I don't know.

14 0 0
                                    

Rachel pov's

---

Hari ini adalah hari dimana keynan akan datang. Seperti apa dia sekarang? Aku hampir lupa mengingat wajahnya.

Aku dan bibi sudah menyiapkan makanan kesukaan nya. Aku membuat minuman dan sementara aku membuat minuman bibi meninggalkan ku karna tuan muda memanggil.

Tok tok.

Aku segera membuka pintu.

Aku tertegun. Siapa pria ini? Bukankah keynan datang masih 1 jam lagi?

"Maaf mau bertemu siapa?" Tanyaku. Tapi bukannya menjawab dia malah tersenyum dan menatap ku. Dan langsung memelukku.

"Hey! Siapa anda?!" Kataku dengan langsung melepaskan pelukannya.

"Tebak siapa pria di depan mu ini baby girl?" Tanyanya dengan menyeringai.

Oh Tuhan.

Aku langsung tertawa.

"Sialan kau keynan" kataku disela sela tawaku. Aku memukul dadanya. Lalu dia memelukku.

"Masuklah" kataku lalu dia masuk dan langsung menghempaskan tubuhnya di sofa.

"Aku sangat merindukan rumah ini. Rasanya sudah sangat lama aku tidak istirahat di sofa ini"

"Minumlah dulu" aku menyuruhnya minum dan dengan cepat dia meneguk jus yang kuberi.

"Bagaimana keadaan mu?"

Aku?

"Aku baik. Seperti yang kau lihat"

"Kudengar dari mom katanya kau mau di jodohkan dengan pria gila yang mengejar ngejar mu. Apa itu benar?"

Aku tersenyum kecut.

"Ya. Makannya aku kabur dari sana. Aku bisa mati kalau sampai aku menikah dengan pria itu"

"Memang dia melakukan apa saja padamu?"

"Dia gila keynan. Demi Tuhan. Pria itu tidak waras. Dia sangat memaksa menikahi ku. Ya memang dia kaya. Dia tampan. Tapi sikapnya yang membuat ku selalu ngeri kalau berdekatan dengan nya. Aku tidak bisa menjelaskan secara detailnya tapi dia benar benar gila"

"Sudah kau tenang saja. Kalau pria itu sampai datang kesini aku akan menghajarnya sampai mati" kata keynan dan aku terkekeh di buatnya.

"Oh ya dimana mom ku?"

"Mom mu sedang bertemu dengan tuan muda. Apa kau lapar? Kami sudah memasak untuk mu"

"Nanti saja aku menunggu mom ku dulu. Kau sudah bertemu dengan tuan muda?"

"Belum. Aku belum bertemu"

"Baguslah. Jangan bertemu dengan nya"

"Maksud mu?"

" jangan bertemu dengan nya atau kau nanti akan jijik padanya"

"Jijik? Apa maksud mu?"

"Dia sangat jelek rachel"

"Benarkah? Kau tidak mencoba membohongi ku kan key?"

"Tentu tidak rachel. Dia sangat jelek"

"Key sudah lah. Lagi pula tak baik bicara seperti itu" omel ku dan dia hanya tertawa

"Oh ya di kantor membutuhkan asisten manager. Kau bisa ku rekomendasikan kalau kau mau"

"Aku mau key. Tapi aku hanya lulusan D3"

"Kau tenang saja. Serahkan saja pada saudara mu yang tampan ini. Tapi kau mau kan?"

"Tentu. Terima kasih banyak key. Aku sudah sangat merepotkan keluarga mu disini"

Won't be the one!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang