carp. 17

245 12 0
                                    


"Hitam , kecil , kalo dipegang marah" ,

Yaa erlis datang menemui gue dirumah sakit , sambil memberikan teka teki , padahal gue sengaja ga bales pesan dia waktu dia nanyain mau di anter atau kagak .

"Ayo dongg , jawab" ,

"Apasih , hmm gaktau",

Jawab gue kaku ,

" tai lalet di pipi polisi , coba lo pegang , minimal sentuh ajadeh , pasti dia marah" ,

Gue ketawa , sumpah ini konyol , yakalii gue bakal nyentuh tai lalet di pipi polisi , namun saat erlis ingin tertawa juga eerlis kesakitan , Dan gue baru sadar kalo di ujung bibir erlis lagi luka ,

"Lo luka ? Bibirlo kenapa lis?" ,

Tanya gue , Dan langsung menarik muka erlis ,

"Gak , gue gapapa" ,

"Ah lo bohong , kalo gak kenapa kenapa gak mungkin gini" ,

"Norak aah lo , yaa gue kan laki , biasa kalo gini" ,

"Serius , lo kenapa" ,

Sudah 10 menit aku melepar pertanyaan yang sama tentang ada apa dengan erlis , namun dia tetap tak memberi jawaban yang pasti .

•••

Saat erlis mengantar gue pulang kerumah , gue menyempatkan untuk mengopres luka erlis , gue kasihan melihat wajah erlis yang penuh dengan bengkak ,

"Lo kenapa sih bisa gini ? , lo berantem ?" ,

"Gue gapapa cengeng , yaaa inini biasa kalo buat laki" ,
"Oh iyaa masalah gue nembak lo kemaren , lupain aja yaa , anggap gue ga pernah ngomong gitu , gue gaksadar diri , gue punya apasih sampe bisa ngomong gitu sama lo , gue gaada apa apanya dibandingin vano , gue udah berusaha nahan perasaan gue , tapi tetep aja gakbisa , gue sayang sama lo , tapi gue janji , cepat atau lembat gue bakal ngapus perasaan gue , gue juga kasihan sama vano kalo sampe gue sayang sama lo" ,

"Kasian ? Sama Nathan ? Kok lo ngomong gitu?" ,

Tanya gue cemas ,

"Gak gak , lupain aja" ,

Tak lama kemudian HP erlis berbunyi , Dan erlis mengangkat telfonnya ,

"Kenapa tante ? Hah ? Iya iyaaa saya kesana sekarang , tante jagain dia" ,

Ini untuk kedua kali erlis mengangkat telfon dengan wajah yang cemas , Dan ini untuk kedua kali gue penasaran ada apa dengan erlis ,

"Siapa yang nelfon lis?" ,

Pertanyaan gue gak dihirauin sama erlis , dia segera beranjak dari tempat duduk Dan berpamitan ,

"Gue pulang dulu Mel , ada urusan penting " ,

Belum sempet gue jawab , erlis langsung pergi Dan membawa Mobil dengan kecepatan yang tinggi ,

"Erlis kenapa?" ,

Tanya gue dalam hati , namun gue semakin penasaran Dan langsung memanggil taksi untuk mengikuti arah kemana Mobil erlis , yaa untungnya rumah gue ditengah jalan , jadi bisa dengan mudah menemukan taksi ,

Setelah beberapa saat kemudian , ternyata Mobil erlis berhenti disebuah rumah sakit dimana tempat gue biasa kemo ,

"Kenapa erlis berhenti disini? , siapa yang sakit?" ,

Tanya gue dalam hati , kemudian gue segera keluar dari taksi Dan mengikuti erlis , betapa terkejutnya gue saat gue ngeliat disuru ada dokter cantik ,

"Kenapa dokter salma ada disitu?" ,

Gue ngeliat dokter salma Dan erlis menangis , dokter salma langsung memeluk erlis , Dan terdengar suara tangisan erlis sambil berkata "maaf" berkali kali ,

"Ini ada apa?" ,

Sebuah pertanyaan besar yang bersemanyam difikiran gue sekranag , ini sebenernya ada apa .

Tak lama kemudian dokter salma Dan erlis segera masuk ke dalam ruangan , karna dipanggil oleh dokter yang ada di dalam ruangan .

Sungguh , coba kalian bayangkann bagaimana rasanya jadi gue sekarang , ini sebenernya ada apa , ada permainan apa disini , mengapa seakan akan ada sebuah permainan yang melibatkan gue disini , gue menunggu beberapa jam disana namun erlis Dan dokter salma tak kunjung keluar , sampai akhirnya gue pulang .

Dear god , Why Him ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang