Part 9.

45 0 0
                                    

Rachel keluar dari ruangan Tn. Glidden dengan perasaan sedih. Ada rasa tak senang karna dia di terima di perusahaan itu yang otomatis dia akan bertemu dengan sang CEO bajingan itu!.

Oh Tuhan.

Rachel berdiri di depan kaca toilet. Ya setelah peristiwa tadi rachel langsung pergi ke toilet untuk membersihkan dirinya setelah percumbuan panas nya dengan si banjingan itu. Bahkan garagara ulah nya rachel terpaksa tak mengenalan celana dalam nya.

Kenapa kesialan selalu menimpaku? Tak bisakah Kau membuat ku sedikit beruntung Ya Tuhan? - Batin rachel.

Setelah di rasa penampilan nya telah rapi dia bergegas turun ke bawah dimana keynan yang pasti dengan sabar menunggu nya.

Ting.

Pintu lift pun terbuka. Rachel melihat sekretaris mr. Kim, rachel tersenyum padanya

"Miss. Finale" panggil nya dan menghampiri rachel yang tak jauh dari tempat nya berdiri.

"Ya?"

"Aku lupa mengenalkan diri ku. Aku olivia ryder. Panggil saja olivia" kata perempuan cantik itu memperkenalkan dirinya

"Oh baiklah. Olivia, ada yang bisa ku bantu?"

"Kau di tunggu mr. Kim di ruangan nya"

"Aku?" Tanya nya tak mengerti

"Iya kau. Miss finale. Ayo jangan membuat nya menunggu" ajak nya lalu rachel mengekor di belakang nya.

"Permisi mr. Kim, miss Finale sudah datang" kata nya pada mr. Kim lalu olivia memberi nya isyarat agar dia masuk ke ruangan mr. Kim.

"Selamat siang mr. Kim" kata rachel sesopan mungkin.

"Silahkan duduk miss. Finale" katanya memepersilahkan dengan sopan.

Andai saja kalau Tn. Glidden yang terhormat itu bisa bersikap sesopan mr. Kim mungkin rachel akan menyukai nya.

"Kau tadi sudah interview dengan Tn. Glidden?"

Interview apa nya? Malah dia hampir memperkosa ku lagi mr. Kim! - umpat rachel seakan ingin menjerit dan mengatakan kalau glidden sialan itu sangat lah brengsek!

"Ya, tadi saya sudah interview dengan nya"

"Saya rasa Tn. Glidden sudah mengatakan kalau kau di terima bekerja untuk nya. Tadi Tn. Glidden menghubungi saya, dia mengatakan seperti itu, tapi dia tidak mengatakan kau di terima di posisi apa di perusahaan ini" tutur nya membuat rachel bingung.

"Tapi keynan memberi tahu kalau dia mempromosikan ku jadi asisten manager di sini mr. Kim"

"Tadi saya sudah jelaskan pada nya. Tapi dia bilang kau tidak bekerja sebagai asisten menager. Dia bilang kalau dia akan memberi tahu mu sendiri nanti malam"

"Nanti malam?"

"Yes. Dia akan memberi tahu keynan. Baiklah apa ada lagi yang ingin kau tanya kan?"

"Ehm. Mr kim kalau seandai nya saya menolak untuk kerja di sini bagaimana?" Tanya rachel berhati hati. Terlihat jelas bahwa kening lelaki itu berkerut.

"Apa maksud anda miss?"

"Ehm. Apa aku bisa menolak untuk bekerja disini?"

"Baiklah. Akan ku jelaskan. Setiap pegawai yang melamar kerja disini tidak mudah. Mereka harus melewati beberapa step tapi kau berbeda dengan mereka. Kau tidak harus melewati step by step nya. Saudara mu hanya tinggal menyerahkan biodata dan berkas lainnya, lalu kau langsung interview dengan petinggi perusahaan. Dan maaf kalau pertanyaan ku sedikit tidak sopan, Apalah kau punya hubungan dengan Tn. Glidden?" Tanya nya menbuat rachel sedikit terkejut.

"Apa maksud anda mr. Kim?"

"Jangan salah sangka dulu miss finale, hanya saja biasa nya setiap pegawai baru hanya sampai aku yang interview, Tn. Glidden tak ikut campur dia sudah sangat percaya padaku. Tapi kali ini aku merasa lain miss. Finale"

"Aku tak mengenal nya mr. Kim, bahkan aku baru bertemu dengannya beberapa jam yang lalu" katanya bohong.

"Baiklah. Kau bisa menolak pekerjaan ini."

"Benarkah?" Katanya seakan bahagia sudah di depan mata.

"Tapi kau harus membayar biaya pinalti nya"

Astaga. Rachel hampir lupa. Bukan kah keynan sudah menjelaskan.

"Berapa aku harus membayar nya mr. Kim?"

"Setiap karyawan baru terikat kontrak 2 th untuk masa percobaan dengan gaji $30.000 pertahun, itu selama 2 th jadi gaji yang akan di terima $60.000. Dan kau harus membayar sebanyak $60.000 ke perusahaan sebagai biaya pinalti kalau menolak bekerja pada perushaaan ini setelah kau di terima bekerja" tutur nya membuat rachel tercengang.

"Tapi. Aku bahkan belum tanda tangan kontrak nya"

"Jika petinggi sudah memutuskan kau bisa bekerja disini. Maka itu telah masuk ke dalam kesepakatan kontrak walaupun kau belum tanda tangan di atas hitam putih" tuturnya.

Oh Tuhan

Bagaimana bisa dia mendapat uang sebanyak itu? Rachel menghela nafas panjang.

"Baiklah mr. Kim. Aku akan bekerja disini. Terima kasih telah membantu" kata rachel dengan tersenyum

"No problem. Selamat bekerja. Jangan lupa temui Tn. Glidden nanti malam di rumah nya setelah dia menghubungi saudara mu"

"Sekali lagi terima kasih. Maaf sudah menggangu" kata rachel lalu dia keluar dari ruangan mr. Kim

Rachel keluar dari ruangan mr. Kim dan langsung di sambut dengan senyuman hangat keynan.

"Bagaimana?"

"Bagaimana apa nya?"

"Apa kau senang? Ku dengar dari olivia kau di terima bekerja"

"Ya memang. Tapi bukan sebagai asisten manager"

"Aku sudah tau. Nanti malam jam 8 kau di tunggu Tn. Glidden di rumah nya"

"Kalau kau tau kenapa bertanya keyy? Ya tuan muda mu itu kan"

"Ayolahh i'm just kidding. Kenapa dengan mu rachel?"

"Aku? Aku baik baik saja"

"Kau seperti tidak senang di terima kerja"

"Aku senang. Ya aku cukup senang key. Maaf mungkin aku terlalu lelah, jadi sedikit emosional" katanya lagi lagi berbohong.

Rachel merasa usaha nya sia sia. Dia bolos kerja dan tak mendapatkan gaji utuh nya garagara dia harus menjauhi lelaki bajingan itu. Tapi kali ini kesialan juga berpihak pada nya. Lagi lagi membawa nya pada lelaki bajingan itu!

Won't be the one!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang