Sudah 2 minggu rachel bekerja di pub malam itu. Saat pertama dia melayani pelanggan memang sedikit takut takut. Tapi dia kembali pada tekadnya kalau dia disini untuk mendapatkan uang.
"Minuman anda sir" kata rachel dengan memberikan minuman pesanan pelanggan
Sesaat rachel merasa ada sebuah tangan yang menyentuh pantat nya.
"Maaf sir. Bersikaplah yang sopan." kata rachel tegas. Pada pria itu yang kira kira umurnya 26 th
"Kau sengaja memakai pakaian ketat serta kekecilan seperti itu untuk apa lagi? Kalau bukan untuk menggoda pria yang datang kesini. Bener nggak bro?" Kata seorang pelanggan kurang ajar itu
"Duduklah disini manis. Kita akan membayar mu sangat mahal kalau kau bisa memuaskan kami malam ini" kata salah seorang temannya yang sedikit mabuk.
"Saya harus pergi. Permisi" saat rachel akan pergi tangannya di cekal oleh pria tadi dan menariknya untuk duduk di pangkuannya
"Aku sangat tidak sabar untuk melihat dada dan pantat mu sayang" kata pria di depannya dengan tatapan liarnya.
"Ya lo bener banget bro. Keliatannya juga berisi" kata pria yang memangku nya. Rachel mencoba berontak tapi pria itu mengeratkan nya. Rachel merasa kalau di bawah bokongnya ada susuatu yang keras dan menendang.
Oh Tuhan
Tidak!
"Lepaskan saya! Saya hanya pelayan disini" pintanya.
"Iya kau pelayan. Pelayan kami. Hahahaha" kata pria gila itu.
"Maaf sir. Teman saya ini di panggil oleh manager." Suara david mengagetkan rachel. Dia benar benar butuh pertolongan sekarang.
"Dia harus melayani kami dulu. Bilang pada manager mu kalau kami menginginkan dia"
"Maaf sir. Tapi pelayan disini tidak boleh di samakan dengan jalang. Kalau sir mau saya bisa panggilkan jalang di pub ini untuk menemani anda"
Pria itu berdecak kesal. Seperti nya dia lupa akan aturan itu.
Akhirnya dia melepaskan rachel. Dengan cepat rachel berdiri dan meninggalkan mereka bersama david.
"Dave.... Aku...." Katanya terbata bata lalu dave memeluknya erat.
"Sudah kau tenang saja. Kau sudah aman sekarang. Tenang lah" kata dave menenangkan. Rachel menangis terisak. Belum pernah sebelumnya dia di perlakukan seperti ini.
---
"Rachel. Apa kau ada masalah?" Tanya bibinya saat rachel baru masuk ke rumah.
"Kau terlihat pucat. Apa kau sakit?"
"Engga bi. Aku cuma kelelahan aja. Aku mau ke kamar. Selamat malam" kata rachel lalu naik dan pergi ke kamarnya.
Dia membantingkan tubuhnya ke kasur.
"Ya Tuhan kenapa begini sekali nasib ku? Apa dosa ku terlalu banyak sampai sampai kau menghukum ku seperti ini?. Kau ambil mom ku. Kau merubah sikap dad ku. Dan sekarang kau biarkan aku di lecehkan oleh pria gila itu. Hikss... Hikss..." Dia terisak di ranjangnya.
"Kapan aku akan bahagia Ya Tuhan? Kapan aku bisa merasakan kebahagian yang utuh? Aku ingin mom dan dad ku kembali seperti dulu Ya Tuhan"
Rachel menenggelam kan kepalanya di bantal dan menangis sejadi jadi nya.
Tanpa disadari nya kalau sedari tadi ada seorang pria yang mengawasi rachel.
---
Hari ini jadwal rachel libur.
"Rachel. Ayo kita sarapan dulu" kata sang bibi memanggil
Rachel turun. Lalu duduk di meja makan.
"Kok tumben bi nggak ke rumah tuan muda?"
"Tuan muda ingin sarapan di luar. Jadi bibi tidak memasak untuknya. Ayo makan. Kau pasti lapar kemarin kau belum makan" kata sang bibi
"Ayo makan yang banyak" bibinya mengambil nasi dan beberapa lauk pauk ke piring rachel.
"Sudah bi cukup ini sudah banyak"
"Tapi kau harus makan yang banyak rachel"
"Nanti aku akan makan lagi bi. Bibi jangan khawatir"
"Baiklah. Habis ini kita ke ruang tv ya"
Kata sang bibi lalu melahap makanannya dan rachel mengangguk tanda setuju.
--
"Sampai kapan kau akan bekerja di restoran itu rachel?"
"Entahlah bi. Mungkin sampai uang yang ku perlukan cukup" kata rachel dan bibinya menghela nafas panjang. Di elusnya rambut indah milik keponakannya itu
"Aku selalu khawatir setiap menunggumu pulang. Kau selalu pulang larut malam. Aku selalu takut akan terjadi hal yang buruk padamu rachel. Mengingat lelaki gila itu yang tak akan pernah melepaskan mu. Aku takut kalau dia tiba tiba mencari mu kesini" tutur bibinya.
"Tenang lah bi. Marcello tidak akan sampai kesini. Dia tidak akan tau kalau aku punya bibi disini"
"Ya semoga saja. Aku akan menanyakan apa ada pekerjaan yang kosong di perusahaan tuan muda. Siapa tau saja keynan bisa mencarikan mu satu posisi disana"
"Tapi bi aku ini lulusan D3. Dan rata rata pendidikan harus lah S1 bi"
"Kau tenang saja. Serahkan saja pada keynan. Bibi sudah sangat merindukannya. Sudah hampir 7 bulan dia di LA. Dan kata tuan muda lusa keynan akan pulang"
Mendengar kata bibinya rachel benar benar senang.
"Benarkah?. Aku bahkan lupa bagaimana wajahnya sekarang bi. Dulu aku terakhir bermain dengannya saat umur ku 6 th"
"Ya kau benar. Nanti kau akan lihat dia saat dia pulang. Bibi sudah menelponnya dan dia sangat senang saat tau kalau kau disini. Katanya dia akan membelikan boneka piggy untuk mu yang dulu dia jatuhkan ke selokan"
Kata bibinya dan mereka sama sama tertawa. Sejenak rachel melupakan masalahnya. Dia beruntung masih punya bibi yang menyayanginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Won't be the one!
RomanceKetika seorang perempuan harus memilih pada 2 pilihan. Dan tidak ada di antara satu pilihan itu yang baik untuknya. Baginya kedua pilihan itu sama sama merugikan dirinya. Tentang seorang Rachel Finale dan masalah yang hadir di hidupnya.