sebuah posisi yang rumit , kalau sudah sendirian...