Tujuh

852 62 3
                                    


Alex memejamkan matanya yang terasa berat. Sejak ia masuk kelas sejam yang lalu, ia tak mengucapkan sepatah katapun. Kepalanya tertunduk bersandar di meja. Ia sama sekali tak mengangkatnya. Hanya terdengar suara helaan napasnya yang berat.

" Hei.... Sorry telat."

Seseorang duduk di kursi di depannya. Alex mendongak. Menatap orang yang sejak tadi di tunggunya di restoran ini. Miika.

Ia mengamati penampilan gadis itu dari atas sampai bawah. Kaos lengan pendek warna hitam dengan dilapisi blazer panjang selutut tanpa lengan berwarna putih. Ia memakai celana panjang hitam berbahan denim, dan ia memakai sneaker hitam di kakinya. Yang membuat Alex terkejut setengah mati, rambut Miika yang berpotongan pendek bercat merah. Ia tak habis pikir bagaimana bisa cewek di depannya itu berpakaian seperti itu.

" Ada apa dengan pakaianmu?"

Alex bahkan baru menyadari kalau Miika sedang tidak memakai kacamata.

Miika tertawa pelan.

" Ini pakaianku selama 8 tahun belakangan ini. Dan Xander, jangan mengomentari penampilanku."

" Jadi, bagaimana keputusanmu, Xander?" tanya Miika. Alex mendesah.

" Kamu tidak ingin pesan minuman dulu?"

Miika menggeleng.

" Aku sudah meminta pelayan untuk membawa ke sini sebelum aku menghampirimu tadi."

" Youren. Apa ini yang terbaik untuk ayahku?"

Miika mengedikkan bahu.

" Aku hanya ingin dia mengakui semuanya. Untuk masalah ditahan atau tidak, kupastikan akan membuat hukumannya seringan mungkin. Dan kuharap kamu mau memenuhi permintaan ayahmu."

" Permintaannya agar aku pergi?" tanya Alex, alisnya terangkat tinggi.

" Ya. Sebenarnya itu bukan benar-benar keinginan ayahmu, tapi sebaiknya seperti itu. Kamu dan ibumu harus bersembunyi untuk sementara waktu, dan dia memintaku untuk mengurusi hal ini."

" Bagaimana dengan perusahaan ayahku?"

Miika menatap Alex dengan raut serius.

" Aku akan mengakuisisinya. Ayahmu sudah setuju dan dia sudah menandatangani suratnya. Dia sangat khawatir padamu dan ibumu. Dia hanya ingin nyawamu selamat."

" Apa maksudmu?"

Obrolan mereka terhenti sementara saat pelayan mengantar pesanan Miika.

" Ada satu orang yang menjadi dalang dari kasus ini. Dia pasti tahu jika ayahmu menyerahkan diri ke polisi. Dan kupastikan dia tak akan tinggal diam. Dia punya banyak mata-mata yang sewaktu-waktu bisa menghabisimu, dan ayahmu tidak mau hal itu terjadi. Dan, Xander. Percayalah padaku. Kamu hanya perlu bersembunyi sampai aku bisa menangkap orang itu, oke?"

" Baiklah. Jadi, kamu menyiapkan tempat untukku dimana?"

" Aku sudah mengurus surat kepindahanmu serta ibumu ke Wellington, New Zealand. Aku punya teman di sana, dia yang akan mengatur tempat tinggal dan sekolahmu. Masalah biaya hidup, aku yang akan mengurusinya, uang dari perusahaanmu akan kukirimkan untukmu. Dan untuk keselamatan ayahmu, aku sendiri yang akan memastikan kalau dia akan baik-baik saja."

" Ka...kapan penerbangannya?"

" Karena aku sudah mengurus surat pindah sekolahmu, besok lusa kamu bisa segera terbang ke sana."

DragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang