carp. 16

239 13 0
                                    

Gue berjalan , sendirian , sambil menangis , yaaa gue cengeng , erlis emang bener , gue cengeng , tapi apa harus sekasar itu ? , sampai akhirnya HP gue bunyi , Dan gue gak hirauin bunyi yang menurut gue hanya mengganggu , sampai akhirnya bunyi HP gue ga pernah berhenti , karna gue risih , akhirnya gue mencoba mengambil HP gue , yaaa 3 panggilan dari erlis , gue langsung memasukkan HP gue ,

"Buat apa lagi dia nelfon gue" ,

Tak lama kemudian terdengar bunyi pesan masuk , saat gue buka ternyataaaa , ya benar , itu dari erlis .

Lo dimana ? Lo bisa pulang sendiri ? Lo gak kenapa kenapa kan ? Lo baik baik aja ? Gue mau ngomong sama lo , please angkat telfon gue

Yaaa , gue tetep gak peduliin pesan dari erlis , apalagi membacanya , yaaa ntah kenapa gue jadi males sekarang sama erlis , tiba tiba ada suara Mobil yang datang menghampiri gue , suaranya semakin jelas ada di belakang gue .

"Mel , ayok masuk" ,

Saat gue liat ternyata itu erlis , gue langsung lari sekencang kencangnya , gue ntah mengapa gue ngerasa gue pengen pergi jauh dari erlis , sampai akhirnya erlis keluar dari Mobil Dan ngejer gue ,


"Princess vano , yaaa lo , gue mohon stop disitu " ,

Sumpah ntah mengapa perkataan erlis membuat gue berhenti dengan sendirinya , tau dari mana erlis perkataan itu , seketika tubuh gue ngebeku .

"Yaa lo , gue mohon balik badan ngehadap gue" ,

Walaupun badan gue ngebeku , tapi tetap saja gue gamau balik badan buat noleh ke arah erlis ,

"Oke , maafin gue caramel , gue tau gue salah , gue udah ngebentak lo , buat lo nangis , gue akui gue salah" ,

Gue mendengar nafas erlis sangat tersesak saat berkata itu ,

"Tapi jujur , gue gabisa liat lo nangis , gue ngerasa hati gue sakit banget waktu liat air mata lo netes , gue salah , hukum aja gue , sampe lo maafin gue" ,

Erlis melanjutkan , namun sesaat setelah itu gue perlahan lahan mulai berjalan lagi menjauhi erlis , gue ngerasa perkataannya tadi malah buat hati gue nambah sakit .

"Gue sayang sama lo caramel , gue cinta sama lo , gue pengen lo jadi pacar gue" ,

Saat gue mulai berjalan menjauh , erlis teriak Dan bilang cinta ke gue , Dan langsung berlari memeluk gue , Dan kalian tau , seketika gue nangis , karna gue berharap itu vano , namun mengapa erlis yang menyakan cinta ke gue , gue menangis di pelukan erlis .

"Maafin gue , gue gabisa" ,

Gue berusaha berkata perlahan lahan kepada erlis yang saat ini masih memeluk gue ,

"Gue tau lo sayang banget sama vano , yaaa gue tau , tapi gue janji gue bakal bantu lo buat lupa sama vano Mel , gue janji" ,

"Gak lis , percuma gak bakal bisa" ,

Kemudian gue ngelepasin pelukan erlis Dan menghapus airmata gue , tatapan erlis sangat tajam , membuat gue menunjukkan kepala gue ,

"Gue sayang banget lis sama vano , gue gabakal bisa gantiin vano dengan siapapun itu lis , gue sayang banget sama vano" ,

Gue sadar air mata gue menetes dengan derasnya , gue ngerasa pipi gue sangat panas karna tangisan gue ,

"Maaf , gue sayang sama lo Mel , gue tau gue salah pernah berfikir lo bakal jadi milik gue , maaf Mel" ,

"Gak , lo gaksalah , gue yang terlalu bodoh , kenapa sampe sekarang gue belum bisa ngelupain vano" ,

•••

Dokter pengganti dokter cantik yang mengkemo gue itu sangat beda dengan dokter cantik , gue kesal , gue ga betah kemo lagi , yaa gue ngerasa dokter itu sangat sensitif , tak sabaran , sampai akhirnya gue bertanya pada dokter baru itu ,

"Dok , tau alamat dokter salma tidak?" ,

"Oh tau , kenapa?" ,

"Boleh saya minta?" ,

"Yaa tunggu sebentar ya" ,

Dokter itu langsung menulis alamat dokter yang biasa gue panggil dokter cantik , setelah itu aku membaca sekilas Dan berterima kasih kemudian pergi .

Karna gue ngerasa belum mau dulu bertemu erlis jadi gue menuju ke alamat rumah dokter salma diantar dengan kak ghibran .

"Akhirnya kita ketemu juga alamatnya" ,

Kak ghibran langsung ngehapus keringatnya menggunakan tangan lalu tersenyum ke arah gue ,

"Makasihh yaa kak , udah mau bantuin aku" ,

Gue membalas senyuman kak ghibran , kak ghibran sangat baik .

Tak lama kemudian kami berdua keluar dari Mobil Dan mulai berjalan mendekati rumah mewah yang pintunya tertutup , kami mulai mem encet bel rumah dokter cantik lalu gue memanggil nama dokter salma karna bel yang kami pencet sepertinya rada bersuara kecil , ada seorang laki laki yang terlihat di atas kursi roda , yaaa gordeng rumah dokter salma dibuka , jadi gue bebas melihat ke dalam rumahnya yang mewah itu , seketika laki laki yang ada di atas kursi roda itu segera memutar roda kursinya setelah mendengar suara gue ,

"Kenapa dia pergi?" ,

Gue bertanya Tanya dalam hati , ada apa , mengapa dia pergi ,

Taklama kemudian dokter salma membuka pintu rumahnya ,

"Sudah dokter tebak pasti ini kamu Mel , saya hafal betul suara kamu" ,

"Ya dokter hehehe" ,

Gue tertawa kecil kemudian dokter cantik menyuruh gue masuk ,

"Ada apa sayang kamu kesini , daoet alamat saya dari siapa?" ,

Dokter cantik mulai membuka percakapan antara kami berdua , sementara kak ghibran asik bermain handphone ,

"Gini , aku pengen tau keadaan dokter gimana" ,

Dokter malah tertawa ,

"Kenapa malah kamu yang nanyain kabar saya , seharusnya sayaa yang nanyain gimana keadaan kamu sekarang caramel" ,

Gue membalasnya dengan senyuman tak enak .

"Maaf yaa saya gabisa bantu kamu buat kemo , anak saya sakit Dan sangat butuh bantuan saya" ,

Dokter berusaha menjelaskan ke gue ,

"Kalo caramel boleh tau , sakit apa ya dok" ,

"Sakitnya sama kayak kamu , namun kangkernya sudah berjalan menggerogoti tubuhnya , rambutnya , bahkan wajahnya , buat berdiri saja dia sangat sulit" ,

Gue langsung terkejut mendengar cerita dari dokter salma ,

"Kenapa dokter gak pernah cerita ? Apa laki laki yang berkusi roda yang aku sempat lihat tadi itu anak dokter ?" ,

"Yaa saya merasa kamu akan tahu dengan sendirinya nanti , tapi bukan sekarang , iya itu anak saya , tunggu , apa kamu melihat wajahnya ?" ,

Tanya dokter Dan langsung merubah mimik wajah dokter menjadi sangat cemas ,

"Enggak dok , dia langsung pergi saat denger suara aku" ,

Gue berusaha menahan pertanyaan gue tentang "mengapa dia pergi saat melihat gue" , karna gue merasa itu gak terlalu penting .

Dear god , Why Him ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang