Part 14.

103 0 0
                                    

"Rachel" panggil bibi nya saat mereka sedang sarapan

"Ya bi?"

"Tuan muda memberikan bibi tiket pergi ke london"

"Kenapa dia tiba tiba memberi bibi tiket?"

"Dia bilang bibi terlalu banyak bekerja"

Bagus sekali kelakuan mu sean. Kau mengusir bibi ku secara halus agar kau bisa memanfaatkan ku lebih jauh lagi. Poor you! - umpat rachel kesal

"Bibi berapa lama disana?"

"Sekitar 3 minggu"

WHAT?!

"Kenapa lama sekali bi?" Tanya rachel dan bibi nya tersenyum lembut

"Kau merindukan bibi mu ini rachel? Aku bahkan belum berangkat"

"Aku akan sangat merindukan mu bi. Lalu siapa yang mengurusi kebutuhan Tuan Muda yang sangat baik itu?" Katanya yang mengandung sidiran tersendiri.

"Dia bilang, kau menjadi asisten nya dan itu artinya kebutuhan yang dia tidak bisa selesaikan kau yang harus membantunya" tuturnya membuat rachel melotot hingga bola matanya hampir keluar.

Kau benar benar penipu ulung sean! Kau membuat semua keluarga ku menganggap bajingan seperti mu adalah malaikat. - batin rachel

Tok tok

"Biar aku saja yang buka bi" kata rachel segera beranjak lalu membuka pintu.

"Maaf, nona finale kau di panggil Tuan muda untuk menemui nya"

Rachel memutar bola mata nya jengah. Lalu mengangguk pada anak buah sean, rachel jalan terlebih dahulu dan diikuti anak buah sean yabg berada beberapa meter di belakang rachel.

"Ada apa?" Tanya rachel saat tau kalau lelaki itu tengah duduk di ruang makan nya yang terlampau megah.

"Temani aku makan" kata nya dengan nada perintah membuat rachel membebelalakan matanya.

"Tidak bisa. Aku harus membantu bibi ku packing. Lagipula bukan nya tuan muda sudah biasa makan sendiri?" Sindir nya

Seakan tau kalau dalam nada bicara rachel mengandung sebuah unsur tersendiri. Bukannya kesal sean malah menyunggingkan senyum yang menurut nya paling manis.

"Jangan terlalu sok tau tentang ku. Hal kau perlu lakukan adalah menuruti perintah ku" kata nya dingin.

"Apa maksud mu menyuruh bibi ku pergi ke london dengan alasan menjenguk keynan?" Tanya rachel dan membuat lelaki itu melirik rachel

"Maksut ku baik, aku ingin dia tinggal bersama anak nya. Bukan kah itu membuat nya bahagia?" mendengar itu rachel tertawa. Jenis tawa yang hambar

"Ku rasa orang gila pun mengerti kalau kau punya maksud terselubung akan hal itu. Yang benar saja keynan baru pulang kesini dan sekarang kau menyuruh bibi ku menjenguknya. Ayolah ku rasa kau lelaki yang sangat pintar dan berpendidikan tinggi. Apa maksud mu" cecar rachel, tapi tak membuat lelaki itu merasa sedang di interogasi.

"Simple. Aku hanya ingin menghabiskan malam bersama mu tanpa ada penghalang. Kau mengerti maksud ku bukan?"

"Maksud mu bibi ku adalah penghalang?"

"Bukan kah kau tak ingin bibi mu mengetahui pekerjaan mu sebenarnya?. Dan kau tak perlu melakukan nya karna aku telah melakukan nya"

---

"Hati hati bi" kata rachel sembari memeluk bibi nya erat.

"Kau juga. Bekerja lah yang baik pada Tuan Muda. Bibi selalu berdoa agar Tuan Muda selalu di beri kesehatan" kata bibi nya pada rachel membuat nya hanya bisa membalasnya dengan tersenyum.

"Selamat pagi nyonya emine" kata seseorang menimbrung. Rachel sangat tau siapa pemilik suara bariton itu.

"Selamat pagi juga Tuan Muda. Kenapa Tuan Muda belum berangkat kerja?" Kata bibi dan di sambut senyum hangat sang Tuan nya.

Dasar pintar akting. Kau sangat cocok jadi aktor sean dari pada petinggi perusahaan - umpat rachel dalam hati sambil sesekali melirik lelaki itu.

"Ah ya, aku memang aku akan berangkat tapi melihat kalian aku jadi ingin berbincang sebentar dengan mu" kata tuan muda dengan senyum sopannya

"Terima kasih tuan muda anda begitu baik pada keluarga kami. Tanpa adanya bantuan anda mungkin kami sudah kelaparan di pinggir jalan"

"Aku senang membantu. Baiklah aku berangkat dulu. Aku sudah menyuruh anak buah ku untuk menjemput mu sesampai nya di bandara nanti. Baiklah, hati hati" kata tuan muda lalu masuk kedalam mobilnya

"Semoga umur nya panjang Tuhan. Beri dia apapun yang dia minta, sungguh dia orang yang sangat baik" kata sang bibi dengan menengadahkan tangan nya ke atas meminta pada Sang Pencipta agar doanya di kabulkan.

----------

Vote

Comment

Thx.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Won't be the one!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang