carp. 12

271 14 0
                                    

"Mau terbangin sekarang?" ,

Ujar erlis yang berdiri di samping gue , badannya sangat tinggi , berbeda jauh dengan gue , dia memiliki bahu yang sangat bidang , saat dia berdiri di samping gue , banyak cewek cewek seumuran gue yang bisik bisik sambil ngeliatin dia , gue tau , parasnya yang rupawan membuat semua orang mengaguminya , tapi tidak dengan gue , gue sadar bahwa erlis sangat tampan , dengan mata yang tajam , hidung berdiri tegak , alis yang sedikit tersambung , namun hati gue sudah untuk vano , Dan selamanya untuk vano ,

"Yaa , sekarang" ,

Perlahan lahan gue melepaskan genggaman gue , Dan membiarkan balon itu terbang dengan bebasnya ke udara ,

"Vano , gue sayang sama lo" ,

Mendengar perkataan gue , erlis hanya terdiam , Dan menatap gue dengan penuh rasa iba .

•••

"Lo gak kemo besok ?" ,

Tanya erlis saat kami sedang di Mobil ,

Gue hanya menjawabnya dengan anggukan kepala , gue capek banget , gue pengen tidur ,

"Gue ngantuk lis , boleh gue tidur?" ,

"Oh iya iyaaa , tentunya , lo boleh tidur , nanti kalo lo udah sampe , gue bakal bangunin lo" ,

Tanggapan erlis sangat membuat gue lega , akhirnya gue tertidur dengan pulas , setelah beberapa gue tertidur , gue sempat terbangin , namun gue sengaja pura pura tidur saja , sebab gue males kalo harus mengobrol dengan erlis , namun , gue mendengar erlis berkata seperti ini ,

"Seandainya lo tau yang sebenernya Mel , kadang gue kasian sama lo , tapi gue ga bisa apa apa , gue sedih liat lo gini terus , astaga vanooo lo udah buat caramel gini no" ,

Dari perkataan erlis , seakan akan gue mencurigai sesuatu , namun gue gatau apaa , lalu tak lama kemudian HP erlis berbunyi .

"Yaaa tante , ada apa? " ,

Erlis membuka pembicaraan di telfon , dengan tantenya , yaa dia memanggil tante ,

"Hah yang benar tante ? , oke okee 15 menit lagi gue ke sana tante , tunggu yaa tante" ,

Dari suara erlis , seperti ada sesuatu di telfon itu , namun gue tak tahu siapa , tapi sungguh gue sangat penasaran . tak lama kemudian erlis berhenti Dan membangunkan gue ,

"Mel , udah sampe",

Erlis mencoba membangunkan gue ,

" iya lis" ,

Gue menggosokkan tangan ke mata gue , mengisyaratkan bahwa gue habis bangun dari tidur yang sangat pulas ,

"Lo gamau mampir dulu" ,

Tanya gue ,

"Gak Mel , sori yaa , gue buru buru" ,

Jawab erlis , yaaa sungguh , erlis sangat khawatir sekali , dari tatapan matanya erlis seperti sedang banyak masalah , ada apa dengan erlis , namun karna gue tau erlis dengan pusing Dan buru buru , gue segera keluar Mobil Dan mengakhiri percakapan kami dengan senyum .

•••

"Erlis kenapa yaa? , apa sebaiknya gue telfon aja erlis , buat nanya in gimana keadaan dia sekarang ",

Sungguh gue ga pernah ngeliat tatapan erlis se cemas tadi , dia yang konyol Dan tak bisa diam ternyata bisa memasang muka serius seperti tadi , namun gue berfikir sekali lagi , takutnya gue hanya akan membuat erlis nambah pusing , sebab dia pernah berkata suara gue cempreng Dan sangat memusingkan kepala ,
Sejenak gue melamun akan erlis , ntah mengapa tak berfikir sedikitpun tentang vano kaliini , karna sungguh , jika kalian melihat tatapan erlis tadi , kalian pasti sangat ingin memeluknya , dia seperti sangat ketakutan , seoerti anak SMA yang sedang membuka pengumuman hasil SBM ,

" erlis , lo ada apa , apapun yang terjadi , gue percaya lo bisa ngelewatinya" ,

Ujar gue , taklama dari itu , gue tertidur .

Dear god , Why Him ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang