Setelah kepergian bibi nya ke London, rachel merasa sepi di rumah nya, karena dia seorang diri sekarang. Ya untuk 3 minggu kedepan. Hari ini dia tidak pergi kemana pun, walau sean telah menyuruh nya pergi ke kantor. Tapi rachel tidak mengidahkan perintah pria itu.
Suara nada dering dari handphone rachel bergetar terus menerus dari tadi, tanpa melihat nya pum rachel sudah tau kalau itu panggilan dari sean.
"Hallo"
"Keluarlah"
"Apa maksud mu?"
"Aku bilang kau keluar sekarang dari rumah"
"Aku tidak mau"
"Keluar atau ku bakar rumah ini beserta isi nya"
Tut.
Telfon nya mati sepihak. Rachel masih sedikit shock dengan ancaman yang di berikan pria itu. Dia melihat ke arah jam dinding
16.25
Bukan kah lelaki itu keluar dari kantor jam 17.00.
Tanpa berpikir lama rachel membuka pinta kamar nya, dan terlihat lah seorang pria yang berdiri dengan gagah nya dengan sorot mata yang tajam yang seperti akan menerkam rachel yang di belakang nya terdapat 2 orang berkepala botak yang kekar berdiri dengan kaku nya.
"K...kau?"
"Yes baby?" Kata nya melangkah maju membuat rachel melangkah mundur
"Kenapa kau bisa masuk sialan?" Tanya nya dengan sedikit gemetar karena mata pria itu terus menatap nya dengan intens. Dengan cepat sean menarik pinggang rachel agar meniadakan jarak di antara mereka
"Apa kau lupa sayang. Rumah yang kau tinggali ini adalah rumah ku. Bahkan kasur yang kau tiduri itu adalah kasur ku juga" kata pria itu berbisik di telinga rachel, membuat rachel merinding karena nafas nya menyentuh kulit mulus nya.
"Keluar lah sir, aku akan menemui mu besok di kantor" kata rachel dengan mendorong tubuh pria itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Won't be the one!
RomansaKetika seorang perempuan harus memilih pada 2 pilihan. Dan tidak ada di antara satu pilihan itu yang baik untuknya. Baginya kedua pilihan itu sama sama merugikan dirinya. Tentang seorang Rachel Finale dan masalah yang hadir di hidupnya.