Keesokan harinya disaat gue dateng buat kemo , laki laki itu masih mendatangi gue , gue bingung. Ini siapa ? Antara gue mau dorong atau gimana gue bingung , sampai akhirnya gue duduk di kursi antrian , menunggu nama gue di panggil , yaa benar sesuai dugaan gue , laki laki ini bakal dateng Dan menghampiri gue , yaa dugaan gue bener ,
"Haii , lagi nunggu antrian ya" ,
Sumpah , ini pertanyaan kampungan yang pernah gue denger , yaa jelas jelas gue lagi megang nomor antrian Dan dia masih nanya gini , memang wajahnya tak jauh beda dengan vano , hanya saja laki laki ini memiliki mata seperti orang jepang , namun tatapan nya tak seteduh vano , kulitnya putih , hidung mancung , gue yakin , hidung seperti ini hanya dimiliki oleh orang indo ,
Seakan dia tak berkata apa apa , gue berusaha diam Dan pura oura tak mendengar , sampai akhirnya nama gue di panggil oleh dokter , saat gue sudah berada di ruang , dokter memulai pembicaraan ,"Kamu banyak banyak istirahat ya sayang , biar keadaan kamu pulih kayak gini terus , jangan kecapekan " ,
Dokter berkata sambil tersenyum , yaa gue tauu guee tauu , senyum dokter sangat membuat siapapun lelaki menjadi kecanduan ,
"Siap" ,
Jawabku singkat sambil merapikan rambutku yang berantakan ,
"Oh iya , tadi dokter liat ada laki laki yang menghampiri kamu , dia pacar kamu ?" ,
Sumpah , kenapa dokter harus menanyakan pertanyaan seperti ini , kadang gue juga bingung , gue baru tau kalo dokter memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap kehidupan gue ,
"Gak tau dok , aku ga kenal" ,
"Sepertinya dia laki laki baik , kenapa kamu ga temenan saja dengan dia" ,
Gue kaget , kaget bukan main , apasih dokter , kenapa pembicaraan kami menjadi seperti ini ,
"Apasih dok , yaudah yaa dok , aku pulang dulu " ,
Gue segera berdiri dari tempat duduk , Dan beranjak keluar , gue gamau pembicaraan ini menjadi lebih lama .
Yaaa terkhusus untuk mama , kakak , Dan siapapun yang lebih tua dari gue , gue biasanya manggil diri gue sendiri dengan sebutan aku , karna papa pernah bilang , "aku" lebih sopan dari "gue" .Saat gue keluar dari ruangan , laki laki itu segera menyambut gue , dengan menggunakan kaos berlambangkan superman , gue baru tau atau emang dia sengaja mengganti bajunya , tapi untuk apa dia mengganti bajunya ? , lalu superman ? Apaansih , mengapa dia mengingatkan gue tentang superman yang menghancurkan hidup gue , yaa seperti biasa , gue berjalan melewati dia seolah olah gue ga melihat dia , namun dia menarik tangan gue , serontak gue Berenti , Dan menoleh ke arah dia ,
"Mau kemana sih , ayolah sini dulu , kita ngobrol" ,
Sungguh , ini sangat menjijikan , yaa tuhan kenapa laki laki ini bisa dateng di kehidupan gue , sikapnya sangat bertolak belakang dengan vano , sungguh saat seperti ini , gue sangat merindukan vano , yaaa merindukan vano ,
"Apasih lo , lepasin tangan gue , kalo engga.." ,
Belum sempat gue menyelesaikan pembicaraan gue , dia segera memotong pembicaraan gue_,.
"Kalo enggak kenapa ? Lo mau panggil satpam ? Lo mau teriak ? , teriak aja semampu lo , gue kenal kok sama satpamnya , tadi gue main catur sama dia sambil nungguin lo selesai kemo" ,
Laki laki ini berkata sambil tertawa kecil yang membuat matanya hanya berbentuk garis ,
Ya tuhan , kebayang gak sih kalo lo jadi gue ? Ini sungguh menjijikan , demi tuhan , jika ini mimpi , please bangunin gue ,
Yaa , hal seperti itu terjadi berulang ulang selama seminggu_,

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear god , Why Him ?
RomanceMenapakan kaki untuk berjalan kembali sungguh sulit , namun ada sesuatu yang menyadarkanku bahwa kau bisa kembali , ada sesuatu di luar sana yang bisa kembali mendekati gravitasi , benar ini merupakan sebuah posisi yang rumit , kalau sudah sendirian...