Chapter 9

551 56 2
                                    

Harry memakai jas senada dengan celana yang ia kenakan. Tampak lebih formal meski terkesan santai. Bersama dua orang lain, seorang pria dewasa dengan seragam abu-abu dan perempuan muda.. yang tak lain dan tak bukan adalah—

"Willow?" panggil Al pelan. Ia tak mampu berteriak meluapkan rasa bahagianya karena melihat gadis itu datang, hukuman Al bisa saja ditambah karena membuat keonaran di ruang sidang.

Tangan Harry meraih pundah Prim pelan, mendorongnya masuk lebih mendekat ke sekitar kursi pengadilan Al. "Harry James Potter, saksi terdakwa, atas nama keanggotaan devisi Auror. Saya membawa dua saksi tambahan—"

Pria yang juga ikut bersama Harry dan Prim melangkah lebih dekat ke arah meja Kingsley. Melewati Al yang mengamatinya penuh pengharapan besar.

"Saya Jonathan Underwood, dari Departemen Kecelakaan dan Bencana Sihir," pria bernama Jo mengeluarkan sesuatu dari dalam tas jinjingnya. Satu buah amplop besar dengan logo departemen yang diusungnya.

Melalui staf Kingsley, Jo menyerahkan berkas laporannya. Ada sekitar tiga lembar hasil laporan yang diperiksa oleh staf Kementerian itu. Berkas yang diserahkan Jo sebenarnya adalah laporan penangkapan Dementor bersama tim Auror yang berlangsung kemarin.

"Pihak kami baru saja menyelesaikan laporan karena memang paska penangkapan, tim departemen kami langsung mengurus segala urusan pengembalian 6 Dementor langsung ke Azkaban. Begitupula dari tim Auror yang masih menyerahkan laporan sementara pada Kementerian," jelas Jo. Al memang mengetahui ayahnya sendiri setelah penangkapan sore itu langsung sibuk dengan mengurus berkas laporan untuk Kementerian. Bahkan Al sendiri yang menemani Harry hingga larut malam untuk menyelesaikan laporan itu.

Jo kembali mundur sejajar dengan posisi Harry dan Prim berdiri. Kini giliran Harry yang mengajukan argumennya. Rupanya Harry menyadari sikap ketakutan Al yang semenjak kedatangannya di ruang sidang tak lepas memandangi dirinya.

"Memang, jika dilihat dari laporan yang diberikan oleh dua devisi yang bersangkutan menunjukkan benar-benar ada penyerangan Dementor ke kawasan Muggle. Sementara kami masih butuh bukti lain untuk membuktikan keterlibatan Muggle yang melihat secara langsung keberadaan Dementor."

"Bagaimana dengan korbannya sendiri?" Harry mengajukan Prim untuk duduk di kursi menggantikan Al yang dipersilakan duduk di dekat Ron dan Allie.

Prim menyamankan posisi duduknya sejenak, mengatur roknya yang menutup hingga lima senti di bawah lutut. Jarang ia mengenakan rok dalam kehidupan sehari-hari. Hobinya berburu membuatnya lebih nyaman jika mengenakan celana panjang.

"Saya lihat Anda memang sudah mulai terbiasa dengan suasana di sini, Nona. Sekarang, coba perkenalkan diri Anda dan ceritakan secara singkat di mana Anda tinggal sebagai Muggle," Kingsley mempersilakan Prim untuk berbicara.

"Nama saya Willow Primrose Mellark. Saya penduduk baru di kawasan Godric's Hollow. Saya tinggal bersama orang tua dan adik laki-laki saya. Rumah kami terletak di dekat kediaman keluarga Potter.. rumah Albus," Prim menghentikan cerita singkat tentang siapa dirinya.

Satu persatu pertanyaan diajukan untuk Prim, mulai dari status Mugglenya, pengetahuannya tentang dunia sihir sampai situasi serangan Dementor yang ia alami.

"Saya lebih dulu masuk ke wilayah pekarangan keluarga Potter sebelum cahaya itu menutupi rumah saya. Saya tak tahu pasti, sampai saya mendengar teriakan orang-orang yang mengatakan bahwa rumah saya sudah diberikan mantera pelindung. Saya tetap berada di halaman belakang rumah keluarga Potter sampai Mr. Potter dan anggota keluarga yang lain menemukan saya di sana—"

Seluruh kejadian yang sempat membuatnya ketakutan harus rela ia ceritakan kembali. Al mendengar semua penuturan Prim begitu jelas. Prim tidak berbohong.

Under the Willow (Fanfic Crossover Harry Potter x The Hunger Games)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang